Action Figure, Pasar yang Seasonal Sekaligus Emosional

Istilah action figure masih terasa asing bagi kebanyakan orang. Pasarnya sendiri cukup niche dan segmented, tapi sebenarnya punya cakupan cukup luas, baik secara geografis dan demografis. Apa sebenarnya action figure dan bagaimana gejolak industrinya?

Memajang atau mengoleksi action figure bisa jadi adalah bentuk apresiasi tertinggi bagi tokoh/karakter tertentu, baik fiksi maupun nonfiksi. Suatu action figure dibuat berdasarkan tokoh atau karakter tertentu, bisa berasal dari film, komik, game, dan lain-lain. Intinya setiap karakter bisa dibuatkan action figure-nya, bahkan termasuk diri Anda sendiri sebagai karakter.

action figure

Produk Action Figure

Bentuk dan jenisnya ada bermacam-macam, mulai dari manusia, robot, sampai karakter-karakter unik lain seperti alien, monster, dan superhero. Biasanya action figure dibuat dari bahan plastik, clay, karet, atau campuran dari semua bahan tersebut. Tergantung dari bahannya, figure juga memerlukan cat jenis tertentu, dan suatu lapisan pelindung cat supaya tahan lama dan tahan gores.

Pada dasarnya suatu action figure bisa diposekan atau bisa digerak-gerakkan. Karena bisa diposekan dan digerakkan itulah makanya disebut “action”–figure. Tapi, ada juga jenis figure yang tidak bisa diposekan dan hanya untuk ditaruh atau dipajang saja. Figure seperti ini kebanyakan termasuk ke dalam kategori patung (statue).

Action figure sering dikategorikan sebagai produk mainan atau bahkan boneka. Tentunya para kolektor sendiri tidak akan menyebut koleksinya sebagai boneka atau mainan. Action figure merupakan produk yang cukup unik dan bisa dimasukkan ke dalam kategori barang mainan sekaligus hobi. Ini karena action figure sendiri bukan ditujukan khusus untuk dimainkan, tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa dimainkan jika diinginkan.

Produk action figure dalam suatu industri mainan dan hobi sangatlah luas. Jenisnya sangat beragam dan sulit dikategorikan secara gamblang. Ini karena beragamnya bahan yang digunakan, karakter yang diadopsi, serta skala (besar/kecil) yang dipakai, seberapa jauh suatu figure bisa digerakkan atau diposekan, dan lain-lain.

Beberapa industri atau segmen pasar lain pun bisa menjadi pendukung bagi industri action figure. Penyebabnya, banyak orang sudah menekuni hobi koleksi action figure yang tidak hanya sekadar mengoleksi, tapi juga merombak/mengkustomisasi figure-nya sehingga menjadi unik dan berbeda dari produksi pabrik.

Proses custom ini sendiri bisa diperluas lagi tergantung dari proses-proses yang perlu dijalankan hingga produk akhirnya selesai. Dengan demikian banyak juga produk di pasar lain yang bisa menjadi pendukung, seperti produk bahan-bahan clay, cat (acrylic atau enamel), airbrush, stationery (khusus alat-alat pendukung pengerjaan hobi), dan pasar seni rupa (pahat memahat/sculpting).

Selain untuk dipajang dan diposekan, action figure sering digunakan orang sebagai obyek foto. Dengan begitu industri ini pun bisa meramaikan dunia fotografi, sebagai sarana untuk berkreasi dan menghasilkan karya seni sendiri. Banyak juga kolektor yang ternyata bisa menjadi fotografer dadakan dengan mempelajari berbagai ilmu fotografi, supaya mereka bisa memamerkan foto-foto koleksi action figure-nya di media sosial atau lomba foto. Banyak ilmu foto produk bisa diterapkan untuk keperluan ini, dan tentu bisa memicu munculnya hobi baru.

Pasar yang Seasonal Sekaligus Emosional

Mengapa pasar ini menjadi pasar yang seasonal sekaligus emosional? Karena banyak penjualan action figure sangat tergantung dari momen atau season dari rilisnya sebuah film, rilisnya suatu komik, atau munculnya event-event tertentu. Tokoh-tokoh yang menjadi tren bisa memicu penjualan dari action figure tertentu.

Sebagai contoh, saat studio Marvel Cinematic Universe merilis film Avengers, para produsen action figure pastinya sudah siap merilis serangkaian produknya yang bertema Avengers. Demikian juga ketika muncul film Force Awakens yang membuat hype Star Wars kembali terasa, tak heran action figure bertema Star Wars laris manis di pasaran.

Itulah mengapa action figure merupakan pasar yang seasonal. Tergantung fenomena yang sedang hype, maka animo konsumen untuk memburu dan membeli action figure tertentu pun meningkat. Nanti ketika momennya sudah lewat, animo konsumen untuk membeli pun berangsur-angsur surut.

Hebatnya tak ada orang yang benar-benar membutuhkan action figure. Orang membeli bukan karena butuh, tapi karena ingin. Pemilik suatu produk action figure sering kali memiliki keterkaitan emosional dengan koleksinya. Tokoh yang menjadi idola, panutan, atau tokoh yang sekadar dikagumi oleh seseorang, sering diwujudkan sebagai pajangan action figure yang diposekan dan di-display dengan apik di suatu tempat atau ruangan khusus.

Suatu action figure sering kali hanya bisa dibeli oleh orang yang mempunyai ketertarikan dengan tokoh atau karakter tertentu. Memang ada tempat-tempat seperti mal, kafe, toko mainan, atau lokasi event yang memang sengaja membeli action figure untuk keperluan display atau suatu acara tertentu. Tapi, pasar sebenarnya dari action figure adalah orang-orang yang mempunyai ketertarikan emosional dengan karakter yang diusung.

Harga Emosional

Pada beberapa kasus, saking populernya suatu action figure, maka produk tersebut bisa menjadi buruan terus-menerus oleh kalangan konsumen tertentu. Biasanya para kolektor yang tergabung dalam suatu komunitas bisa memahami mana saja action figure yang berpotensi menjadi langka (rare) di kemudian hari dan harganya akan meroket.

Semakin langka dan semakin sulit dicari, maka harganya akan semakin emosional—ada kolektor yang bersedia membeli dengan harga jauh di atas batas normal. Terlebih jika kelangkaannya didukung oleh popularitas karakter dan tokoh yang menyangkut film, komik, atau serial legendaris, maka harganya bisa semakin tak terkendali.

Sering kali action figure diproduksi dengan jumlah terbatas. Bahkan ada beberapa produk yang hanya dirilis tak lebih dari 50 atau 100 item. Action figure tersebut biasanya disalurkan lewat distributor-distributor besar, yang kemudian diteruskan ke toko-toko hobi atau hiburan. Para produsen atau pemain besarnya masih didominasi oleh negara Amerika dan Jepang.

Tak jarang sebelum menyentuh toko-toko ritel besar, ada produk action figure yang sudah habis duluan dipesan oleh kalangan tertentu, bahkan berbulan-bulan sebelum dirilis. Produk yang sudah menjadi langka biasanya hanya bisa ditemukan jika ada kolektor yang menjualnya karena suatu alasan tertentu. Selain itu, ada juga berbagai event khusus yang digelar setiap tahun di negara dan kota-kota tertentu, di mana para kolektor bisa berburu action figure.

Demikian pasar action figure adalah unik, yaitu cukup niche dan sangat segmented. Meski begitu, tak tertutup kemungkinan segala usia dan seluruh dunia bisa menjadi pasar yang potensial. Asalkan produsen dan para pemain jeli dalam melihat momen dan dapat memanfaatkan keterikatan emosional dari para konsumennya, maka pasar ini bisa jadi sangat potensial.

Ivan Mulyadi

MM102016/W

“Hebatnya tak ada orang yang benar-benar membutuhkan action figure. Orang membeli bukan karena butuh, tapi karena ingin.”

Varian Produk Action Figure:

(Tidak mencakup semua varian)

Skala                           Kisaran Harga Normal (Rp)   Merek-Merek yang Umum Dikenal

3 – 4 inch                    100.000 – 400.000                              Mattel, Hasbro, Bandai

6 – 7 inch                    200.000 – 1.500.000                          Hasbro, DC Collectibles, NECA,                                                                                                                                                                          Bandai, Figma, Revoltech

12+ inch                      3.000.000 – 15.000.000                     Hot Toys, Enterbay, 3A

1:1 (life size)               20.000.000 – 500.000.000                Hot Toys

Beberapa Pertimbangan Membeli Action Figure:

Sculpt detail (keakuratan bentuk fisik)

Paint detail (detail dan kerapian cat)

Articulation (sejauh mana figure bisa diposekan)

Rarity (kelangkaan)

Scale (skala tinggi-rendah, besar-kecil)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.