Berburu Batu Akik di Dunia Maya

Berburu Batu Akik di Dunia MayaBatu akik kian lama semakin diminati dan mahal harganya. Banyak orang beralih menjadi pebisnis batu akik karena tergiur akan keuntungan yang didapat.

Tren menggunakan batu cincin akik begitu merebak akhir-akhir ini. Peminatnya pun kini sudah meluas ke kawula muda dan kalangan menengah. Bahkan mereka tak segan-segan mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah hanya untuk mendapatkan sebuah batu akik. Hal tersebut mendorong perajin dan penjual batu akik semakin menjamur di seluruh kota di Indonesia.

Omzet yang menggiurkan juga menjadi alasan para penjual batu akik semakin banyak menggelar dagangan batu cincinnya, baik di pinggir jalan, pusat perbelanjaan, pusat penjualan batu akik dan permata, bahkan bermunculan situs-situs online yang khusus menjajakan batu akik. Salah satunya situs www.akikmurah.com yang dikelola Rizki Muliono.

Menurut Rizki, pada dasarnya masyarakat Indonesia adalah pencinta batuan permata akik dan permata mulia. Dulu mengoleksi dan menyimpan batu akik selalu dipandang mistik atau dianggap sebagai mitos seperti dukun. Alhasil, masyarakat lebih memilih dan menyukai batu permata mulia seperti ruby, zamrud, dan safir pada umumnya.

Namun seiring perkembangan zaman, harga batu permata mulia semakin tinggi dan tak terjangkau oleh masyarakat. Kondisi ini menyebabkan masyarakat mulai memburu batu permata akik nusantara. Apalagi popularitas batu akik kian terdongkrak dengan banyaknya pejabat yang mempromosikan dan menjadikan batu akik sebagai cendera mata.

Kabarnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan cendera mata Batu Lumut Sungai Dareh atau Giok Sumatera kepada Presiden Barack Obama. Satu lagi yang turut mendongkrak tren ini adalah munculnya batu akik dari Halmahera, Pulau Bacan, dikenal batu Chrysocolla Bacan, yang pernah dibeli turis asal Singapura dengan harga tinggi sebagai oleh-oleh.

Sejak itulah batuan permata akik Indonesia semakin booming dengan harga dan ciri khas masing-masing daerah. “Sekarang batu akik bukan lagi dipandang sebagai mistik dan mitos gaib, melainkan dari sisi seni sebagai perhiasan dan hobi,” jelas Rizki.

Dari sisi bisnis, bagi perajin dan penjual batu akik tentunya ini merupakan suatu kesempatan. Mereka yang pandai memanfaatkan momentum tentu banyak mendapat kesuksesan dan keuntungan karena lalu-lalang jual-beli batu akik semakin ramai.

“Dengan peluang yang sudah di depan mata, saya mencoba memasarkan batu akik secara online melalui website dengan domain yang unik dan memiliki target kunci watak Indonesia, murah dan berkualitas. Muncullah ide nama ‘Akikmurah.com’ yang menyasar seluruh lapisan masyarakat, termasuk para remaja SMU,” ujar Rizki.

Jenis batu akik yang dipajang di Akikmurah.com pada umumnya merupakan batuan akik lokal yang sudah dikenal masyarakat dan mudah didapat, semisal jenis agate akik sulaiman, limau madu, dan kecubung. Bahannya didapat dari rekan penjual batu akik bongkah batu dan diolah di bengkel, termasuk dari supplier di Pulau Jawa yang memang sudah memiliki toko batu akik permata.

Perlahan batu akik coba divariasikan dengan produk permata dari luar negeri seperti ruby dan safir. Tentunya dengan harga yang masih murah dan asli natural. Harga berkisar Rp70 ribu hingga Rp5 juta, sesuai kualitas dan keunikan batu akik. “Omzet yang diperoleh sebesar Rp5 juta sampai Rp 10 juta per bulan yang langsung diputar sebagai modal kembali,” ungkap Rizki.

Agar konsumen mau mengunjungi website-nya, Rizki mengarahkan mereka melalui kontak BlackBerry Messenger dan media sosial. Supaya pengunjung lebih percaya dan nyaman berbelanja, website didesain dengan penyajian yang menarik dan lengkap, apa adanya tanpa rekayasa, dan batu terjamin asli alami.

“Jumlah pengunjungnya sudah tembus 15.000 visitor. Kami memberikan jaminan uang kembali jika terbukti batu yang dijual tidak natural dan jika 14 hari barang tidak sampai ke pembeli. Akikmurah.com sudah melayani pembeli di seluruh Indonesia, bahkan sudah sampai ke Negeri Jiran, baik Malaysia, Brunei Darussalam, maupun Singapura,” sebut dia.

Selain Akikmurah.com, pemasar batu akik yang mencoba peruntungan di dunia maya adalah www.batucincingrosir.com. Situs yang dikelola oleh Yakob Kristian ini memiliki omzet sekitar Rp80 juta per bulan. “Minat menggunakan batu akik semakin tinggi karena adanya tren di generasi muda untuk memakai batu cincin dan liontin sebagai perhiasan, disertai perkembangan internet dan media sosial,” kata Yakob.

Ia menggeluti bisnis batu akik sejak tahun 2008 lalu. Berawal dari niatnya membantu para perajin batu akik di daerah Gunung Beulud Segaranten, Sukabumi, yang tidak bisa memasarkan hasil olahan mereka. Kalaupun bisa menjual, harga yang dipasang sangat murah, yaitu sekitar Rp30.000─Rp50.000 per kodi (20 batu), atau satu batu cincin dihargai Rp1.500─Rp3.000.

“Mulai tahun 2013, respons pembelian batu cincin dan liontin sangat bagus. Di luar perkiraan saya, sehingga meningkatkan harga jual batu akik. Kami menjual dari harga Rp50.000─Rp80.000 untuk batu cincin dan liontin,” imbuhnya.

Selain memasarkan secara offline, Yakob juga memasarkan produknya melalui internet dan media sosial untuk memperluas pangsa pasar supaya sampai ke kota-kota seluruh Indonesia dan luar negeri seperti Tiongkok, Taiwan, Korea, Amerika Serikat, dan Inggris.

“Mendapatkan kepercayaan konsumen di pemasaran online tidak mudah. Selain menjunjung tinggi kejujuran sebagai modal utama, penampilan website juga harus meyakinkan. Data dan informasi pun harus lengkap. Kami menampilkan foto batu akik seperti aslinya dan memberikan jawaban sesuai dengan kondisinya,” ujar Yakob.

Konsumen yang dilayani Batucincingrosir.com berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Kebanyakan dari mereka merupakan pembeli dari Jakarta, Sidoarjo, Surabaya, Semarang, Solo, Lampung, Bengkulu, Bangka, Aceh, Pontianak, Makassar, dan kota-kota kecil di Indonesia. Target konsumen yang disasar adalah kalangan muda dan pengguna yang baru mengenal batu cincin.

Batu akik paling diminati berasal dari Garut jenis pancawarna dan ohen dari Sukabumi, sedangkan batu lama yang dulu dikenal dengan nama Jamrud Cikotok paling banyak diminta, terutama oleh kolektor. Sementara itu, bahan didapat dari Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Purbalingga, Pacitan, Pangkalanbun, Kendari, Halmahera, Bengkulu, Padang, dan Aceh.

Selain eceran, Batucincingrosir.com juga melayani pembeli grosir (agen) dengan harga paket sebesar Rp1 juta. Membayar sejumlah tersebut, agen memperoleh 20 batu cincin, 3 liontin, 2 kilogram bahan batu akik, dan mendapat website yang bisa dikelola sendiri oleh agen dengan iuran gratis satu tahun.

Pada pembelian berikutnya, agen akan mendapatkan harga lebih murah dari eceran. Sebesar Rp25.000 untuk batu cincin dan Rp 40.000 untuk liontin. “Saat ini kami sudah memiliki sekitar 30 agen yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Selain bermain di batu cincin dan liontin, Batucincingrosir.com juga menawarkan patung-patung dari batu akik,” sebut Yakob.

Strategi Batucincingrosir.com untuk menarik pembeli dilakukan dengan memasuki situs dan fanpage komunitas-komunitas baik yang di dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan untuk mendongkrak penjualan, Yakob akan lebih agresif mengadakan pameran atau bazar batu cincin di pasar-pasar modern dan tradisional. Ini dianggap cukup efektif, terlihat dari respons pengunjung yang datang ke pameran.

Moh. Agus Mahribi

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.