Bisnis Hijab, Yoki Raih Omzet Miliaran Rupiah Per Bulan

Yoki Ferdian dan Yani Putri - Owner Yoya Hijab / Foto Asep Toni K
Yoki Ferdian dan Yani Putri – Owner Yoya Hijab / Foto Asep Toni K

Tidak butuh waktu lama bagi Yoya Hijab untuk menaklukkan hati konsumen Indonesia, bahkan mancanegara. Hasilnya, omzet miliaran perbulan pun mengalir deras. Mau tau seperti apa kisahnya?

Perkembangan trend busana muslim dan hijab dalam beberapa tahun terakhir ini, berhasil mendongkrak omzet pelaku bisnis di bidang ini. Hal ini dirasakan langsung oleh pemilik brand Yoya Hijab, yakni pasangan suami istri Yoki Ferdian dan Yani Putri.

Yoya sendiri merupakan gabungan nama Yoki dan Yani yang kemudian disingkat “Yoya”. Meski terbilang pemain baru, Yoya Hijab berhasil meluluhkan hati konsumen lokal dan mancanegara.

Bagaimana tidak, lebih dari 20% pelanggannya berasal dari luar negeri. Seperti, Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, Brunei Darussalam, serta beberapa negara di Asia Tenggara yang mayoritas berpenduduk muslim. Saat ini, Yoki dan Yani bisa meraih omzet mencapai satu miliar lebih setiap bulannya dari usahanya tersebut.

Awalnya, mereka hanya memproduksi hijab saja. Namun, melihat trend fashion yang terus menggeliat, akhirnya mereka memutuskan melebarkan sayap bisnis di bidang fashion, yang kemudian mereka beri label Yoya Fashion.

Lagi-lagi pilihan mereka tak salah. Tak hanya sukses dengan produk hijab, produk-produk fashion mereka kembali mampu mencuri hati pelanggan.

Tak jarang banyak langganan yang memesan dalam jumlah banyak, terkadang permintaan bisa melebihi jumlah produksinya. Bahkan, saat ini 40% dari omset yang didapat berasal dari penjualan produk fashion.

Menurut Yoki, di samping produk bercorak unik dan berbeda dari pesaingnya, harga yang kompetitif menjadikan hijab dan fashion produksinya banyak diminati dan dicari orang.

Katanya, kini setiap bulan ia bisa memproduksi lebih dari 40.000 hijab dengan berbagai corak unik serta motif bahan yang bervariasi, dan 3.000 lebih pakaian wanita yang fashionable, modern, dan beda dari yang lain.

Berawal dari kepercayaan dan perjuangan

Yoki dan Yani tidak pernah berpikir usaha yang dirintisnya dari nol ini bisa berkembang dengan pesat seperti sekarang. Maklum mereka berdua dulunya hanyalah karyawan toko di Tanah Abang.

Yoki bercerita, awal memulai usaha hanya bermodalkan kepercayaan dari beberapa orang penjual bahan yang memberi dia barang, dengan catatan nantinya dibayar setelah laku dijual.

“Produksi kita yang pertama itu awalnya sekitar 80 hijab, yang kemudian dijual di lapak atau persis di depan toko-toko yang kebetulan tutup. Kalau tokonya buka kita pindah tempat lagi dan mencari toko yang kebetulan tidak buka. Karena biasanya di Pasar Tasik Thamrin City ini ada toko yang hanya buka setiap Senin dan Kamis,” ujar Yoki

Langkah menapaki usaha yang baru dirintis itu tidaklah berjalan dengan mulus. Selain harus berpindah-pindah lokasi untuk berjualan, variasi barang yang sedikit membuat mereka harus mengelus dada. Jangankan dibeli orang, dilirik pun tidak. Apalagi bahan hijab yang dijualnya jarang digunakan pedagang lain.

Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangat mereka. Yoki dan Yani terus berusaha dan mencoba mengenalkan produknya kepada pembeli. Alhasil sekarang produk yang dibuat mulai dikenal banyak orang, bahkan sampai ke mancanegara.

Go Online

Demi menggenjot omzet penjualan, Yoya Hijab pun merambahkan ke dunia online. Dengan memanfaatkan sosial media dan website www.yoyahijab.com, Yoki mencoba mengenalkan produknya lebih luas lagi dengan harapan bisa menggaet pelanggan baru di dunia maya.

Dengan adanya sosial media dan website, dia juga ingin media ini berperan memberi edukasi terhadap para muslim dan muslimah yang ada di Indonesia. “Kita juga memiliki tim digital campaign, media digital Yoya Hijab berisi artikel-artikel renyah yang bersifat informatif,” Jelas Yoki

Meski baru beberapa bulan aktif di media sosial, saat ini akun Facebook Yoya Hijab sudah menembus angka lebih dari 30.000 like. Tentunya angka tersebut sangat fantastis bagi pemain baru di dunia maya. Yoki menuturkan, dari online saja omzet yang didapatkan bisa mencapai 100 juta setiap bulannya.

Memang, omzet dari online yang diperolehnya masih jauh dibandingkan dengan penjualan secara offline. Namun, dia menargetkan ke depannya antara omzet online dan offline bisa sama atau bahkan lebih.

“Kami optimis nantinya penjualan secara online bisa melebihi penjualan offline, setidaknya bisa sama dengan omzet dari penjualan offline. Maka dari itu kita akan lebih serius lagi menggarap pasar online ke depannya,” Tutup Yoki.

Sejauh ini, Yoya Hijab sudah memiliki tiga gerai yang berlokasi di Thamrin City. Ketika disinggung perihal keinginannya untuk membuka gerai di luar negeri, Yoki dan Yani tak menampik ada rencana ke depannya. Tapi, saat ini mereka lebih memilih untuk fokus menggarap pasar dalam negeri dan me-mantain reseller-nya di luar negeri.

Editor: Wahid FZ

1 COMMENT

  1. luar biasa ya. usaha pantang menyerah dan tekun menghasilkan omzet yang besar. pernah ingin bisnis hijab. tapi belum ketemu titik mulanya. artiket ini menginspirasi saya. makasih ya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.