Di Carrefour, Setiap Minggu Harga Bisa Berubah

Di tengah ketatnya persaingan di industri ritel, harga menjadi perhatian utama dalam memenangi persaingan pasar. Oleh karena itu, harga pun bisa cepat berubah di industri ini. Carrefour punya kiat sendiri jika terjadi perubahan harga produk.

Harga adalah sejumlahshutterstock_214861921 uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Dalam teori marketing, harga merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi pemasaran suatu produk. Mahal-murahnya harga sering kali menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka memilih suatu produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun jasa.

Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap pemasaran produk yang ditawarkan.

Agar dapat sukses memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Di samping itu, harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.

Berbeda halnya dengan produk atau distribusi, kedua unsur ini tidak dapat diubah atau disesuaikan secara mudah dan cepat, karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang.

Soal harga juga menjadi strategi utama dalam upaya memenangi persaingan pasar, khususnya di industri ritel, yang tingkat persaingannya sangat ketat. Seperti yang dilakukan , yang setiap minggu rutin melakukan program promo harga murah.

“Karena itu, kami mem-positioning Carrefour dengan memiliki harga yang terbaik di tiap-tiap kategori barang dibanding kompetitor,” ungkap Satria Hamid, Head of Public Affairs PT Trans Retail Indonesia, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Industri ritel sendiri, menurut Satria, merupakan industri yang sangat dinamis. Ketatnya persaingan menyebabkan perubahan harga barang di tiap kategori berlangsung relatif cepat. Di Carrefour sendiri, momentum yang dianggap tepat dalam melakukan perubahan harga antara lain saat ada value added dari produk-produk yang berinovasi. Maklum saja, produk atau barang cenderung sama di industri ritel.

Selain itu, adanya faktor yang tidak bisa dihindari (faktor eksternal), misalnya regulasi pemerintah, adanya kelangkaan produk, atau saat daya beli dan keyakinan konsumen tinggi, serta terjadi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan kenaikan BBM. “Tapi, semua ini dalam koridor kerja sama dengan supplier Carrefour,” jelas Satria.

Ia juga kembali menegaskan, perubahan harga yang disebabkan adanya value added dari produk yang berinovasi dilakukan sesuai dengan strategi yang dicanangkan perusahaan untuk profit taking. “Untuk aksi profit taking perusahaan, kenaikannya berbeda-beda dari setiap produk, tergantung kapasitas produk tersebut, dan tergantung dari fast moving produk itu sendiri,” jelasnya lagi.

Menurut Satria, yang paling penting adalah adanya kesepahaman dengan supplier Carrefour agar produk yang mengalami kenaikan harga menjadi produk dengan harga terbaik di kategorinya dan secara cepat memiliki perputaran di display-nya. Agar waktu perputaran cepat, Carrefour pun memberikan value added kepada konsumen, misalnya promo secara berkala yang bekerja sama dengan supplier.

Lebih lanjut dijelaskan, di industri ritel, setiap minggu pasti ada kenaikan harga dan juga ada penurunan harga. Faktor dominannya adalah adanya fluktuasi harga jual produk dan fluktuasi harga jual kompetitor. “Dalam hal ini, kita pasti memantau harga kompetitor,” ujarnya.

Di Carrefour sendiri, ada bermacam-macam program promo yang dilakukan setiap minggu, antara lain promo diskon, promo katalog, dan promo koran. Selain itu, Carrefour melakukan riset internal untuk mengetahui barang yang unggul di kategorinya.

“Kami urutkan top 5 atau top 3 dari tiap-tiap produk sesuai kategorinya. Hal ini dilakukan agar kita memberikan produk yang terkini kepada konsumen, produk yang up to date, produk yang baik dan menjadi pemimpin pasar serta disukai konsumen. Makanya kami ada promo katalog,” jelas dia.

Ditambahkan, sekarang ini Carrefour banyak menawarkan ragam produk dengan merek “Carrefour” (private label). Hal tersebut menjadi salah satu strategi dalam menyikapi persaingan.

Menurut Satria, segmen yang dibidik Carrefour sangat luas, mulai dari menengah-atas sampai menengah-bawah. Konsumen menengah-atas umumnya tidak terlalu mempermasalahkan soal harga. Mereka juga sudah loyal dengan satu merek tertentu. Tetapi ada juga konsumen yang terkadang teliti sekali soal harga. Oleh karena itu, Carrefour menawarkan pilihan kepada konsumen tersebut produk private label.

Selain dari sisi produk, Carrefour juga memberikan value added ke konsumen berupa beragam promo dan program marketing, misalnya program mudik bareng. Dengan berbelanja dalam jumlah tertentu tanpa diundi, konsumen bisa mudik sesuai tempat tujuan mereka masing-masing. Dalam hal ini, Carrefour merupakan salah satu pelopor mudik bareng, yang menggunakan semua moda angkutan yang ada, termasuk pesawat terbang.

Lantas, adakah dampak kenaikan harga terhadap kinerja perusahaan? Menurut Satria, persaingan di industri ritel semakin meningkat dewasa ini. Strategi harga tidak lain adalah untuk mempermudah konsumen menjangkau produk yang diinginkan dengan harga terbaik. “Bagi Carrefour, strategi harga sangat penting. Selain menjadi positioning Carrefour sebagai supermarket dengan harga terbaik, juga menjadi kiat dalam menggarap konsumen. Di sisi lain, konsumen pun jadi tahu harga terkini,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.