Experience Hunian Hijau

Problematika hunian di kota-kota besar tidak jauh dari kemacetan, bising, dan polusi. Tentu banyak orang mengidamkan tinggal di hunian yang hijau dan asri. Citra Grand City menjajal segmen pasar yang mendambakan lingkungan hijau ini.

hunian hijau citra grand city

Tak hanya mengandalkan teknologi atau digital, Citra Grand City hadir dengan konsep penjualan properti yang menganut strategi green marketing untuk memberikan experience tersendiri bagi para konsumennya tinggal di lingkungan yang sehat. Competitive advantage perusahaan ini adalah menjadi yang pertama dalam mengusung konsep Eco Culture yang berorientasi lingkungan, yang unggul dalam strategi pemasaran green, sekaligus experiential.

Produk huniannya dinamakan Eco Home, merupakan produk perumahan yang sehat dan berwawasan lingkungan hijau. Citra Grand City paham bahwa konsumen tidak hanya membeli rumah, tapi juga beserta lingkungan sekitarnya, yaitu lingkungan yang diusahakan benar untuk bisa ramah bagi kesehatan penghuninya.

Semua elemen produk, layanan, dan teknologi yang dibangun berorientasi pada kelestarian lingkungan. Diharapkan warga yang tinggal di sini bisa merasakan kondisi lingkungan yang asri, yang juga sangat mendukung untuk perkembangan anak-anak dan orang tua mereka.

Andri Yuliawan, Manager Marketing Citra Grand City Palembang—salah satu grup Ciputra, menjelaskan, “Walaupun menjual rumah dan pemukiman, promosi Citra Grand City tidak hanya fokus pada rumahnya, melainkan juga pada bagaimana hidup di sana bisa menjadi sehat. Mereka hendak membangun suatu komunitas yang hidup dengan sehat, dimana nanti komunitas sehat itulah yang bisa menjual produk rumahnya sendiri.”hunian hijau citra grand city

Dengan demikian, melalui website, media sosial, dan channel digital lainnya, program penjualan pun difokuskan pada mindset bahwa pengembang Citra Grand City tidak hanya membangun rumah, tapi juga komunitas yang hidup secara sehat dan berkembang di dalamnya.

Dari sisi harga, Citra Grand City beserta segala kelebihan lingkungannya tidak serta merta mematok harga yang tinggi. Andri menjelaskan, mereka memberikan harga yang bersaing dan bisa disesuaikan dengan berbagai segmen, mulai dari yang menengah sampai atas, mulai dari range harga Rp300 jutaan, sampai Rp2 miliar dan Rp4 miliar.

Berbagai komunitas ini sendiri dibentuk dan dikelola dengan beragam aktivitas yang memang ditujukan bagi para warga yang tinggal di sana, plus disosialisasikan melalui program promo pada website dan media sosial perusahaan. Semuanya dirangkum dalam satu konsep bernama Eco Culture yang mempunyai tiga pilar utama, yaitu Environment Sustainability, Social Sustainability, dan Economic Sustainability. 

Environmental Sustainability

Ini adalah bagaimana membuat lingkungan tempat tinggal benar-benar menjadi lingkungan yang hijau (green). “Sementara pengembang lain banyak membangun mal dan bangunan komersial lainnya, pengembang Citra Grand City walau juga mempunyai pusat perbelanjaan seperti City Walk, lebih memprioritaskan membangun lingkungan hijau yang besar,” ujar Andri.

Lebih jauh lagi, Citra Grand City mempunyai rumah kompos untuk pengolahan pupuk. Ada pula pembuatan lubang biopori sekitar 20 ribu lubang yang tersebar di seluruh kawasan. Pembuatannya sendiri memakan waktu dua tahun. Dengan lubang biopori ini, diharapkan resapan air menjadi lebih bagus. Daun-daun yang tadinya rontok, dimasukkan ke dalam lubang biopori lalu ditutup, supaya daun-daun tersebut bisa diproses menjadi pupuk.

Untuk selanjutnya, berbagai tanaman yang ada di kawasan hunian tidak perlu dibeli lagi. Daun-daun yang rontok bisa diolah menjadi pupuk di dalam rumah kompos, lalu digunakan kembali untuk menghasilkan tanaman. Dengan strategi ini sudah dilakukan penghematan biaya cukup besar dalam menciptakan lingkungan yang asri.

Economic Sustainability

Rumah yang dipasarkan oleh Citra Grand City mengusung konsep Eco Home. Sesuai konsep ini, rumah tak hanya bagus atau keren, tetapi juga memerhatikan kenyamanan yang ada kaitannya dengan lingkungan, seperti bukaan jendela yang besar supaya sirkulasi udara bebas mengalir, pemanas air yang menggunakan sumber tenaga matahari, plus pembuangan limbah (bio septic tank) yang dikelola dengan baik.

Selain itu, sistem pembuangan sampah menggunakan sistem dual trash bin yang memisahkan sampah organik dari non-organik. Sampah non-organik langsung masuk ke pembuangan terakhir, sementara sampah organik dimasukkan ke rumah kompos untuk diolah jadi pupuk.

Ada juga Water Treatment Plant (WTP) untuk mengolah limbah yang hasil air bersihnya dialirkan ke fasilitas Amanzi Water Park. Dengan demikian, semua air di water park tersebut sifatnya gratis dan selalu baru. Di sisi lain, Amanzi Water Park pun memiliki nilai jual tersendiri.

Ada pula program Ecopreneur yang mengundang anak-anak untuk terlibat dalam berbagai aktivitas Ecopreneur, mengajarkan bagaimana menjadi entrepreneur yang berwawasan dan berorientasi lingkungan sehat, secara cuma-cuma. Nilai pemasaran dan nilai experience-nya ada untuk para orang tua yang mengantarkan anak-anaknya ke aktivitas ini; mereka bisa merasa senang, anak-anak mereka punya kegiatan lain di luar sekolah. Pengembang pun bisa memperkenalkan segala proyek dan program lingkungan yang sedang dikerjakan.

Social Sustainability

Pengembang berusaha untuk membangun komunitas digital yang kekeluargaan di Citra Grand City. Salah satunya adalah komunitas Edu Kids Club yang berisi anak-anak warga sendiri. Dua minggu sekali tanpa dipungut biaya, mereka bisa belajar sekaligus bermain, mendapatkan ilmu yang berkaitan dengan dunia anak-anak di luar sekolah.

hunian hijau citra grand city Selain itu ada juga komunitas seperti Mommy Tools yang kebanyakan aktivitasnya berkaitan dengan acara kaum ibu umumnya (seperti kelas memasak), EcoRobic untuk komunitas aerobik, EcoBike untuk komunitas pencinta sepeda, dan EcoWalk untuk segala aktivitas yang menyangkut car free day di lingkungan Citra Grand City.

Semua aktivitas dan kontribusi dari komunitas yang dipublikasikan lewat internet dan media sosial ini diharapkan bisa menarik perhatian dan massa umum supaya tertarik untuk turut membeli produk hunian di Citra Grand City. Pada tahun 2014, dengan asumsi tingkat penjualan 100%, di tahun 2015 melonjak hingga 200%. Walaupun pada tahun 2016 terjadi penurunan menjadi 157% karena industri properti memang sedang banyak menurun, tahun 2017 semester pertama Citra Grand City sudah berhasil mencapai 86%. Semester kedua pengembang yakin penjualan akan kembali menyentuh 200%.

Satu lagi layanan yang memanfaatkan teknologi dari pengembang adalah fasilitas layanan 24 jam. Layanan ini akan menindaklanjuti segala keluhan warga, mulai dari masalah keamanan, kerusakan pintu/jendela, listrik/air, dan lainnya. Warga hanya perlu menghubungi pengelola, dan petugas akan langsung datang ke lokasi. Jika token listrik mendadak rusak atau mati pada malam hari, atau internet mati karena tagihan belum dibayar, pengembang menyediakan fasilitas digital EcoPay yang memungkinkan petugas melakukan pembayaran yang diperlukan agar fasilitas tersebut bisa hidup kembali.

 

Ivan Mulyadi

MM.09.2017/W

“Semua elemen produk, layanan, dan teknologi yang dibangun berorientasi pada kelestarian lingkungan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.