Goyang Dangdut Lewat Platform Mobile

Kini, musik dangdut bisa dinikmati melalui aplikasi mobile. Selain menjadi saluran distribusi musik dangdut, aplikasi ini diharapkan bisa meredam pembajakan musik dangdut. Beberapa artis senior sudah bergabung.

neo dangdut

Di masa lalu, genre musik ini dicibir sebagai musik kampungan dan identik dengan musik kelas bawah. Padahal, musik yang konon berasal dari perpaduan musik India, Arab, dan Melayu ini diklaim sebagai musik khas Indonesia. Masih ingat ketika Project Pop dulu menyanyikan lagu berjudul Dangdut is The Music of My Country? Lagu ini mengajak masyarakat Indonesia  bangga pada musik dangdut.

Perjuangan musisi dangdut untuk mengangkat musik dangdut ke level yang lebih tinggi relatif sudah berhasil. Sekarang dangdut digemari semua kalangan. Hampir saban hari kita disuguhi hiburan musik dangdut di televisi. Bahkan, beberapa waktu lalu Ikke Nurjanah manggung di AS, mengikuti jejak seniornya Rhoma Irama yang pernah merasakan atmosfer manggung di sana.

Sayangnya musik dangdut, seperti genre musik lainya, juga dihadapkan pada momok pembajakan. Ini yang membuat penyanyi senior Caca Handika meradang. Menurut Caca, dari sisi produktivitas musik dangdut tetap stabil, sama seperti sebelum era pembajakan merajalela. Namun yang menjadi hambatan adalah sulitnya mendistribusikan musik dangdut, karena merebaknya pembajakan secara digital.

Ketika beberapa jurnalis bertanya siapa yang paling bertanggung jawab atas pembajakan musik dangdut, dengan nada sinis dia menjawab bahwa pembajakan itu pilihan hidup. “Kalau mau ke neraka ya silakan. Salah benar ada yang menilai, karena harusnya ada yang memberikan rezeki sekian rupiah kepada anaknya dimakan sama pembajak. Mereka sudah makan darah daging kita,” tuturnya tanpa emosi ketika ditemui usai peluncuran aplikasi Neo Dangdut.

Kini, Caca Handika bisa sedikit bernafas lega, karena sudah hadir aplikasi mobile khusus musik dangdut bernama “Neo Dangdut”. Aplikasi yang dikembangkan perusahaan rintisan “Pitados” ini menawarkan distribusi musik dan video dangdut digital secara legal. Platform ini tidak gratis, karena konsumen yang ingin mengunduh lagu atau video dangdut akan dikenakan biaya.

Harga yang dibebankan kepada pengunduh menurut Chen Lim, Production Manager Pitados, Rp1.500–Rp2.000 per lagu dan Rp10.000 per album. Aplikasi mobile musik dangdut berbayar ini diklaim yang pertama hadir di Indonesia.

“Harganya murah, sudah mendekati gratis, per lagu Rp1.000 seharga satu gorengan, apalagi lagu dangdut panjang sekitar 6─8 menit per lagu, dengan nilai segitu mereka (penggemar dangdut) tidak menjadi masalah,” tutur Chen yang ditemui usai soft launching Neo Dangdut, di Century Park Hotel, Senayan, awal September lalu.

Soal layanan musik berbayar, pencinta musik Indonesia memang masih harus diedukasi. Mereka harus menyadari bahwa membajak lagu sebenarnya perbuatan kriminal dan mencuri periuk nasi mereka yang bergiat di industri musik. Menurut Ranu Andaru Bakti, fenomena ini sudah menjadi “penyakit” di masyarakat yang harus “disembuhkan”. “Kita ingin menghargai musisi dangdut, penikmat seni harus mengerti bahwa menciptakan lagu tidak semudah yang mereka pikir,” tandas COO Pitados itu.

Ranu menambahkan, saat ini beberapa penyanyi dangdut senior sudah bergabung ke platform Neo Dangdut. Selain Caca Handika, mereka adalah Ikke Nurjanah, Rita Sugiarto, Mansyur S, dan Erie Susan. neo dangdut

Musisi dangdut senior lain yang akan segera bergabung; Si Raja Dangdut Rhoma Irama. Menurut Ranu, Rhoma Irama sudah berkomitmen untuk memberikan lisensi penjualan 11 album bersama Soneta dengan jumlah sekitar 120 lagu. “Penyanyi dangdut senior antusias, mereka juga aware tentang distribusi musik secara digital, makanya Rhoma Irama sudah memberikan lisensi kepada kami,” lanjut Ranu.

Ranu mengungkapkan, aplikasi Neo Dangdut menelan investasi di atas Rp5 miliar. Di tahun pertama, pihaknya menargetkan bisa mengoleksi sekitar 1.000 lagu dangdut untuk dijual di aplikasi Neo Dangdut. Adapun jumlah pengunduh diharapkan mencapai 100 ribu─200 ribu.

Konsumen yang ingin mengakses aplikasi Neo Dangdut terlebih dahulu mesti mengunduh aplikasinya di Play Store. Jika konsumen tertarik membeli lagu, mereka akan diminta untuk melakukan top up. Pembayaran top up bisa melalui pemotongan pulsa, kartu kredit, atau kartu debit.

Kelebihan membeli lagu di Neo Dangdut, konsumen bisa memiliki lagu tersebut sepanjang masa tanpa batas waktu. Namun, lagu tersebut hanya bisa disimpan di pemilik akun Neo Dangdut yang bersangkutan. “Kalau berusaha dipindahkan ke media storage digital lain, datanya akan corrupt,” jelas Ranu.

Sayangnya Neo Dangdut saat ini belum tersedia di iOS, sehingga aplikasi ini otomatis tidak bisa diunduh melalui ponsel iPhone. Menjawab tantangan ini Ranu mengatakan, untuk masuk iOS agak rumit karena regulasinya lebih ketat. Salah satunya soal metode pembayaran. Namun, ke depan aplikasi ini akan masuk iOS.

Musik dangdut tanpa live concert, ibarat sayur tanpa garam. Aktivitas konser tetap diperlukan, sekaligus sebagai sarana untuk mempromosikan aplikasi ini ke kalangan yang lebih luas. Neo Dangdut berencana menggelar aktivasi merek melalui konser dangdut. “Kami akan menggarap beberapa activity di daerah, target pertama di Pulau Jawa dulu,” cetus Chen.

Tony Burhanudin

MM102016/W

“Perusahaan menargetkan bisa mengoleksi sekitar 1.000 lagu dangdut untuk dijual di aplikasi Neo Dangdut.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.