IESE 2017: Blibli Dukung Indonesia Menjadi Pusat eCommerce Asia

Jakarta, Marketingcoid – Sejalan dengan tema IESE 2017 “Empowering the Digital Energy of Asia”, Blibli.com yakin bahwa Indonesia akan menjadi pemain penting serta pasar potensial e-commerce di Asia dan siap mendukung penuh agar hal ini dapat segera tercapai.

IESE 2017 Blibli Dukung Indonesia Menjadi Pusat eCommerce AsiaPernyataan ini sangatlah mendasar jika melihat pada jumlah penduduk Indonesia yang adalah terbesar di Asia, serta melihat data pengguna internet di Indonesia yang merupakan terbesar ke-4 di Asia.

“Potensi pengguna internet yang melebihi 50% total populasi bangsa Indonesia, penetrasi smartphone, dan rata-rata spending on e-commerce Rp6,5 juta per tahun membuat Indonesia berpotensi menguasai 52% atau setara 87,8 miliar dolar AS pasar e-commerce Asia Tenggara pada 2025 seperti diprediksi riset gabungan Google dan Temasek,” kata Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto di sela-sela presentasinya di event IESE 2017.

Namun, dalam memajukan e-commerce di Indonesia sehingga mampu bersaing di pasar Asia, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan seperti menjanjikan kenyamanan dalam bertransaksi, keamanan serta behaviour masyarakat Indonesia yang masih nyaman dengan sistem tradisional.

“Masyarakat kita masih melihat pentingnya melihat fisik produk dan bertemu serta mendengar langsung penjelasan dari penjual. Selain itu edukasi mengenai kelebihan serta cara-cara transaksi melalui e-commerce juga masih perlu dilakukan terutama di luar kota-kota besar,” urai Kusumo tentang perilaku belanja masyarakat Indonesia.

Dalam menjawab tantangan ini, Blibli.com menghadirkan layanan offline to online (O2O) – BlibliNOW bekerja sama dengan para merchant partner.

“Bagi merchant yang konsumennya kebanyakan masih nyaman dengan cara belanja offline, kami bantu menyediakan Kiosk BlibliNOW di offline store para merchant agar dapat melakukan pembayaran secara online sekaligus mendapatkan cicilan 0% namun langsung membawa pulang barang yang diinginkan, dan tetap dapat berinteraksi langsung dengan penjual. Hal ini juga sekaligus sebagai cara mengedukasi Konsumen untuk terbiasa dengan e-commerce,” kata Kusumo.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.