Meski media digital sedang mengalami kepopuleran yang begitu hebat, tapi tampaknya kehadiran media konvensional tidak lantas runtuh. Hal itu terbukti dengan meningkatnya laba stasiun radio Gen FM yang mencapai angka 20% di semester pertama, melebihi apa yang menjadi ekspektasi mereka sebelumnya.
Anak perusahaan Mahaka Media itu menjelaskan, di tahun 2014 semester pertama, target peningkatan mereka adalah Rp 10,956 miliar. Tapi apa yang terjadi, di luar dugaan, mereka berhasil membubuhkan angka hingga Rp 13,131 miliar. Dan semua itu diakui mereka didapatkan lewat iklan konvensional (insert, spot, adlibs).
Adrian Syarkawie, CEO Mahaka Media menjelaskan, “Kenaikan laba tersebut menunjukan bahwa produktivitas dan pasar radio tetap menjanjikan. Tantangan Gen FM sebagai pemimpin di pasarnya adalah bagaimana terus melakukan inovasi, memberikan solusi kreatif dan tercepat kepada mitra bisnisnya (pengiklan).”
Hal itu menjelaskan berbagai pertanyaan yang ada selama ini, yakni apakah media digital akan menggantikan media konvensional?
Jawabannya tentu saja tidak, karena masing-masing media memiliki penikmatnya masing-masing, hanya saja mungkin pemilik media konvensional perlu menyeimbangkan diri agar lebih modern/digital.
Misalnya dengan menghadirkan radio/tv streaming, pembelian buku cetak secara online, atau lain sebagainya.
Hal itu juga yang menjadi perhatian Gen FM, karena kabarnya, mereka sedang mempersiapkan upaya untuk menyuguhkan potensi pendapatan lain di kanal digital. Strategi ini didasarkan pada hasil riset yang menyebutkan bahwa pengguna radio streaming melalui aplikasi Gen FM semakin meningkat, bahkan potensi pertumbuhan angka e-commerce nya mencapai angka 60%.
Untuk mengantisipasi tren pertumbuhan terhadap tanggapan positif digitalisasi di industri radio streaming, divisi pengembangan produk Mahaka Media pun tengah mempersiapkan sebuah produk aplikasi yang rencananya akan diresmikan pada kuartal ke empat tahun 2014 ini.
