Kegagalan Ide

Pada edisi November lalu, Majalah MARKETING mengiklankan bahwa 1 November adalah Hari Inovasi Indonesia. Melalui komunikasi iklan ini, para pelaku bisnis didorong untuk menciptakan budaya inovatif di perusahaannya. Salah satu ciri budaya inovatif, perusahaan memotivasi setiap karyawannya untuk melontarkan gagasan yang kreatif atau ide-ide bisnis yang baru.

kegagalan ide

Ini sebuah proses yang baik untuk membuat perusahaan bertambah sehat. Tanpa inovasi, perusahaan akan mati, cepat atau lambat. Kenyataannya, banyak perusahaan melahirkan ide-ide yang baik, tetapi setelah sekian lama, hampir tidak ada ide yang dapat diwujudkan. Apa yang menjadi problem perusahaan-perusahaan tersebut sehingga hanya berhenti menjadi pengumpul ide?

Saya yakin, ada dua hal yang belum dilalui dengan mulus oleh perusahaan-perusahaan ini (Pertama, perusahaan atau top manajemen gagal membuat ide ini menjadi suatu strategi yang jelas dan fokus. Kedua, perusahaan tidak memiliki leader yang efektif untuk mengeksekusi gagasan). Perusahaan tidak memiliki leader yang berani mengambil risiko dan memiliki komitmen untuk mewujudkan ide-ide ini.

Membangun Kapabilitas

Kegagalan membuat ide menjadi strategi bisa bersumber dari beberapa hal. Yang paling klasik adalah karena perusahaan tidak mempersiapkan kemampuan atau kompetensi untuk mengeksekusi strategi. Mereka tidak memiliki teknologi dan sistem yang dapat mengubah ide menjadi kesempatan atau karena kualitas manusia yang tidak memadai. Teknologi biasanya disebut dengan hard competencies, dan kualitas manusia disebut dengan soft competencies.

Bagi sebuah perusahaan makanan dan minuman, meluncurkan produk baru adalah hal yang sangat penting untuk menggantikan produk lama yang sudah memasuki tahap kematian dalam siklus. Perusahaan makanan dan minuman yang jarang meluncurkan produk baru tidak akan mampu bersaing dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi perusahaan untuk mengembangkan kemampuan R&D-nya. Saya sungguh yakin—dari pengalaman menjadi konsultan banyak perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman selama 15 tahun, hanya perusahaan dengan kemampuan R&D yang kuat, akan bertahan dalam jangka panjang. Dalam industri ini, produk yang berkualitas termasuk kualitas rasa dan tekstur, sudah menyelesaikan 50% pekerjaan dari divisi marketing. Good product is good marketing.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.