Konten: Pegang Peranan Besar

Berbicara tentang internet dan begitu banyak peran yang bermain di dalamnya, seperti penulis, editor, desain grafis, tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana membuat konten yang bagus.

konten website

Di antara begitu banyak situs, blog, media sosial, dan masih banyak lagi yang bertebaran di internet, tak heran kalau kontenlah yang bisa membuat satu situs bisa berbeda dari yang lain. Menurut survei yang dilakukan oleh Better Blogger 2015, tidak mengejutkan jika ditemukan sekitar 22% responden mengatakan bahwa tantangan terbesar yang mereka temui adalah bagaimana mengatur waktu supaya bisa menciptakan konten yang profesional.

Konten yang bagus tentu memerlukan perencanaan yang matang. Selain itu, seorang content creator juga harus fokus dan konsisten dalam membuat topik yang up-to-date dan menarik agar bisa menjaring banyak audiens dan mendapatkan traffic yang lebih besar. Para blogger profesional pun kini sangat peduli dengan konten yang mereka ciptakan. Sebanyak 49% dari mereka menyatakan sangat peduli membuat perencanaan matang untuk bisa menghasilkan lebih banyak lagi konten.

Walaupun konten harus di-update secara kontinu, serta ditambah sebanyak dan sesering mungkin, tapi “lebih banyak” saja ternyata tidak menjamin keunggulan suatu situs. Hanya dengan konten berkualitas tinggilah suatu situs bisa tampil menonjol dibandingkan dengan yang lain.

Konten yang dimaksud di sini tentu mempunyai banyak format. Anda pasti sudah bisa menebak beberapa format konten yang paling top dan paling sering digunakan di internet seperti media sosial, e-newsletter, foto, video, dan e-book.

Media sosial adalah media yang baik untuk berbagi pengetahuan Anda dengan orang lain. Audiens sudah otomatis tercipta dan mereka memang berinteraksi (hanging out) di sana. Men-share konten dalam format media sosial bisa melipatgandakan traffic suatu situs.

Format e-newsletter—seperti media sosial, adalah media yang bagus juga untuk membagi konten kepada para pelanggan. Better Blogger meramalkan bahwa akan ada 4,1 miliar akun email sampai akhir tahun 2015 di seluruh dunia, yang bisa dimanfaatkan untuk saling berbagi konten lewat e-newsletter.

Selain itu, format foto dan video memang sudah diketahui sejak dulu mampu menarik perhatian audiens selama mereka masih terus men-scroll konten-konten yang Anda ciptakan. Survei menyatakan bahwa sekitar 60% orang lebih mudah menangkap sesuatu secara visual daripada tulisan. Dengan demikian format video pun adalah format yang powerful untuk mendongkrak traffic. Terbukti sekitar 70% responden menyukai dan mau membuka konten video.

Lalu, bagaimana dengan konten yang panjang dan berbobot lebih berat? Format e-book adalah jawaban yang bagus untuk mengemas ulang posting-an dari situs atau blog yang memang membutuhkan uraian atau penjelasan detail dan panjang. Banyak juga e-book yang bisa diunduh secara gratis, walaupun sebagian besar masih berbayar.

Walaupun konten dan media digital yang terus berkembang semakin menyudutkan media tradisional, media cetak belumlah mati. Dengan mengaplikasikan konten berkualitas dan berbobot, Anda masih bisa menciptakan diferensiasi di antara para pesaing. Survei menyatakan masih ada sekitar 76% bisnis kecil masih memadukan media cetak dan digital sebagai sarana komunikasi mereka.

Strateginya adalah memberikan konten berisi informasi tambahan yang hanya bisa diakses lewat blog, lewat media, atau format newsletter cetak perusahaan. Lewat newsletter juga Anda bisa menawarkan audiens untuk mencoba tools atau aplikasi digital baru yang tersedia secara online. Jangan lupa mengundang para pelanggan newsletter perusahaan untuk bergabung dengan media sosial perusahaan. Plus tawarkan pilihan untuk mendapatkan versi cetak lewat fitur sign up di media digital perusahaan.

Jika diamati dari sisi para blogger yang seringnya peduli dan terlibat dalam pembuatan konten, baik blogger pemula maupun profesional tidak menunjukkan banyak perbedaan dari format konten yang paling sering mereka manfaatkan—seperti media sosial, foto, e-newsletter, video, e-book, dan lainnya. Sementara untuk membuat konten yang berkualitas, bisa dilihat lewat survei ini, para blogger menghabiskan waktu yang bervariasi, antara 2 jam sampai 8 jam per posting.

Intinya adalah berusaha menciptakan konten yang berkualitas dan berusaha untuk men-share konten tersebut lewat format-format konten yang paling populer, tentunya sesuai dengan target audiens Anda.

 

Ivan Mulyadi

Sumber: Better Blogger Survei 2015

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.