BCA Bukukan Laba Bersih Rp 7,7 triliun

PT Bank Central Asia (BCA) Tbk  mengumumkan hasil kinerja usaha yang memuaskan untuk periode sembilan bulan pertama 2011. Laba bersih tercatat sebesar Rp 7,7 triliun, meningkat 25,3% dibandingkan periode yang sama di tahun 2010 sebesar Rp 6,1 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa, “selama sembilan bulan pertama 2011 BCA mampu mempertahankan pertumbuhan yang solid dalam penyaluran kredit maupun aktivitas perbankan transaksional.”

Menurutnya, portofolio kredit meningkat di semua segmen karena didukung oleh lingkungan usaha yang kondusif, permintaan nasabah yang kuat dan tingkat suku bunga yang relatif rendah. Ini di perlihatkan dengan  Kredit Komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM) tumbuh 33,7%  menjadi Rp 70,2 triliun pada September 2011.

Sementara itu, segmen Korporasi tumbuh 19,3%  menjadi Rp 62,0 triliun pada akhir September 2011, didorong oleh kuatnya permintaan pada kuartal ketiga 2011, terutama berasal dari sektor Rokok & Tembakau, Pembiayaan Konsumen, Bahan Bangunan & Konstruksi, dan sektor Perkebunan dan Pertanian. Dan Kredit Konsumer meningkat 28,2%  menjadi Rp 44,1 triliun pada September 2011 didukung oleh kenaikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). KPR tumbuh 41,4% menjadi Rp 23,8 triliun sedangkan KKB meningkat 23,2%  menjadi Rp 15,9 triliun.

Sejalan dengan tingginya pertumbuhan kredit, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) meningkat menjadi 58,3% pada September 2011 dari 52,6% pada September 2010. Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga sebesar 0,5% pada akhir September 2011 dimana rasio cadangan tercatat sebesar 350,3% terhadap total NPL.

BCA mempertahankan komposisi dana pihak ketiga yang menguntungkan dengan komposisi dana rekening transaksional (tabungan dan giro) tercatat sebesar 77,7% dari total dana pihak ketiga. Secondary reserves tercatat Rp 84,5 triliun pada akhir September 2011.

“Bisnis perbankan transaksional BCA menunjukkan kinerja yang konsisten sehingga mampu memperkokoh basis dana pihak ketiga. Ke depan, BCA akan tetap konsisten untuk mengembangkan usaha dalam menyalurkan kredit dan memperkuat kapabilitas di bidang relationship banking dengan bertumpu pada keunggulannya sebagai bank transaksi yang dominan di Indonesia. BCA terus menawarkan produk-produk yang kompetitif dan senantiasa meningkatkan kualitas layanan perbankan untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya,” pungkas Jahja.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.