Tidak sampai dua tahun, uang 100 juta rupiah yang diinvestasikan Feniliana Widjaja untuk EasyGo toilet sudah kembali. Hal tersebut membuktikan bahwa bisnis sewa toilet memang sangat menjanjikan!
Feniliana Widjaja – pemilik EasyGo Toilet – tak menyangka jika bisnis sewa toilet yang dirintisnya bersama suami dua tahun lalu akan berkembang dan menguntungkan.
Ceritanya, Feni yang saat itu seorang ibu rumah tangga ditawari seseorang untuk menjalankan bisnis sewa toilet. Sayangnya, Feni saat itu sama sekali tidak tertarik. Namun suaminya, Fandy Limpuno – yang memang seorang pebisnis – berhasil meyakinkannya untuk terjun ke dunia bisnis.
“Awalnya saya tidak tertarik dengan bisnis sewa toilet ini. Jadi saya menjalankannya tidak terlalu serius. Beruntung, saya punya suami yang baik dan sabar mengajarkan saya bagaimana berbisnis yang baik,” katanya ketika ditemui di kantornya di bilangan Dadap, Tangerang.
Ketika Feni bersedia untuk terjun ke bisnis sewa toilet ini, Fandi langsung menginvestasikan uang 100 juta untuk membeli 8 unit toilet portabel sebagai modal awal. Dengan bendera EasyGo, bisnis sewa toilet ini pun akhirnya menggelinding.
Peluang bisnis sewa toilet ini sangat terbuka lebar. Perkembangan bisnis properti yang pesat beberapa tahun terakhir ini, masih banyaknya pool taksi atau bus yang masih belum bisa menyediakan toilet permanen, deretan event yang dihelat di lapangan terbuka adalah beberapa contoh bagaimana bisnis ini memang sangat menggiurkan.
Feni menjelaskan bahwa, saat ini ada 3 tipe toilet portabel yang disiapkan EasyGo. Masing-masing tipe memiliki ukuran yang berbeda, tipe A (paling besar), B (sedang), dan C (paling kecil). Harga sewanya berkisar antara Rp2,2 juta – 2,5 juta per bulan. “Dari tipe yang ada, paling banyak di sewa tipe A,” tutur Feni.
Andalkan network
Langkah pertama yang dilakukan Feni adalah dengan memanfaatkan jaringan pertemanan (word of mouth). Selain itu, spanduk, brosur, dan pamphlet pun dibuat untuk mendukung aktivitas bisnis sewa toiletnya itu.
Seiring berjalannya waktu pemintaan mulai berdatangan. Toilet portabel yang dimilikinya habis tersewa. Hingga, pada tahun 2014 Feni memutuskan untuk menambah jumlah toilet portabel miliknya menjadi 16 unit.
Terjun ke ranah digital
Media digital, terutama media sosial telah melahirkan konsumen generasi baru. Mereka adalah konsumen yang memiliki kekuatan, tidak saja kekuatan untuk membeli, tapi juga kemampuan mengangkat (maupun menjatuhkan) sebuah merek.
Di saat yang sama, teknologi digital telah membuat dunia semakin tidak berbatas. Batas ruang dan waktu semakin mengabur.
Kampanye yang kita lakukan di Indonesia misalnya, dapat dengan mudah dilihat oleh para konsumen di Inggris.
Feni sadar betul dengan kekuatan yang dimiliki media sosial itu, dan EasyGo pun mencoba ‘terjun’ ke ranah digital dengan memanfaatkan Blogspot, dan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.
Hasilnya positif, di tahun pertama (2014) permintaan sewa toilet portabel meningkat. Bahkan, permintaan datang dari beberapa daerah seperti Surabaya, Yogya, dan Lampung. Meski fokus bisnisnya adalah sewa, tidak jarang dari konsumen yang membeli.
“Kami dari awal memang fokus di sewa saja, tapi jika ada konsumen yang mau beli akan kami layani,” kata Feni.
Feni mengaku modal yang dikeluarkannya untuk membangun bisnis ini sudah kembali. “Kami memasang tarif 2,5 juta rupiah untuk satu toilet portabel per bulan. Rata-rata 10 unit keluar (di sewa), tinggal kalikan saja,” tutur wanita humoris ini.
Melihat potensi yang sangat besar, Feni ingin bisnis sewa toilet yang dibangunnya itu semakin besar lagi. Namun, sedikitnya pemain yang berkecimpung dalam bisnis sewa toilet mengharuskannya bekerja lebih untuk mengedukasi pasar. Tapi itu tidak menyurutkan semangat Feni untuk mengembangkan bisnis ini.
“Selain media sosial, saat ini saya sedang melakukan aktifitas branding dengan beriklan di beberapa majalah, dan membuat website resmi yang nantinya akan menyediakan informasi seputar EasyGo Toilet, mulai dari harga, tipe hingga aksesoris pendukung. Semoga nantinya orang akan semakin aware dan EasyGo akan semakin berkembang,” tutupFeni.
