Mendeteksi Perilaku Pengguna Mobil

shutterstock_172510772Mencari data pasar dan perilaku konsumen terhadap produk suku cadang kendaraan jelas tidak mudah. GiPA, perusahaan riset yang khusus melakukan survei tentang hal ini sudah ada di Indonesia.

Indonesia memiliki prospek pasar yang besar dan ditunjukkan melalui terus membesarnya kelompok kelas menengah serta kebutuhan yang lebih besar dibandingkan dengan penawaran yang ada. Simpelnya, tidak ada alasan untuk mengatakan barang susah laku. Besarnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia menjadi pasar tersendiri yang harus dipenuhi karena perubahan gaya hidup yang mereka jalankan.

Hal ini jauh berbeda jika kita bandingkan dengan 10 tahun lalu, saat Indonesia tidak terlihat dalam peta ekonomi dunia. Penyebabnya antara lain, skala ekonomi yang tidak masuk dalam 20 besar. Kini melalui berita terbaru yang dirilis Bank Dunia (2014), Indonesia sudah masuk dalam 10 besar ekonomi dunia berdasarkan PPP (purchasing power parity). Dengan economic share sebesar 2,3%, Indonesia sukses menempatkan dirinya di urutan ke-10 setelah Amerika Serikat (17,1%), RRC (14,9%), India (6,4%), Jepang (4,8%), Jerman (4,8%), Rusia (3,5%), Brasil (3,1%), Perancis (2,6%), dan Inggris (2,6%).

Besarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia antara lain terlihat dari tingginya pertumbuhan industri otomotif Indonesia. Sebagai contoh, penjualan mobil di Indonesia selama tahun 2013 mencapai 1.226.199 unit dan diprediksi oleh Frost & Sullivan akan tumbuh sebesar 6,5% ke angka 1.310.000 unit di tahun 2014. Hal ini tentu saja membuat Indonesia menjadi salah satu pasar yang paling menarik di dunia.

Pertumbuhan industri otomotif yang fenomenal tersebut akhirnya menarik GiPA untuk datang dan bermitra dengan salah satu lembaga riset lokal Indonesia, Survey One. GiPA sendiri adalah lembaga riset yang berbasis di Madrid, Spanyol, dan memiliki fokus terhadap riset di after-sales market (pasar pasca penjualan). GiPA berdiri pada tahun 1986 dan memiliki perwakilan di lebih dari 30 negara, termasuk di antaranya negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan).

Menurut François Passaga, Chairman GiPA Group, salah satu kekuatan GiPA yang paling menonjol adalah pengetahuan pasar pasca penjualan yang sangat mendalam di industri otomotif. Pengetahuan ini mencakup kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, kendaraan berat, hingga subbisnisnya mulai dari suku cadang, ban mobil, oli, aki, dan lain-lain.

Melalui pengetahuan mendalam yang dimiliki GiPA mengenai variasi dari berbagai macam faktor yang berpengaruh terhadap pasar, GiPA menyadari pentingnya kualitas dan selalu menomorsatukan kualitas terhadap riset yang dilakukan mulai dari proses hingga hasil. Kualitas yang menjadi fokus utama GiPA dalam bekerja juga menjadi kredibilitas biro riset ini. Hal tersebut telah terwujud dalam kepercayaan yang diberikan oleh para klien GiPA.

Melalui perwakilan GiPA yang ada di 30 negara, para klien GiPA—khususnya klien-klien dari pasar pasca penjualan industri otomotif—biasa memberikan permintaan kepada GiPA untuk melakukan investigasi. Permintaan tersebut diberikan karena mereka mengetahui bahwa GiPA memiliki kompetensi dan pengetahuan mendalam mengenai variasi dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pasar pasca penjualan, antara lain perilaku pengemudi, kuantitas perawatan kendaraan, jumlah kunjungan ke dealer, tempat pembelian onderdil, hingga jumlah uang yang dihabiskan untuk perawatan kendaraan.

Dengan memberikan fokus yang sangat besar kepada kualitas, GiPA juga selalu menjaga kualitas riset mulai dari proses hingga hasil. Sebagai contoh, sehubungan dengan riset pasar pasca penjualan industri otomotif, GiPA bersama Survey One—yang menjadi rekan kerja di Indonesia—telah melakukan wawancara mendalam kepada para pengendara kendaraan bermotor di berbagai kota besar di Indonesia. Terhadap wawancara tersebut, GiPA bersama Survey One selalu mengecek proses pekerjaan untuk memastikan hasil yang sempurna.

Perjalanan pencarian rekan kerja di Indonesia juga tidak menjadi hal mudah bagi GiPA. Karena siapa pun yang dipilih, masa depan GiPA di Indonesia akan bergantung kepada rekan kerja tersebut. Dalam proses seleksi yang berlangsung sekitar enam bulan, GiPA melakukan seleksi awal kepada anggota-anggota ESOMAR (asosiasi lembaga riset global) di Indonesia, menyaringnya hingga empat calon rekan kerja tersisa, dan akhirnya memilih Survey One sebagai rekan kerja yang dianggap terbaik dan paling potensial. Survey One dipilih karena dianggap memiliki pembelajaran yang baik terhadap proposal yang diberikan GiPA, memahami rencana proyek yang akan dikerjakan, serta kemampuan dan kapabilitas yang baik, khususnya dalam riset lapangan.

Pemilihan rekan kerja yang sesuai sangatlah penting bagi GiPA yang mengutamakan kualitas. Hal ini lebih krusial karena pengerjaan proyek riset pasar pasca penjualan industri otomotif di Indonesia bukan hal mudah. Dalam wawancara terhadap para pengendara kendaraan bermotor di kota-kota besar di Indonesia, terdapat 23 poin pertanyaan yang harus dijawab dengan baik, mendalam, dan detail. Konkretnya, melalui semua wawancara yang dilakukan GiPA dan Survey One, harus diperoleh hasil yang 99,99% sempurna. Melalui hasil wawancara yang sempurna ini didapatkan data-data kunci yang sangat krusial bagi pasar pasca penjualan industri otomotif di Indonesia.

Meyakini manfaat riset yang telah dilakukan, GiPA bersama Survey One berencana untuk menawarkan hasil riset mereka pada semester kedua periode kerja sama GiPA – Survey One. Hasil riset tersebut dinamakan PAD (Panorama Aftersales Data) dan sudah dilakukan GiPA di 20 negara. PAD ini memiliki informasi yang sangat bermanfaat bagi industri kendaraan, onderdil, ban, oli, dan industri otomotif lain yang berkecimpung dalam pasar pasca penjualan industri otomotif di Indonesia.

Bagi industri dan perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk mendapatkan informasi hasil riset tersebut, François Passaga menyarankan untuk menghubungi langsung Survey One sebagai rekan kerja resmi GiPA di Indonesia. Nah, bagi Anda perusahaan-perusahaan otomotif yang bergerak di pasar pasca penjualan, apakah Anda tertarik memiliki informasi mendalam mengenai konsumen Anda?

Andika Priyandana

1 COMMENT

  1. Kalau GiPA bikin survey di Indonesia kayanya bakal kaget nih mereka apalagi Survey tersebut dilakukan di Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung. Bagaimana menurut Om Admin?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.