Mobile Apps Bikin Merek Tertarik

Komputer, gawai, atau teknologi tidak bisa digunakan tanpa ada aplikasi di dalamnya. Sejak komputer ditemukan, di dalamnya hanya terdapat program sederhana yang biasa kita kenal dengan sistem operasi. Lalu, berbagai program sederhana lainnya bersama-sama disatukan hingga membentuk aplikasi.

mobile apps

Aplikasi sederhananya adalah suatu kumpulan dari program atau bahasa-bahasa program yang disatukan sehingga dapat mempunyai suatu fungsi tertentu. Sejak ditemukannya super komputer dan personal computer (PC), aplikasi pun mengalami sejarah perkembangan yang panjang.

Seiring perkembangan teknologi komputer, para pengembang aplikasi semakin mempunyai keleluasaan dalam menciptakan suatu aplikasi. Keleluasaan di sini bisa berarti ruang penyimpanan (space) yang semakin besar, kerumitan atau penulisan program yang semakin kompleks, pemanfaatan memori yang semakin besar, teknologi kecepatan grafis, dan lain-lain.

Singkat kata, para pengembang bisa membuat aplikasi yang semakin canggih atau kompleks tanpa harus memikirkan berbagai keterbatasan yang ada ketika komputer belum secanggih sekarang. Dulu tentu mereka sangat sulit untuk membuat aplikasi yang terlalu canggih, karena platformnya atau komputer kala itu belum mempunyai ruang penyimpanan, memori, atau sirkuit yang cukup mumpuni.

Kini memasuki era digital, atau lebih spesifiknya teknologi mobile, aplikasi seakan mengulangi sejarahnya sejak ditemukannya komputer. Sekarang begitu banyak pengembang yang berlomba-lomba menjajal pasar aplikasi mobile, atau yang biasa kita kenal sebagai mobile apps. Karena platformnya kebanyakan adalah gawai berupa smartphone atau tablet yang relatif belum lama muncul, perkembangan aplikasi pun seakan restart, dan kembali terbentur dengan berbagai keterbatasan seperti dulu.

Tentu saja berbagai platform mobile yang kita kenal sekarang belum mempunyai kecanggihan seperti teknologi super komputer atau personal computer yang sudah lama ditemukan dan dikembangkan. Tetapi, seiring perkembangan zaman digital dan teknologi, tuntutan akan segala teknologi dan platform yang bersifat mobile semakin tinggi.

Ini karena berubahnya perilaku pasar, mereka sekarang lebih mementingkan kepraktisan sekaligus kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan teknologi mobile. Singkatnya, sekarang orang ingin melakukan apa pun, di mana pun. Pasar secara global telah mengalami peningkatan dalam hal penggunaan smartphone. Meningkatnya angka ini turut melejitkan jumlah aplikasi mobile yang dikembangkan untuk smartphone. Apple App Store memaparkan, mereka menyediakan hampir 2 juta, sementara Google Play memiliki sekitar 2,2 juta apps.

Fenomena ini pun bisa kita lihat dari perkembangan berbagai aplikasi mobile (mobile apps) yang ada; fungsi-fungsinya jadi semakin spesifik, tetapi bersifat ringan dari segi penggunaan. Ringan di sini berarti waktu loading dan proses yang sesingkat mungkin, kebutuhan ruang penyimpanan sekecil mungkin, dan lain-lain.

Para pengguna teknologi mobile menyadari bahwa aplikasi ini bisa memainkan peranan penting untuk mendukung aktivitas mereka sehari-hari, mulai dari bekerja, menyusun jadwal, bermain game, sampai berolahraga. Sekitar 52% konsumen menghabiskan waktunya pada gawai lewat aplikasi mobile. Ini menarik minat banyak perusahaan untuk mendulang revenue lewat mobile apps.

Banyak orang mengunduh aplikasi mobile setiap hari. Tapi kenyataannya, semua aplikasi tersebut mudah ditinggalkan, diabaikan, dan tak pernah digunakan seiring waktu. Google, Ipsos, dan ComScore melakukan riset untuk menemukan fakta-fakta bagaimana sebenarnya konsumen bisa menemukan, mengunduh, menggunakan, dan terlibat (menjadi engaged) dengan suatu apps. Tentu banyak pemilik merek juga tertarik dengan fenomena ini. Survei melibatkan lebih dari 8.000 responden yang menggunakan smartphone dan mobile apps.

mobile apps

Bahkan sebelum menikmati secangkir kopi pagi hari, besar kemungkinan Anda sudah memakai salah satu aplikasi mobile di gawai terlebih dahulu untuk memulai hari. Entah untuk melihat jadwal meeting, mencari rute ke kantor tanpa macet, melihat rekaman fitness Anda, atau membeli mesin pembuat kopi secara online.

Satu hal yang jelas, mobile apps telah menjadi bagian dari berbagai aktivitas kita sehari-hari. Rata-rata setiap orang menghabiskan 30 jam per bulan berinteraksi dengan berbagai aplikasi mobile. Menurut Nielsen, setiap kali orang mengalami momen, “I want to know, I want to go, I want to do, dan I want to buy”, mereka akan menggunakan aplikasi mobile dalam gawai kesayangan mereka.

Keunggulan dan kekuatan mobile apps telah menarik minat banyak pemilik merek. Apps bisa menjadi cara yang ampuh bagi mereka untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan para pelanggan.

Strategi digital marketing yang dilancarkan lewat media aplikasi mobile bisa menambah experience yang sudah didapat secara offline, misalnya dari penawaran yang sudah diberikan secara fisik di dalam toko. Selain itu bisa juga untuk meningkatkan jumlah penjualan, atau sekadar untuk membantu merek supaya bisa tetap terhubung dengan pelanggan. Aplikasi mobile juga bisa berfungsi layaknya suatu situs/web perusahaan di internet.

Jadi tantangannya, bagaimana merek-merek bisa memanfaatkan fenomena persaingan mobile apps ini dalam menggarap konsumen mereka? Perusahaan juga harus ingat bahwa pasar persaingan mobile apps sudah semakin keruh dan jenuh. Faktanya, dari semua apps yang sudah sempat diunduh pun, banyak yang ternyata tidak pernah dipakai. Sekitar 1 dari 4 apps yang di-install ternyata tidak dipakai.

Ivan Mulyadi

MM.06.2017/W

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.