Perhatikan 5M Sebelum Mulai Bisnis Properti

Memulai Bisnis Properti
Memulai Bisnis Properti

Properti memang menjadi salah satu pilihan investasi bagi sebagian orang. Hal ini terbukti dengan makin [highlight]digemarinya pencarian properti lewat media online.[/highlight]

Kendati begitu, tidak sedikit pula yang hanya ikut-ikutan bisnis properti. Hasilnya, bukan mendapatkan untung malah buntung. Coba perhatikan beberapa apartemen, komplek perumahan, atau ruko yang batal dibangun padahal sudah ada orang yang mulai berinvestasi.

Nah sebelum Anda memulai bisnis properti, ada baiknya untuk memperhatikan 5M, seperti yang dikatakan oleh Matius Jusuf, motivator sekaligus Direktur Marketing Agung Podomoro Land.

“Sebenarnya bisnis yang paling menjanjikan itu adalah bisnis properti. Mulai dari developer dan investor. Menjadi investor saja Anda sudah bisa untung 400% dari modal, atau dari Rp 250 juta bisa menjadi Rp 1 miliar. Kalau produk, berapa produk yang harus Anda jual untuk mendapatkan untung sebesar itu,” kata Matius.

Lantas, apa saja 5M itu?

Mencari lokasi

Lokasi memang menjadi faktor paling penting dalam investasi properti, karena semakin strategis lokasi yang Anda pilih, maka semakin banyak pula orang yang tertarik, sehingga harganya pun jadi semakin tinggi.

Beberapa hal yang diperhatikan dalam mencari lokasi adalah, kemudahan akses bagi si target market, dan keberadaan fasilitas.

Mendesain sebaik mungkin

Sama dengan konsep produk kebanyakan, packaging merupakan hal yang juga harus diperhatikan oleh para pelaku bisnis, begitu juga dalam bisnis properti. Semakin baik kemasan, maka sebuah produk akan dinilai semakin baik.

Untuk komplek perumahan, Anda bisa membuat gerbang, dekorasi taman, air mancur, lampu, atau berbagai aksesoris yang mendukung keindahan kompleks tersebut.

Membangun fasilitas

Jangan hanya menjual produk, tapi berikan juga hal-hal yang menunjang kepuasan pelanggan. Dalam konteks bisnis properti adalah fasilitas.

Untuk apartemen, keberadaan restoran, café, parkiran yang luas, serta keamanan menjadi pertimbangan konsumen. Sementara untuk kompleks perumahan, Anda bisa membangun rumah sakit, pertokoan, pasar, atau taman hiburan.

Menjual dengan cepat

Matius menegaskan, sebisa mungkin, jual produk properti Anda secepat yang Anda bisa. Semakin lama terjual, maka biaya operasional barang properti pun menjadi tanggungan Anda.

Hindari pula kemungkinan konsumen untuk berpikir dua, tiga, atau empat kali. Karena semakin lama ia berpikir, kemungkinan barang properti Anda untuk dibeli akan semakin berkurang.

Maintain dengan baik

Maintain ini berhubungan dengan servis yang diberikan oleh si developer. Jangan mentang-mentang kompleks perumahan yang dibangun sudah laku keras, maka Anda membiarkannya begitu saja. Jika demikian, kredibilitas Anda akan terganggu.

Terus pantau kebutuhan konsumen, dan berikan secara maksimal. Dengan begitu, konsumen semakin percaya kepada Anda, dan bukan tidak mungkin jika nama Anda menjadi rekomendasi mereka kepada kolega terdekat.

Untuk memberikan hasil yang maksimal, jangan ragu untuk menggelontorkan uang lebih dalam, misalnya untuk menyewa arsitek kawakan. Karena jika setengah-setengah, bukan tidak mungkin hasil yang didapat pun cuma setengah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.