Perilaku Konsumen di Bulan Ramadhan

Ramadan adalah momen kebersamaan untuk meluangkan waktu bersama keluarga dan teman dalam melakukan ibadah dan aktivitas keagamaan selama sebulan penuh. Banyak hal yang harus dipersiapkan dalam menyambut bulan Ramadan, mulai dari pakaian, perlengkapan rumah, ide-ide resep ataupun hadiah.

perilaku konsumen

Proses pencarian sebuah produk dan jasa sudah dimulai sejak bulan April dan pembelian akan terus berlangsung bahkan setelah Ramadan berakhir. Hal ini menunjukkan bahwa sangat penting untuk menjangkau pelanggan di momen yang penuh peluang ini.

Jangkau pelanggan sedini mungkin: Tingkatkan proses pencarian produk dan minat beli

Menjelang musim puasa, sekitar bulan April, konsumen di Indonesia mulai sibuk mencari informasi akan jasa dan produk. Terdapat peningkatan sebesar 19% untuk click-through rate di Facebook dibandingkan dengan rata-rata yang terjadi di 3 bulan pertama, hal ini berarti ada peningkatan minat beli dan aktivitas feed di ponsel1. Jadi, mulailah menjangkau pelanggan sedini mungkin untuk memastikan bisnis dan brand Anda menjadi top of mind saat mereka hendak berbelanja menjelang Ramadan.

Selain itu, data menunjukkan terjadinya lonjakan belanja online sebesar 27% selama bulan Ramadan dibandingkan pembelanjaan yang terjadi sepanjang tahun2.

Ponsel merupakan tempat orang berbelanja dan melakukan pembelian pada musim ini. Di Indonesia dan Malaysia, 4 dari 5 konversi di Facebook selama Ramadan terjadi melalui ponsel.

perilaku konsumen

Namun momentum ini terus berlanjut konsumen terus berbelanja pasca-Ramadan. Di Malaysia, terlihat konversi yang hampir sama selama Ramadan (Juni) dan pasca-Ramadan (Juli). Dan di Indonesia, terlihat peningkatan rata-rata belanja pasca-Ramadan sebesar 21% dibandingkan pra-Ramadan (April, Mei).

Konsumen juga mengunduh lebih banyak aplikasi ponsel selama dan setelah Ramadan dibandingkan dengan setengah tahun pertama secara rata-rata – lebih dari 20% aplikasi ponsel di-install di Malaysia dan +26% di Indonesia3. Banyak keluarga yang mencari layanan on-demand, seperti transportasi dan layanan antar makanan, selama dan setelah Ramadan untuk mengurangi stres sepanjang bulan tersebut. Hal ini membuka pintu bagi bisnis dan pengiklan untuk mempromosikan pengunduhan aplikasi atau pun meningkatkan akses ke aplikasinya saat menjelang dan setelah Ramadan.

Menurut riset yang dilakukan Apsalar4, tingkat uninstall aplikasi ponsel di Asia Tenggara termasuk yang tertinggi di dunia – hingga 31% pada Q2 2016 (musim Ramadan). Di antara yang meng-uninstall aplikasi tersebut, 2 dari 3 melakukannya di hari ketiga. Hal ini menunjukkan pentingnya untuk memastikan aplikasi yang telah diunduh tetap menarik bagi pengunduh aplikasi dan mempertahankan promosi yang ada.

Sumber: Facebook Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.