Rekor Indonesia di Facebook: Good or Bad ?

www.marketing.co.id – Untuk urusan Facebook, prestasi Indonesia cukup fantastis. Sampai akhir tahun 2009, jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai sekitar 13 juta. Indonesia menempati posisi ke-7 di seluruh dunia. Melihat posisi nomor tiga hingga nomor tujuh yang diduduki oleh Turki, Perancis, Kanada dan Italia, maka Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara pengguna Facebook nomor 3 di dunia pada tahun 2010. Bila terjadi, Indonesia hanya akan berada di belakang Amerika dan Inggris.

Di Asia, Indonesia jelas nomor satu dan sulit dikejar oleh negara lain. Pada bulan November 2009, Indonesia pernah mencetak pertumbuhan Facebook sebesar 750.000 per minggu! Ini pertumbuhan tertinggi di seluruh dunia. Adanya drama Cicak vs Buaya dan maraknya seluler mirip BlackBerry yang menawarkan fitur Facebook merupakan pendorong utama.

Ingin tahu data lainnya? Pada bulan Juli 2008, pengguna Facebook di Indonesia adalah 209.760. Satu tahun kemudian, Juli 2009, jumlahnya mencapai 6.496.960. Jadi, pertumbuhannya adalah 2.997 persen. Pada bulan Juli 2009, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan pertumbuhan Facebook tertinggi di dunia. Sejak saat ini, mungkin pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, tertarik untuk melihat peta dan mencari informasi mengenai Indonesia. Pada akhir Desember 2009, pertumbuhan Facebook di Indonesia sepanjang tahun 2009 diperkirakan sekitar 1.400 persen hingga 1.500 persen.

Bila dilihat statistik selain jumlah pengguna, seperti berapa account yang aktif setiap hari, berapa foto yang di-upload, berapa jumlah kawan dan lain sebagainya, saya cukup yakin, prestasi Indonesia cukup meyakinkan. Indonesia yang kekuatan ekonominya kurang dari 1 persen di dunia, ternyata untuk urusan Facebook bisa menyumbang pengguna sebesar 4 persen. Kalau data-data ini saya bagikan dalam seminar, orang akan cenderung kagum. Apa arti kekaguman sesungguhnya? Apakah karena Indonesia sangat melek dengan teknologi atau karena terlalu banyak waktu menganggur? Kalau disuruh memilih antara kedua jawaban ini, yang kedua lebih memiliki kebenarannya.

Lebih dari itu, seperti dalam buku yang saya tulis “10 Karakter Unik Konsumen Indonesia”, kita jelas bangsa yang suka sosialisasi. Kita memiliki sifat untuk berkawan dan membentuk komunitas. Jelaslah Facebook merupakan media yang benar-benar pas dengan karakter seperti ini. Dalam ranking Alexa, situs yang paling tinggi lalu-lintas (traffic)-nya di Indonesia adalah Facebook, baru kemudian diikuti oleh Google. Padahal, di seluruh dunia, Google menempati urutan pertama. Ini kesimpulan yang jelas, konsumen Indonesia lebih suka bersosialisasi daripada menggunakan search engine untuk melakukan pencarian informasi.

Facebook Valuation

Bagi saya pribadi, keberhasilan Facebook ini harus disikapi dengan dua perspektif, yaitu perspektif makro dan perspektif strategi. Dalam konteks makro, meledaknya Facebook di Indonesia ini meninggalkan kesedihan. Suatu saat, akan mempengaruhi nilai ekspor dan impor dalam perdagangan jasa. Pendapatan Facebook di kemudian hari baik berupa iklan atau model bisnis lainnya akan banyak mengurangi pendapatan iklan media-media di Indonesia. Berapa potensinya? Mari, kita lihat valuasi dari perusahaan ini.

Perusahaan ini didirikan oleh Mark Zuckerberk dengan nama Thefacebook pada bulan Februari tahun 2004. Sebelumnya, pemuda yang kuliah di Harvard University ini, sudah getol membuat berbagai situs seperti Facemash, yaitu situs yang memuat berbagai foto untuk dikomentari oleh pengunjung situsnya.

Thefacebook dibuat dengan tujuan untuk membuat profil dan foto dari mahasiswa Harvard. Zuckerberg yakin, cara-cara yang dilakukan oleh universitas untuk mengumpulkan profil mahasiswa dan foto identitas mereka sangat lambat. Bersama dengan beberapa kawannya, dia ingin membuktikan bahwa ada cara yang lebih baik, yaitu dengan melibatkan mereka secara aktif untuk menuliskan profil mereka dan membiarkan mahasiswa lain untuk melihat profil mahasiswa lain.

Dalam waktu 24 jam, sekitar 1200 mahasiswa sudah melakukan registrasi. Hasil yang mencengangkan inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terciptanya sebuah situs yang hari ini menggemparkan dunia. Dalam waktu yang singkat, Thefacebook ini kemudian digunakan berbagai universitas top di Amerika, sekolah-sekolah SMU, dan akhirnya menyebar ke negara lain.

Pada tahun 2005, Thefacebook ini berubah namanya menjadi Facebook setelah Zuckerberg membeli domain Facebook seharga $ 200 ribu. Pada tanggal 26 September 2006, Facebook terbuka untuk siapa saja yang berumur di atas 13 tahun dan memiliki alamat email. Kantor pusat terletak di Palo Alto dan untuk pasar internasional, bermarkas di Dublin, Irlandia.

Walau perusahaan merugi hingga tahun 2006, tetapi Yahoo sudah tertarik untuk membeli perusahaan ini dengan harga 1 miliar dolar. Facebook tidak dilepas karena yakin bahwa nilai perusahaannya bisa berkisar 8 miliar dolar. Kemudian pada tahun 2007, Microsoft membeli 1,6 persen dari Facebook dengan harga 240 juta dolar. Ini artinya, harga dari Facebook adalah 15 miliar dolar, atau setara dengan 150 triliun. Asumsinya bahwa perusahaan ini akan memberikan laba bersih di tahun 2015 sebesar 1 miliar dolar.

Besarnya angka ini dimungkinkan karena Facebook mempunyai jumlah pelanggan yang besar dan loyal. Mereka percaya, semuanya hanyalah masalah waktu saja, bahwa suatu saat perusahaan ini akan mencetak profit. Ini akan mengulangi sejarah Google yang baru mendapatkan model bisnisnya di tahun 2004 setelah meluncurkan pay per click. Sejak itu, arus kas Google menjadi sangat positif. Sejarah mungkin berulang untuk Facebook. Terlepas bahwa semua perkiraan ini bisa meleset—baik meleset ke bawah atau meleset ke atas, yang menarik digarisbawahi adalah bahwa valuasi perusahaan seperti ini, sangatlah ditentukan oleh jumlah pelanggan loyalnya. Tanda-tanda bahwa valuasi Facebook mendekati kebenaran sudah terlihat sejak September 2009. Untuk pertama kalinya, perusahaan ini, membukukan arus kas positif.

Kalau Indonesia menyumbang pelanggan loyal 4 persen dan kalau diasumsikan bahwa customer lifetime value dari pelanggan Indonesia kira-kira sama dengan konsumen di negara lainnya, maka konsumen Indonesia menyumbang Facebook sebesar 4 persen x Rp 150 triliun, atau sebesar Rp 6 triliun. Jadi, pengguna-pengguna Facebook di Indonesia, sebenarnya memberikan sumbangan yang sangat berarti. Dan nilai Rp 6 triliun ini, merupakan nilai yang suatu saat akan menjadi arus positif bagi Facebook dari Indonesia. Jangan heran jika lima tahun lagi Facebook akan menikmati berbagai revenue dari perusahaan global maupun perusahaan di Indonesia yang menggunakan Facebook sebagai media untuk komunikasi atau transaksi.

Jadi, suatu saat, perusahaan seperti Google, Facebook, Yahoo, Skype, E-bay, Amazon, dan lain-lainnya, akan berlomba-lomba untuk menjadi pengekspor jasa besar, dan Indonesia sebagai negara pengimpornya. Ini terjadi karena kita adalah konsumen yang baik. Jadi, dalam konteks makro, good or bad? Saya rasa kita bisa menyimpulkannya. Sampai di sini, kita akan berhenti kagum dengan semua rekor Indonesia di Facebook.

Perspektif Pemasaran

Sebagai marketer, Facebook jelas menjadi pilihan digital marketing yang efektif. Perusahaan-perusahaan seperti Adidas, Coca Cola, Burger King dan ratusan perusahaan besar maupun menengah telah menggunakan jasa facebook marketing. Kelebihan dari media ini, sama seperti media internet pada umumnya adalah biaya yang relatif murah untuk mencapai pasar yang dikehendaki.

Efektivitas dari media ini sangat menjanjikan. Dengan database yang baik, marketer dapat menggunakan media untuk menjangkau konsumen dengan efektif. Kecepatannya untuk menjangkau konsumen dalam jumlah yang besar sulit ditandingi. Tidak akan lama lagi, facebook marketing ini akan populer.

Di Indonesia, memang belum banyak perusahaan yang benar-benar melakukan deal dengan pihak Facebook. Walaupun demikian, perusahaan besar, menengah, kecil, maupun perorangan, telah menikmati keuntungan dengan menggunakan Facebook. Mereka telah menggunakan media ini sebagai alat untuk promosi atau kegiataan public relations. Suatu saat, benefit yang diperoleh akan memupuk kepercayaan perusahaan untuk menggunakan media ini. Akan ada waktunya, dalam marketing plan yang Anda buat, terdapat bujet promosi atau PR, yang harus Anda sisihkan untuk perusahaan ini.

Menjadi pengguna Facebook memang menyedihkan dalam perspektif makro bagi Indonesia. Sebagai marketer, yang dapat kita lakukan adalah mengoptimalkan kehadiran media ini sebagai bagian dari komunikasi, promosi atau PR kita. Ini lebih baik daripada perusahaan-perusahaan global yang akhirnya mendapatkan keuntungan. Bila demikian, Facebook memberi dua berita buruk bagi kita. (Majalah MARKETING)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.