Apa resolusi Anda di tahun 2011?
Sebelum memasuki tahun yang baru, beberapa dari kita punya resolusi buat tahun depan. Pada saat acara “Women in Business Conference” di awal Desember lalu, panitia juga membuat pohon resolusi. Para peserta bisa menggantungkan resolusi mereka pada tahun 2011 di pohon tersebut.
Resolusi pribadi adalah komitmen pribadi yang akan dilakukan di masa depan. Kebanyakan orang biasanya punya resolusi yang hampir mirip. Tentu saja resolusi yang dibuat biasanya punya pengaruh positif bagi kehidupan Anda. Misalnya saja: “Memiliki banyak waktu untuk keluarga”, “Berhenti merokok”, “ Menjaga kesehatan”, “Karier yang lebih baik”, “Masuk ke pekerjaan yang baru”, dan lain-lain.
Resolusi yang mirip ini juga ditemui di pohon resolusi dari para wanita pada waktu itu. Sebagai wanita pekerja, problem utama mereka adalah bagaimana menyeimbangkan waktu bekerja dan waktu untuk keluarga. Terlalu sibuk mengejar karier, akhirnya justru kehilangan waktu untuk keluarga. Itulah sebabnya punya waktu luang buat keluarga menjadi resolusi favorit bagi para wanita karier.
Kebanyakan dari kita hanya menyatakan resolusi secara lisan. Biasanya resolusi juga muncul karena situasi yang sedang dihadapi. Pada saat Anda sedang seminar penjualan, resolusi Anda adalah meningkatkan penjualan berlipat-lipat di tahun mendatang; saat Anda menjalani retret, resolusi Anda adalah menjadi lebih religius; saat Anda sakit, resolusi tahun depan Anda adalah menjaga kesehatan.
Itulah sebabnya, banyak resolusi yang gagal atau memang tidak dijalankan karena orang lupa terhadap komitmennya sendiri. Resolusi hanya dianggap bagian kecil dari hidup Anda karena biasanya cuma dijalankan setahun dan ada waktu untuk memperbaikinya di tahun mendatang. Padahal resolusi kecil yang Anda lakukan bisa jadi mengubah hidup Anda di tahun itu. Biasakan untuk memikirkan hal-hal positif yang akan terjadi jika Anda menjalankan resolusi Anda!
Berbeda dengan target yang biasanya diterjemahkan lewat angka-angka, resolusi di perusahaan menjadi komitmen bersama yang dilakukan, baik oleh para top management atau group di dalam perusahaan. Supaya tujuan bisa tercapai, resolusi harus dibuat bersama agar semua anggota tim Anda bisa melakukan perubahan positif. Di perusahaan besar, resolusi ini bahkan harus ditandatangani dan dilakukan lewat tangan notaris. Sedangkan di banyak perusahaan lain, resolusi ini hanya jadi komitmen lisan di rapat-rapat untuk menyemangati tim penjualan Anda agar sukses menjual!
Baik bermuatan hukum atau tidak, yang namanya resolusi sebaiknya ditulis. Kalau perlu tidak sekadar di selembar kertas, tetapi di buku yang bisa menjadi dokumentasi Anda dari tahun ke tahun. Yang jelas, resolusi di tim Anda tersebut harus menjadi komitmen bersama. Selain itu, resolusi tanpa perencanaan untuk mencapainya juga “sama saja bohong”. Tidak adanya perencanaan membuat resolusi Anda dijalankan saat ada kesempatan saja.
Resolusi juga tidak perlu banyak sekali dibuat. Terlalu banyak resolusi membuat Anda pusing untuk menjalankannya. Selain itu, lakukan pula rekonfirmasi terhadap resolusi tersebut di meeting-meeting reguler untuk mengingatkan kembali resolusi tersebut. Ada baiknya pula melakukan kegiatan PR untuk mengomunikasikan resolusi tersebut kepada tim Anda. Misalnya dengan membuat event peluncuran kecil atau menunjuk orang-orang yang menjadi penjaga resolusi bersama tersebut.
Jangan lupa menyelaraskan antara resolusi di tim Anda dengan resolusi pribadi Anda. Memasuki tahun yang baru, biasanya Anda sudah menaruh target di kantong Anda. Namun, Anda biasanya belum mengantongi resolusi pribadi Anda untuk mendukung target tersebut. Bisa jadi resolusi pribadi Anda malah bertentangan dengan target yang ingin diraih. Target yang diberikan kepada Anda adalah mencapai peningkatan penjualan 100%. Sementara resolusi pribadi Anda adalah hengkang dari perusahaan Anda yang membuat mimpi buruk ini bagi Anda! (www.marketing.co.id)
