Royal Canin : Merek Yang Anti Anthropomorphism

Anda memelihara hewan kesayangan kucing atau anjing. Lalu saking sayangnya Anda mengenakan pakaian pada kucing atau anjing tersebut. Jika Anda melakukannya Anda berarti telah melakukan salah satu tindakan “Anthropomorphism”. Demikian disampaikan Drh. Novi Wulandari, Corporate Affairs Manager PT Royal Canin Indonesia saat jumpa pers SPT Forum ‘Breed Innovation’ di Jakarta beberapa waktu lalu.

royal canin
Kiri ke kanan: Aria Pradana SPT Pillar Head PT Royal Canin Indonesia, Dian Nitami dan Drh Novi Wulandari Corporate Affairs Manager PT Royal Canin Indonesia

Anthropomorphism merupakan tindakan yang memperlakukan hewan kesayangan seperti manusia, seperti mengenakan pakaian, baju, atau sepatu kepada kepada kucing atau anjing. “Mereka (pemilik hewan) mengenakan baju kepada kucing atau anjing untuk kesenangan mereka, padahal itu menimbulkan ketidaknyamanan pada kucing dan anjing,” jelas Novi.

Tidak Anthropomorphism merupakan salah satu nilai merek dari Royal Canin, produsen nutrisi kesehatan hewan asal Perancis ini. Selain Tidak Anthropomorphism, produk dikembangkan dokter hewan Dr Jean Cathary pada tahun 1968 ini mengusung nilai merek “Cats and Dogs First”.

Novi menambahkan, selain mempromosikan nilai-nilai Anti Anthropomorphism, Royal Canin yang merupakan unit bisnis Pet Care dari Mars Inc menjunjung konsep Animal Welfare (Kesejahteraan Hewan). Ada lima poin Kesejahteraan Hewan yang diakui secara internasional yang mencakup bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa sakit, cedera dan penyakit, bebas untuk mengekspresikan tingkah laku normal serta bebas dari rasa takut dan penderitaan.

Untuk mempromosikan nilai merek Tidak Anthropomorphism dan Cats and Dogs First serta konsep Animal Welfare, Royal Canin Indonesia menggelar forum bisnis dan edukasi SPT Forum 2017 ‘Breed Innovation’.

Aria Pradana, SPT Pillar Head PT Royal Canin Indonesia mengatakan, ajang tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar terkait penanganan hewan kesayangan, sehingga mereka diharapkan menularkan pengetahuan tersebut kepada para pelanggan yang notabene terdiri dari komunitas pecinta hewan kesayangan dan pemilik hewan kesayangan.

“Dengan edukasi yang tepat maka dapat meningkatkan kualitas hidup hewan kesayangan mereka serta secara tidak langsung turut menggerakkan industri hewan kesayangan bertumbuh dengan pesat,” tutur Aria.

Dalam kesempatan tersebut hadir selebritis Dian Nitami, pecinta kucing. Dian mengaku dia memelihara sebanyak 20 ekor, yang terdiri dari 18 kucing non ras dan 2 kucing ras. “Sebagian besar kucing yang saya pelihara, saya ambil di jalanan,” tandas Dian.

Dian mengatakan, memelihara hewan kesayangan bukan hanya mengambil manfaat bisa “bermain” dengan hewan kesayangan. Namun juga mau menerima konsekuensinya, yakni memperlakukan hewan kesayangan dengan benar dan memberikan nutrisi yang tepat. “Salah satu karakter kucing, dia makanannya sedikit tapi sering, dua jam sekali dia biasanya makan,” ucap Dian.

Novi mengatakan, pemilih hewan harus memberikan nutrisi yang tepat kepada hewan mereka karena nutrisi merupakan obat pertama untuk makhluk hidup, termasuk hewan. Makanan utama bagi kucing adalah protein, karena walau bagaimanapun kucing hewan karnivora. “Tidak tepat memberikan kucing ikan yang diaduk-aduk dengan nasi,” tuturnya.

Novi menjelaskan, semua produk Royal Canin berbasis riset. Produk nutrisi Royal Canin dikhususkan untuk kucing dan anjing ras. Royal Canin memproduksi nutrisi yang berbeda bagi tiap-tiap kucing ras murni. Sebagai misal, kucing ras British Shorthair (BSH) berbeda jenis nutrisinya dengan kucing ras Bengal, Persia, atau Maine Coon. Alasan Royal Canin memberikan jenis nutrisi yang berbeda, karena setiap kucing memiliki karakter yang berbeda seperti struktur wajah dan rahang, bentuk tubuh, rambut, dan kebutuhan energi yang berbeda.

Pada SPT Forum ‘Breed Innovation’ Royal Canin memperkenalkan lini produk terbarunya, yakni Feeline Breed Nutrition Royal Canin.  Rangkain produk tersebut memiliki ukuran, bentuk, tekstur dan kepadatan kibble yang berbeda-beda yang dirancang secara eksklusif dengan menggunakan teknologi kibble.

Untuk distribusi produk Royal Canin menggunakan tiga kanal distribusi yaitu breeder dan profesional, dokter hewan, serta pet shop. Saya optimistis pasar makanan hewan akan meningkat tiap tahunnya, karena jumlah kelas menengah di Indonesia juga terus meningkat,” ucap Novi.

 

 

Tony Burhanudin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.