Sikap Konsumen pada Mobil Ramah Lingkungan

Perhatian konsumen terhadap isu ramah lingkungan semakin tinggi. Mereka semakin kritis terhadap produk-produk yang diproduksi oleh perusahaan yang memperhatikan keramahan lingkungan atau tidak. Perhatian mereka pun termasuk dalam kepemilikan mobil. Bagusnya, pihak produsen pun memberi perhatian terhadap isu lingkungan dengan memproduksi kendaraan bermotor yang ramah lingkungan. Entah karena kesadaran sendiri dari mereka atau karena kewajiban dari pihak pemerintah. Faktanya, pembuatan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan telah menjadi tren, yaitu ditandai dengan banyaknya produsen mobil yang mengeluarkan mobil ramah lingkungan atau dikenal dengan “mobil hybrid”.

Pertanyaannya sekarang, apakah “green” sudah menjadi tren utama? Apakah daya tarik kendaraan yang ramah lingkungan bisa melampaui kekuatan dari kendaraan berbahan bakar bensin? Berkaitan dengan hal itu, Synovate mencoba mengungkap pandangan konsumen melalui riset global mereka. Apakah konsumen hanya bermimpi untuk membeli kendaraan ramah lingkungan, benar-benar membeli kendaraan ramah lingkungan, atau hanya di antaranya saja.

Jawaban tertinggi di antara seluruh 18 negara yang menjadi target survei, jika uang bukanlah masalah, 37 persen dari mereka ingin membeli kendaraan ramah lingkungan, 31 persen berkata mereka akan membeli mobil impian mereka, dan 22 persen lainnya mengatakan bahwa, “Mobil impian saya adalah mobil yang ramah lingkungan”. Ini berarti bahwa 59 persen, atau setidaknya seperenam dari responden menunjukkan keinginan untuk menuju dunia yang ramah lingkungan. Demikian hasil riset global yang dilakukan terhadap 13.200 responden perkotaan di 18 negara yang dilakukan pada tahun 2009 lalu.

“Para produsen mobil telah memberi banyak dan lebih banyak lagi pilihan yang akan disukai oleh kelompok orang penyuka dunia green yang tumbuh dengan pesat ini,” terang CEO Motoresearch dari Synovate, Scott Miller. Namun begitu, kita tidak bisa melupakan bahwa mobil adalah produk yang mempunyai hubungan emosional dengan pemiliknya. Apa yang Anda kendarai berbicara lebih banyak tentang Anda, lebih dari yang Anda kira. Akan selalu ada kelompok orang yang tidak mau berkompromi tentang mobil impian mereka karena alasan green (ramah lingkungan).

Terungkap bahwa 22 persen dari mereka yang menginginkan mobil sesuai dengan impian tetapi juga ramah lingkungan, adalah kunci pada masa depannya. Oleh karena itu, para produsen mobil akan memproduksi kendaraan yang sesuai dengan impian, tetapi juga ramah lingkungan. Beberapa dari hasil tertinggi untuk kendaraan ramah lingkungan (menambahkan faktor ramah lingkungan sebagai kategori dari mobil impian) adalah Thailand dengan angka 77 persen, Korea 76 persen, Cina 75 persen, dan Brazil 72 persen.

Direktur Motoresearch Synovate untuk Cina, Kelvin Gin, mengatakan itu bukanlah hasil yang mengejutkan bagi Cina. “Olimpiade tahun lalu benar-benar menggarisbawahi isu-isu yang berkenaan dengan kualitas udara bersih di Cina. Ditambah lagi, pihak pemerintah telah membuat izin/kebijakan baik untuk produsen kendaraan ramah lingkungan dan orang-orang yang memilih untuk membeli dan mengendarainya. Bahkan, angka investasi sebesar RMB 10 miliar (kira-kira setara dengan US$ 1,5 miliar) tercapai untuk memproduksi mobil-mobil yang lebih ramah lingkungan.

“Sesuai aturannya, semua mobil kini harus fleksibel dalam hal bahan bakar, di mana dengan cepat bisa membuat mobil ramah lingkungan menjadi bagian dari perilaku dan pola pikir di negara Brazil,” begitu kata Ari Gonzalis, Direktur New Business untuk Motoresearch Synovate di Brazil.

“Rakyat Brazil juga merasa bangga bahwa negaranya menjadi pemimpin dalam mengembangkan bahan bakar alternatif yang lebih murah dan tingkat polusinya lebih rendah. Dengan mewajibkan teknologi yang ramah lingkungan, pemerintah sebenarnya telah menciptakan suatu skenario di mana mobil impian orang-orang menjadi green atau ramah lingkungan.

Walaupun ada andai-andai bahwa uang bukanlah masalah, Byeong Hwan Je, Kepala Motoresearch Synovate Korea, telah membawa rakyat Korea menuju dunia ekonomi yang ramah lingkungan. “Mobil hybrid atau ramah lingkungan adalah mobil yang lebih efisien dalam hal bahan bakar, dan jika mengingat masalah polusi, isu ekonomis/penghematan ini akan menjadi faktor penentu penting mengapa rakyat Korea lebih mendahulukan green daripada mobil impian mereka.”

Salah satu negara yang langsung dan dengan mudah memilih mobil ramah lingkungan adalah Jerman, dengan 58 persen responden lebih mementingkan faktor lingkungan daripada memiliki mobil impian. Jadi, di mana kita bisa menemukan mereka yang hanya bermimpi? Secara keseluruhan, 31 persen masih tidak peduli dengan faktor ramah lingkungan, dan lebih memilih mobil yang menjadi impian mereka.

Satu hasil terbesar dari mereka yang hanya bermimpi, datang dari Afrika Selatan, di mana lebih setengah dari seluruh responden (53 persen) lebih memilih untuk memiliki mobil impian mereka. Direktur Penjualan & Marketing untuk Synovate Global Motoresearch, Richard Rice, yang berbasis di Afrika Selatan, mengatakan bahwa, “Di Afrika Selatan, mobil mungkin adalah produk yang paling mencerminkan orang yang memilikinya. Di sini, orang sangat emosional terhadap mobilnya. Orang-orang mencintai mobil mereka untuk kebebasan, untuk image, dan mencerminkan status pemiliknya.”

Maka dari itu, faktor image dianggap jauh lebih penting daripada mobil yang ramah lingkungan. Akibat hal-hal tersebut di atas, banyak pembeli mobil di Afrika Selatan adalah anggota keluarga pertama yang bahkan baru mampu untuk membeli sebuah mobil. Jadi, karena begitu senangnya, faktor lingkungan akan dilupakan begitu saja. Mereka lebih mementingkan power sebesar mungkin yang ada pada sebuah mobil.

Sama juga halnya dengan 47 persen orang India yang mengatakan mereka lebih mementingkan mobil impian daripada lingkungan di era India yang baru ini. Seperti itu penjelasan yang dikatakan Sumit Arora, kepala dari kelompok Motoresearch Synovate di India. “Pasar otomotif di India sangatlah bersemangat. Setiap tahun ada saja model mobil impian yang dirilis dan datang dari pemain-pemain besar dunia. Mobil-mobil mewah mencetak angka-angka yang tinggi”.

Faktor yang mengendalikan ambisi dan aspirasi ini adalah orang-orang kini mempunyai lebih banyak uang, lebih banyak pilihan, dan mereka bersedia mengeluarkan uangnya. Kepemilikan barang-barang mewah menjadi cerminan kesuksesan dan konsumsi yang luar biasa. Angka-angka ini akan terus menanjak.

Di Amerika Serikat, 35 persen responden lebih mementingkan mobil impian, 23 persen lebih memilih mobil ramah lingkungan, dan 19 persen mengatakan bahwa mobil impian mereka adalah mobil yang ramah lingkungan. (Majalah MARKETING)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.