Tawarkan Solusi e-Logistic bagi UKM

Bukan mustahil penetrasi teknologi merambah ke bisnis logistik. Kali ini giliran UKM disasar sebagai target untuk hasil bisnis yang lebih efektif dan efisien.

iruna elogistics

Bisnis logistik merupakan salah satu sektor usaha yang saat ini memiliki tingkat pertumbuhan tinggi. Lembaga riset pasar global Frost and Sullivan menyatakan bahwa hingga tahun 2020, transportasi dan logistik akan tumbuh sampai dengan 15,4% atau senilai Rp4.396 triliun. Pertumbuhan pesat e-commerce diprediksi menjadi pendorong meningkatnya kebutuhan akan distribusi barang.

Data Kominfo menyebut, pada tahun 2020 pasar e-commerce Indonesia diprediksi akan mencapai nilai US$130 miliar, dengan pertumbuhan per tahun sebesar 5%. Artinya, persaingan di dalam pasar e-commerce akan lebih ketat, logistik sebagai sektor pendukung pun dituntut untuk memberi pelayanan yang aman dan terpercaya. eCommerce juga mendorong pembangunan gudang (warehouse) di area-area penyimpanan barang.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi, industri logistik pun mengalami perubahan. Tidak hanya sektor transaksi yang mengalami digitalisasi, ranah logistik kini bertransformasi menjadi e-logistic. Adalah Iruna, salah satu pemain pendatang baru yang mengusung konsep e-logistic. Yan Hendry, CEO dan Founder Iruna eLogistics, menjelaskan konsep e-logistic ini berbasis teknologi online untuk menciptakan proses logistik yang cepat dan memberikan value kepada customer.

iruna elogistics
Yan Hendri, CEO dan Founder Iruna eLogistics

“Kami memberikan solusi atas semua kebutuhan pebisnis ecommerce, di antaranya kami membantu customer untuk memberikan koneksi ke berbagai marketplace baik lokal maupun internasional di mana produk-produk customer kami akan dipasarkan. Kami juga akan memiliki gudang (fulfillment center) yang tersebar di seluruh Indonesia. Di dalam fulfillment center, akan disediakan pula studio foto supaya tampilan produk customer kami terlihat menarik. Competitive advantage inilah yang terus dijaga oleh Iruna dan dikembangkan untuk memberikan value kepada customer,” papar Yan.

Lebih lanjut ia menjelaskan Iruna menyasar para pelaku bisnis ecommerce, terutama UKM yang membutuhkan jasa logistik dalam pengiriman barang ke konsumen. Layanan yang diberikan berupa channeling produk seller ke beberapa partner marketplace Iruna, proses penyimpanan ke gudang Iruna, proses pengiriman produk ke buyer, return management, hingga penyediaan informasi mengenai transaksi historis yang sudah terjadi. Hanya dengan satu kali mendaftar di sistem penjual, pelaku e-commerce langsung terdaftar ke semua toko online atau toko offline yang dipilih. Semua layanan tersebut dapat diakses oleh seller/UKM melalui aplikasi Iruna eLogistics.

Sebagai inventaris, Yan akan menyediakan fulfillment center dengan luas sekitar 3 ribu hingga 10 ribu meter persegi di 9 kota besar di Indonesia. Fulfillment center pertama Iruna di wilayah Jakarta sudah beroperasi pada awal tahun ini, sementara delapan lokasi berikutnya antara lain Surabaya dan Yogyakarta segera menyusul beroperasi pada akhir tahun 2017.

Fulfillment center untuk wilayah Sumatera akan dibangun di Medan dan Palembang, di Sulawesi akan dibangun di Manado dan Makassar, di Kalimatan akan dibangun satu warehouse di Balikpapan atau Pontianak, dan untuk men-support wilayah Indonesia Timur akan didirikan satu warehouse di Ambon. Sementara terkait pengiriman, Iruna melayani cakupan wilayah Jabodetabek untuk same day delivery, serta pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia maupun ke luar negeri. Added value lainnya dari logistik ini adalah kemasan yang berkualitas.

“Keuntungan bagi UKM bersama kami, packaging lebih baik juga efisien, dan jangkauan pasar lebih luas. Tentu saja ada fee yang harus dibayar UKM untuk bergabung dengan Iruna, tapi harganya sangat ekonomis, benefit bagi UKM jauh lebih banyak. Ini merupakan monetisasi Iruna sebagai solusi e-logistic mereka,” ujar Yan.

Upaya mengintegrasikan teknologi agar akrab di bisnis logistik ini menurut Yan akan membawa hasil yang signifikan, terutama dalam hal cost. Efisiensi dalam operasional bisnis akan tercapai dan bertahan dalam jangka panjang. Menyoal target, hingga pengujung tahun 2017 Iruna mematok target 125 user. Sebagai pendatang baru, Yan sadar betul akan tantangan yang dihadapi. Untuk itu ia menggandeng beberapa partner e-commerce untuk memenuhi target tersebut, antara lain Oktagon, Orami, Mentimun, Tinamee. Partner lain yang dirangkul yaitu Indosat Ooredoo untuk mendukung solusi digitalnya.

Angelina Merlyana Ladjar

MM.07.2017/W

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.