Tren Konsumen Digital Indonesia

Indonesia termasuk salah satu negara yang warga netnya paling aktif di dunia. Peluang dan tantangan pasar digital di Indonesia juga semakin tinggi. Lalu, bagaimana sebenarnya tren konsumen digital di Indonesia saat ini?

tren konsumen digital indonesia

Banyak trending topic Twitter dibuat dari Indonesia. Tengok juga, jumlah posting, comment, dan like Facebook Indonesia menduduki ranking 5 hingga 3 terbanyak. Belum lagi audiens atau penonton YouTube yang sangat banyak dari Indonesia. Aktivitas digital konsumen Indonesia termasuk tinggi, baik dalam hal hiburan, pekerjaan, dan bisnis.

Banyak Kendala Tapi Animo Tinggi

Indonesia memang masih mengalami kendala infrastruktur, namun media dan channel digital tetap bertumbuh dan semakin bertambah banyak. Pembenahan infrastruktur digital dan mobile memang menjadi pekerjaan rumah untuk ke depan. Infrastruktur sendiri bukanlah satu-satunya tantangan di Indonesia, selain itu masih ada banyak konsumen yang dianggap “gaptek” atau buta soal teknologi.

tren konsumen digital indonesia

Meski begitu, animo konsumen Indonesia kian besar dalam mengadopsi teknologi digital. Konsumen gemar mengakses internet hampir di semua tempat, seperti rumah sendiri, kantor, sekolah, restoran, kafe, sampai ke stasiun dan tempat-tempat publik lainnya. Berbagai sarana atau fasilitas publik juga sudah mulai banyak yang memanfaatkan fitur digital atau mobile, seperti transportasi ataupun fasilitas pembayaran.

Gawai dan peralatan mobile yang bisa dipakai untuk mengakses internet pun semakin beragam. Dulu konsumen hanya menggunakan laptop atau komputer, kini mereka semakin biasa mengakses internet dari smartphone, tablet, atau gawai lainnya. Teknologi smartphone kian canggih baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunaknya, sehingga aktivitas browsing, chatting, dan aktivitas digital lain bisa semakin nyaman dilakukan. Smartphone bahkan jauh menggeser posisi tablet yang dulu lebih sering digunakan untuk keperluan mobile.

tren konsumen digital indonesia

Tak heran semakin banyak perusahaan mulai menjajal kemampuannya dalam ranah digital untuk semua aktivitas marketing dan penjualannya. Selain biaya atau operasional yang relatif rendah, mereka berharap bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Walaupun masih banyak anggapan bahwa hasil yang didatangkan dari investasi media sosial ini belum terukur benar, perusahaan tetap terus berusaha melakukannya dengan kondisi tren yang cenderung meningkat.

Masih Efektifkah Promo Digital?

Semakin ke depan konsumen makin sulit untuk dijangkau dan di-engage. Mereka jadi lebih mandiri dan tidak terbiasa lagi dicekoki dengan berbagai pesan promo. Konsumen era digital sudah terbiasa mencari sendiri informasi produk yang dibutuhkan, sesuai dengan cara dan waktu yang mereka inginkan. Mereka punya begitu banyak pilihan media; mereka bisa menikmati konten yang memang mereka inginkan, di mana pun, dan kapan pun. Ini membuat perusahaan juga bertanya-tanya, masih efektifkah promo-promo atau iklan online?

Kebutuhan mereka pun semakin beragam, tapi semakin spesifik. Perilaku belanja dan konsumsi mereka kerap berubah cepat mengikuti tren yang sedang berlangsung. Ini karena perputaran berita yang cepat bahkan instan, bisa dengan cepat juga memengaruhi perilaku dan kebiasaan konsumen. Tantangan promo tak lagi hanya dibatasi oleh musim-musim liburan saja, merek harus memikirkan strategi promo mengikuti berbagai tren yang ada.

tren konsumen digital indonesia

Kini pasar tak hanya bisa dipengaruhi oleh merek atau perusahaan saja. Konsumen pun bisa menjadi influencer bagi kategori produk tertentu, menciptakan tren baru, bahkan menciptakan perilaku konsumsi yang baru. Konten promo harus bisa berubah dan disesuaikan dalam sekejap supaya bisa tetap up-to-date dengan situasi dan kondisi pasar.

Semua fenomena tersebut berujung pada satu tantangan yang harus dihadapi para pemasar saat ini dan ke depan, yaitu bagaimana pemasar bisa mengatasi segala pengalih perhatian dan durasi atensi konsumen yang semakin sempit dalam mencerna suatu konten. Inilah mengapa era digital sering disebut sebagai era yang disruptif; dimana berbagai informasi dan data kian bertambah masif, atensi konsumen sangat mudah teralihkan, dan waktu untuk mencerna konten cenderung semakin sempit.

Berbagai berita dan merek saling berebut berteriak melalui semua media/channel yang ada di sekitar kita. Mulai dari bangun pagi ketika menyalakan televisi, membuka koran, mengoperasikan smartphone, mendengarkan radio, kita sudah diserbu oleh begitu banyak pesan pemasaran.

tren konsumen digital indonesia

Apa pun kesukaan, hobi, atau media yang digunakan, kita tak bisa lari dari promo atau pesan-pesan pemasaran. Tak peduli kita hanya menonton film lepas, film seri, menikmati saluran olahraga, saluran tren fashion, bermain online game, menelusuri media sosial, memutar aplikasi musik di dalam smartphone sampai berbagai konten di YouTube, semuanya sudah disesaki dengan konten promo dari berbagai merek. Tapi, apakah ada tindakan lanjutan dari konsumen setelah menyaksikan semua konten promo online tersebut?

YouTube Masih Merajai VOD

Kebiasaan menonton video di internet lewat YouTube mengubah perilaku konsumen dalam menikmati dan mengonsumsi tontonan video. Televisi tradisional kini perlahan tapi pasti kalah pamor dibanding konsumsi video lewat internet, yang membuat industri video on demand (VOD) tumbuh subur.

Situs YouTube bisa dibilang menjadi salah satu pemicu munculnya kebiasaan menonton video secara streaming lewat internet. Berbagai layanan serupa pun bermunculan hingga menyemarakkan industri VOD. Kini kita sudah lama memasuki era internet TV, dimana penonton lebih merasa punya kendali, gaya menonton bisa diatur sesuka hati, dan mereka bisa menonton di layar gawai mana pun yang menjadi pilihan mereka.

tren konsumen digital indonesia

Penonton ingin memilih program kesukaan plus waktu yang sesuai untuk menontonnya. Mereka sudah menyesuaikan program tontonan dengan karakter atau lifestyle sendiri. Penonton kini bahkan ingin dikenal dan gemar membagikan tontonannya kepada orang lain.

YouTube dinilai unggul dari segi jumlah dan keragaman konten, dan menjadi merek nomor satu yang dipilih para penikmat video digital—termasuk cuplikan film dan berbagai konten TV shows. Walaupun kebanyakan konsumen digital Indonesia masih menikmati konten televisi tradisional, perlahan tapi pasti trennya bergeser, mereka memilih YouTube dalam menikmati berbagai konten yang sedang hits.

 

Ivan Mulyadi

Sumber: Nielsen Indonesia Digital Consumer

MM.09.2017/W

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.