Wisata Halal Semakin Tumbuh

Wisata halal kini menjadi fenomena baru dalam industri tour and travel di Indonesia. Jenis wisata yang ditujukan bagi konsumen muslim ini memiliki potensi pasar yang besar. Hal tersebut mendorong kemunculan perusahaan-perusahaan penyedia paket wisata halal. Salah satunya adalah Cheria Tour & Travel.

wisata halal

Wisata halal atau wisata syariah sekarang menjadi sebuah jargon sendiri yang dijual untuk menarik wisatawan muslim dunia. Jumlah wisatawan muslim dunia yang terus bertambah besar memang menjadi faktor utama munculnya konsep pariwisata halal.

Menariknya, justru negara-negara berpenduduk mayoritas nonmuslim yang paling gencar menyediakan pariwisata halal. Wisatawan muslim dunia pun menjadi sasaran utama dari program pariwisata yang dikembangkan negara-negara seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok. Termasuk di dalamnya adalah wisatawan dari Indonesia.

Fenomena wisata halal yang bergema belakangan ini seperti sudah diprediksi oleh Cheriatna, Founder dan Owner PT Cheria Tour & Travel. Cheriatna mengungkapkan ketika mulai membangun Cheria lima tahun lalu, dia memang sudah berniat untuk mengkhususkan perusahaannya di wisata halal. “Saya lihat kalau wisata halal ini adalah suatu kebutuhan, terutama bagi kaum muslim. Peluang inilah yang saya lihat dan mulai saya kembangkan dengan branding Cheria Halal Holiday,” jelasnya.

Wisata halal sendiri pada dasarnya sama seperti wisata umum. Yang membedakan yaitu wisata halal lebih fokus mengakomodir pelayanan bagi kaum muslim, seperti soal makanan dan waktu untuk beribadah. Khusus untuk makanan, hal ini paling sering menjadi isu, karena wisatawan muslim sangat concern dengan halal tidaknya makanan yang dikonsumsi.

“Banyak travel umum sudah memastikan memilih restoran yang dalam menunya terdapat pilihan ‘no pork’ atau tidak ada babi. Tapi, mereka tetap ragu. Seperti bagaimana memasaknya di dapur, apakah dalam satu panci atau dekat dengan makanan yang tidak halal. Hal-hal seperti itulah yang menjadi perhatian,” terang Cheriatna.

Cheria memberikan pilihan paket wisata halal domestik dan internasional kepada pelanggannya. Program wisata halal internasional adalah keunggulan dari Cheria karena menjadi favorit para pelanggan. Jangkauan wisata internasional yang dimiliki Cheria sangat luas, mencakup negara-negara seperti Jepang, China, Korea, Australia, Dubai, Turki, bahkan Alaska.

Demand yang terus meningkat dalam beberapa tahun ini juga dirasakan oleh Cheriatna. Bahkan dia mengakui peluang bisnis wisata halal sekarang lima kali lipat lebih besar daripada umrah. Hal inilah yang membuat semakin menjamurnya perusahaan-perusahaan travel dengan konsep wisata halal.

Kini ada sekitar 500 perusahaan tour and travel yang menyediakan layanan wisata halal di Indonesia. Dari angka tersebut, sebagian besar adalah perusahaan yang core business awalnya penyelenggara umrah dan haji. Shifting atau peralihan terpaksa dilakukan oleh beberapa perusahaan tersebut karena persaingan yang sudah terlalu ramai.

“Kalau umrah dan haji itu sudah red ocean, banyak pemainnya sehingga persaingan ketat dan merusak harga. Akibatnya tidak menghasilkan profit. Sedangkan wisata halal masih blue ocean, masih bisa berkembang lagi,” bebernya.

Film juga menjadi salah satu pendorong tingginya permintaan di industri wisata ini. Maraknya film-film bernuansa religi yang mengambil setting di luar negeri seperti Bulan Terbelah di Langit Amerika, Assalamualaikum Beijing, 99 Cahaya di Langit Eropa, dan Ketika Cinta Bertasbih turut menghidupkan gairah industri wisata halal.

Film-film tersebut juga memengaruhi demografi dari target pasar Cheria. Perubahan demografi terlihat dari adanya peningkatan jumlah pelanggan yang masuk dalam kategori generasi muda. Meski demikian, pelanggan Cheria tetap didominasi usia di atas 30 tahun.

Untuk menggarap pasar yang masih potensial ini, Cheriatna dari awal 100% melakukan pemasaran di ranah digital dan sama sekali tidak menggunakan media konvensional. Dengan pemasaran secara digital, menurutnya lebih mudah untuk dilakukan pengukuran tingkat keberhasilan return of investment (ROI) dibandingkan media konvesional. Media sosial pun menjadi pilihan utama untuk melakukan pemasaran.

“Kami menggunakan media sosial untuk sounding paket-paket liburan wisata halal terbaru. Kami juga sering mengadakan kuis ataupun sayembara menulis blog dan vlog. Ini cara kami sekaligus untuk membangun engagement dengan customer,” ujarnya.

Saat ini jumlah customer Cheria sudah mencapai 15.000. Cheriatna sendiri memasang target di tahun 2018 nanti bisa menambah 8.000 customer lagi. Ia sangat optimistis bisa meraihnya karena yakin industri wisata halal masih bisa terus berkembang. Apalagi dengan dibantu pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung industri ini.

Peran Pemerintah untuk Memajukan Wisata Halal

Pemerintah, terutama Kementerian Pariwisata (Kemenpar), sudah mulai serius membangun ekosistem wisata halal untuk wisatawan mancanegara dengan membuat sebuah tim ad hoc bernama Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal.

Salah satu program yang telah dibuat dan dijalankan untuk mengembangkan wisata halal di Tanah Air adalah Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional 2016. Antusiasme daerah-daerah di Indonesia pada bisnis wisata halal ini sangat tinggi. Hal tersebut terbukti dari jumlah peserta yang mencapai 117 pendaftar dengan jumlah voter mencapai 115.462 orang.

Kemenpar juga memperkenalkan wisata halal di Indonesia ke dunia internasional melalui ajang World Halal Tourism Award (WHTA). Langkah yang diambil Kemenpar terbukti tepat, karena  wakil Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Barat, berhasil meraih dua penghargaan di WHTA 2016 untuk kategori “World’s Best Halal Tourism Destination” dan “World’s Best Halal Honeymoon Destination”.

Keberhasilan NTB ini diharapkan menjadi awal yang bagus bagi industri wisata halal Indonesia untuk tumbuh. Selain itu dapat pula menginspirasi daerah-daerah di Indonesia agar mengembangkan dan menggunakan konsep wisata halal ini, terutama untuk meningkatkan kemakmuran penduduknya.

Wicaksono

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.