3 Rahasia Membangun Bisnis Sukses dengan Modal Minimum

Marketing.co.id – Berita UMKM | Mematahkan asumsi masyarakat seputar jumlah modal dalam memulai bisnis, berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh para pelaku usaha yang ingin membangun bisnis dengan modal ratusan ribu.

Tentukan target pasar yang hendak disasar dan jadilah solusi bagi mereka

Menciptakan sebuah ide bisnis dapat dimulai dengan menentukan target pasar yang ingin disasar. Berangkat dari langkah tersebut, pelaku usaha kemudian dapat mulai menciptakan solusi dari permasalahan yang dimiliki oleh target pasarnya. Dengan begitu, para pelaku usaha dapat membangun strategi bisnis yang tepat dan menciptakan produk maupun jasa yang sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan oleh bisnis yang mereka rintis.

Owner Ayam Goreng Nelongso Nanang Suherman dalam webinar ShopeePay Talk dengan tema ‘Modal Ratusan Ribu, Omzet Ratusan Juta’ bercerita bahwa Ayam Gireng Nelongso dibangun dengan modal sebesar Rp500.000 yang saat itu hanya memiliki satu jenis menu.

Menu andalannya kala itu adalah paket nasi dengan sayap ayam dan sambal yang dijual seharga Rp5000. Paket menu murah meriah tersebut sengaja dibuat karena sejak awal ia bertekad menyasar mahasiswa sebagai target pasar. Itulah sebabnya, Ayam Goreng Nelongso hingga saat ini selalu konsisten menghadirkan beragam menu terjangkau yang ramah bagi kantong mahasiswa.

“Kami juga terus berupaya menerapkan strategi bisnis yang sesuai untuk menjangkau target pasar seperti mendirikan gerai dekat area kampus, tempat kos, hingga menyediakan pembayaran digital karena anak muda lebih suka cashless dan gemar mencari promo cashback agar lebih hemat. Saat ini, Ayam Goreng Nelongso memiliki 71 gerai yang tersebar di Indonesia,” terang Nanang.

Manfaatkan kekuatan platform digital

Tak bisa dipungkiri, pandemi COVID-19 telah mendorong percepatan transformasi digital dan menuntut masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia untuk beradaptasi dengan perkembangan era digital. Digitalisasi kini telah menjadi salah satu strategi yang efektif untuk menjangkau konsumen dan bersaing dengan pemain lain di industri.

Ria Sarwono, Brand and Marketing Director COTTONINK yang juga hadir dalam webinar tersebut mengatakan, perjalanannya bersama Carline Darjanto, Creative Director COTTONINK membangun brand ini dimulai dari satu langkah yang cukup sederhana. Modal yang dikeluarkan pun tidak seberapa tetapi mereka mencoba memasarkan barang yang sesuai dengan tren dan diminati pasar pada saat itu. Bisa dibilang dari dulu hingga sekarang, platform digital memiliki peranan yang cukup signifikan dalam pertumbuhan COTTONINK.

“Kami percaya bahwa komitmen inilah yang membawa COTTONINK tumbuh sampai seperti sekarang. Di sisi lain platform digital memberikan pengalaman belanja yang efisien dan efektif bagi pelanggan, termasuk adanya opsi layanan pembayaran digital yang memudahkan konsumen ketika berbelanja,” ujarnya.

Ukur risiko dengan cermat dan maksimalkan ‘modal’ lainnya

Dalam membangun sebuah bisnis, seorang pelaku usaha juga harus membuat proyeksi bisnis dengan perhitungan yang matang sehingga dapat lebih siap menghadapi risiko bisnis ke depannya. Namun, risiko bisnis tersebut dapat diminimalisir dengan strategi persiapan modal yang lebih matang.

Modal yang dibutuhkan dalam membangun bisnis sebenarnya tidak melulu soal uang. Membangun bisnis dengan modal minim juga harus turut disertai dengan dukungan modal lainnya seperti keterampilan membangun dan menjaga relasi, kreativitas, menggunakan platform digital, berkomunikasi, negosiasi dan kepemimpinan.

Menurut Fellexandro Ruby, Entrepreneur & Founder Negeri Pembelajar Edu-tech, dalam mengelola bisnis dengan modal yang relatif kecil, pelaku usaha harus kreatif memaksimalkan modal keterampilan dirinya yang lain. Contohnya, pelaku usaha dapat memaksimalkan networking dengan mengajak konten kreator berkolaborasi dalam bisnis yang sedang dirintis.

Kolaborasi tersebut dapat dibangun dengan memberikan persentase saham dari keuntungan bisnis. Para konten kreator ini dapat menjadi salah satu kanal pemasaran yang efektif dalam meningkatkan brand awareness. Pada dasarnya, kesuksesan sebuah bisnis tidak dapat terlepas dari soft skills mumpuni yang dimiliki oleh pendirinya. Namun yang perlu diingat, setiap keterampilan tersebut tentunya selalu dapat dipelajari dan dikuasai asalkan kita tidak pernah lelah untuk terus belajar.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.