3C, Strategi dalam Mengelola Media Sosial

Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbesar di Asia Tenggara. Perkembangan media sosial adalah salah satu pendorongnya. Data Global Web Index menyebutkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki pengguna media sosial paling aktif di Asia.  Indonesia memiliki 79% lebih pengguna aktif di media sosial mengalahkan Filipina (78%), Malaysia (72%), dan Tiongkok (67%).

Smartfren sadar betul dengan kekuatan dahsyat yang ada dibalik media sosial. “Peran media sosial sekarang ini sudah sangat berpengaruh. Penggunanya juga anak muda sesuai dengan target pasar kita. Makanya, kita coba personalize merek kita agar sesuai dengan mereka,” ujar Yuditia Hendrawarman – Head of Brand Digital Marketing Smartfren.

menyelaraskan media sosial dan websiteMenurut Yudit, dalam mengelola akun media sosialnya, Smartfren fokus pada 3C – Content, Compersation, dan Community. Dalam mempersiapkan content, terlebih dahulu Smartfren melakukan riset agar target market tertarik dan mau share. Saat menjadi sponsor DWP misalnya, Smarfren membuat content tentang DWP sembari diselipkan konten kuis. Tujuannya tentu saja agar audience engage terus. “Kita terus mencari cara agar setiap melakukan campaign selalu always on, supaya pengikut bisa engage terus dengan kita.”

Setelah Content dibuat dan dipublikasikan, langkah selanjutnya adalah memantau compersationnya, apakah dari content tersebut Smartfren diperbincangkan atau tidak. Setiap campaign yang dibuat selalu memiliki single message, yakni Smartfren bisa digunakan di semua handphone 4G. “Setiap tahun kita konsisten ngomongin itu. Bisa dibilang saat ini engagement rate kita yang tertinggi di antara telco lain.”

Untuk menyebarkanluaskan content dan menciptakan compersation, Smartfren juga merangkul community. Bagi Yudit di dunia digital komunitas memiliki peranan yang sangat penting. Komunitas ini ditugaskan Smartfren untuk menyebar konten yang sudah dibuat. Bukan hanya komunitas saja, Smartfren juga merangkul beberapa influencer seperti Youtuber dan Selebgram.

“Sebelum kita upload ke channel brand, konten campaign terlebih dahulu di upload di channel influencer. Mereka mengajak para pengikutnya untuk mampir ke channel kita. Dan, itu berhasil”

Melalui stragegi 3 C tersebut, Smartfren berhasil meraih trending topik 5 besar di Youtube. Bahkan di Instagram, engagement Smartfren selalu nomor satu keculai Facebook yang berada di urutan kedua.

Bukan hanya itu, Smartfren juga berhasil meraih penghargaan Social Media Award dari Majalah Marketing dan MediaWave untuk kategori telekomunikasi dan IT. Hebatnya, Smarfren berhasil meninggalkan jauh para pesaingnya dengan mengumpulkan index Earned Media Share of Voice by Sentiment (EMSS Index) sebesar 92,9%.

Data percakapan tersebut diperoleh dengan menggunakan Social Media Monitoring Platform MediaWave. MediaWave melakukan monitoring percakapan konsumen di media sosial  termasuk social network (Facebook & Twitter), blognews, video, dan forum.

Setiap pembicaraan merek dianalisis berdasarkan kualitas dan kuantitas percakapan.

Dengan menggunakan data hasil monitoring, MediaWave bersama Majalah Marketing menganalisis dan mendapatkan daftar merek yang saat ini memiliki pangsa serta sentimen pembicaraan yang baik di media sosial.

Indeks yang digunakan adalah hasil pengembangan dan modifikasi industri berdasarkan Social Influence Marketing Score (SIM Score) yang dikeluarkan Razorfish. Sementara itu, indeks pengukuran Earned Media Share of Voice by Sentiment (EMSS Index) diukur dengan rumus berikut: persentase pembicaraan positif suatu merek di dalam kategori tertentu ditambah persentase pembicaraan netral merek tersebut di kategori, dikurangi persentase pembicaraan negatif merek tersebut di kategori

Setelah indeks untuk setiap merek didapatkan, pemenang di setiap kategori industri ditentukan berdasarkan dua syarat yaitu memiliki angka indeks lebih dari 10% dan menempati posisi dua besar di setiap kategori. Dan dari hasil perhitungan tersebut, Smartfren berhasil menjadi pemenang.

Meraih penghargaan Social Media Award merupakan bukti bahwa kinerja Smartfren di ranah digital sangat baik. Pengeluaran Smartfren untuk digital pun sangat besar hampir 30% dari total budget marketing perusahaan. Nominalnya hanya kalah dari TV.

“Kami bangga dengan penghargaan ini, terima kasih untuk marketing. Untuk mempertahankan penghargaan ini, kami akan selalu melakukan riset dan update. Target di 2018, kita akan mempertahankan digital asset yang sudah ada dan selalu memperbaiki konten,” pungkasnya.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.