Marketing.co.id – Berita Financial | Pentingnya pengembangan inovasi credit scoring menjadi salah satu topik diskusi pada Pekan Fintech Nasional (PFN) 2020 dengan tema “Accelerating Financial Inclusion Through Adoption of Innovative Credit Scoring.”
Baca Juga: Segmentasi Nasabah Kartu Kredit
Dalam diskusi tersebut, Chief Data Officer Kredivo Paramananda Setyawan menjelaskan, setidaknya ada 4 kelebihan inovasi credit scoring dibandingkan dengan metode analisa kredit yang konservatif, yaitu:
Meningkatkan kualitas penilaian kelayakan kredit
Masyarakat yang memiliki skor kredit rendah tentu sulit mendapatkan kredit. Inovasi skor kredit memungkinkan kreditur dapat menentukan kemampuan calon debitur dengan menganalisa data alternatif lain seperti perilaku saat mendaftar dan pola pembelanjaan.
Baca Juga: 7 Cara Melunasi Tagihan Kartu Kredit Sebelum Liburan
“Berbagai sumber data alternatif yang digunakan untuk proses penilaian tersebut membantu kami menghasilkan analisa yang cepat dan lebih akurat, yang tentunya tetap mengutamakan perlindungan privasi pengguna sesuai dengan ketentuan regulator saat ini, yaitu pembatasan data digital yang bisa diakses dari smartphone hanya melalui kamera, mikrofon, dan lokasi,” tambah Paramananda.
Memperluas akses kredit dan mempercepat penyerapan kredit
Masyarakat seperti pekerja pemula dengan riwayat kredit terbatas dan para pengusaha pemula merupakan kalangan masyarakat yang masih sulit mendapatkan akses kredit secara konvensional. Melalui inovasi skor kredit, mereka memiliki kesempatan untuk mengakses kredit secara cepat dan mudah.
Baca Juga: Tips Aman Menggunakan Kartu Kredit
Bahkan jika analisa yang dilakukan dari berbagai data alternatif menunjukkan hasil yang baik, mereka akan mendapatkan skor kredit yang tinggi dan memperoleh pinjaman dengan nominal yang besar. Selain itu, inovasi skor kredit juga memungkinkan penyerapan kredit secara lebih cepat, khususnya bagi pelaku UMKM.
Penyajian data yang lebih akurat dan real-time
Pada proses skor kredit konservatif, riwayat kredit calon debitur yang buruk akan memengaruhi hasil analisa, setidaknya selama 1-2 tahun setelah proses kredit tersebut terjadi. Calon debitur akan membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali memulihkan riwayat kredit dan memperoleh credit score yang baik.
Baca Juga: Ini Solusi Jika Kartu Kredit Anda Hilang
Sehingga, jika calon debitur mengalami gagal bayar pada 2 tahun yang lalu, ia masih dianggap sebagai profil yang berpotensi berisiko saat ini meskipun kondisi keuangannya telah meningkat pesat dalam 2 tahun terakhir tersebut. Namun, berbagai data alternatif yang digunakan dalam analisa skor kredit inovatif merupakan data real-time sehingga mampu menjadi solusi bagi mereka yang pernah mengalami gagal bayar.
Mengurangi bias informasi
Inovasi yang didesain fintech telah memberikan dampak besar pada tingkat inklusi keuangan di berbagai negara. Fintech memanfaatkan teknologi dan alat digital yang diautomasi untuk mengurangi bias karena faktor – faktor human error. Algoritma yang digunakan fintech mampu memberikan hasil analisa yang akurat sesuai dengan profil risiko pengguna.
Baca Juga: Tips Mengontrol Penggunaan Kartu Kredit Agar Tak Boros
Namun demikian, akses kredit yang semakin terbuka luas bagi masyarakat karena adanya inovasi skor kredit juga perlu diikuti dengan prinsip kehati-hatian, baik dari pelaku fintech maupun pengguna.
“Kredivo senantiasa menerapkan prinsip responsible lending bagi para pengguna. Kami juga secara aktif melakukan berbagai edukasi terkait literasi keuangan sehingga masyarakat dapat secara bijak memanfaatkan akses kredit digital saat ini,” tutup Paramananda.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis