5 Kesalahan Fatal dalam Marketing

www.marketing.co.id – Banyak para marketers yang belum paham arti dari pekerjaannya sebagai pemasar. Pemasaran atau marketing adalah seni halus. Tujuannya adalah untuk memengaruhi pemikiran orang dalam memberikan pilihan. Memang tidak mudah untuk melakukan hal ini, tapi jika dilakukuan dengan cara yang benar akan memberikan kepuasan batin yang besar.

Memang salah satu kendala dalam pemasar yakni fakta yang ada dilapangan sangat berbeda dengan rencana yang sudah disusun, sehingga apa yang dianggap benar oleh pemasar ternyata belum tentu bagi konsumen.

Selain itu,  faktor kesalahan utama pada rencana marketing adalah karena konsep dasar marketing yang tidak dibangun berdasarkan kacamata pelanggan.

Berikut 5 kesalahan fatal dalam marketing:

1. Kesalahan dalam memilih target pasar (targeting)

Kesalahan fatal pertama adalah salah memilih target pasar. Biasanya para pemasar membidik pasar yang tidak jelas. Mau ambil kelas premium  atau yang lebih tinggi. Perlu diketahui  setiap target pasar punya kekhasan sendiri-sendiri dan biasanya tidak bisa digabungkan dengan kategori yang lebih luas.

Maka jangan pernah bingung dalam memilih target pasar dalam bisnis Anda. Seorang marketing yang sukses harus fokus pada target yang dituju, coba pilih sebuah market pada satu waktu.

Dari sekelompok target pasar tersebut, coba temukan orang-orang yang punya hasrat lebih terhadap produk Anda. Bisa jadi pada merekalah Anda bisa menjual lebih sering dan lebih banyak.

2. Perspektif pasar yang salah (segmentasi)

Kesalahan segmentasi berpangkal dari kurangnya informasi pasar. Akibatnya, pengelompokkan konsumen tidak sesuai kondisi pasar sesungguhnya. Segmentasi yang hanya mendasarkan hanya pada aspek demografis misalnya, berpeluang salah dalam menentukan konsumen yang profitable.

Meneropong kesalahan dalam segmentasi, memang susah-susah gampang. Pasalnya, kasus tersebut sering tidak kelihatan dari luar. Orang lebih mudah mendeteksi kesalahan dalam targeting. Hal ini diakui oleh Handi Irawan D, Chairman Frontier Consulting Groups. Segmentasi dan targeting memang “satu paket”. Hampir sama, tetapi ada bedanya.

“Segmentasi itu bagaimana memetakan. Jadi kalau segmentasi salah, maka targeting biasanya pasti akan salah. Tetapi kalau segmentasi benar pun, belum tentu targetingnya benar,” tutur  Handi.

3. Kesalahan dalam positioning

Kesalahan fatal dalam marketing yang ketiga adalah positioning. Perlu diketahui positioning adalah strategi pemasaran yang mesti dirumuskan setelah segmentasi dan targeting.

Positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya.

Ada contoh yang fatal dalam menempatkan posisi positioning seperti  peluncuran mobil Mazda MR. Gara-gara MR ternyata berarti Mobil Rakyat, maka konsumen Indonesia yang senang dengan gengsi serta merta meninggalkan produk ini, meski kualitasnya cukup baik.

4. Kesalahan dalam menetapkan harga berdasarkan cost, bukan value

Banyak pemasar di Indonesia masih menetapkan harga berdasarkan harga pokok produksi ditambah dengan persentase marjin yang umum. Padahal harga bisa ditetapkan dari value. Masih banyak pemasar di Indonesia kurang percaya diri untuk menambah value dalam membentuk harga, karena menganggap konsumen Indonesia semuanya price sensitive. Akibatnya, pemasar sering terperangkap dalam perang harga dan tidak berani meningkatkan harga jual.

5. Kesalahan dalam promosi

Kesalahan dalam promosi  ini seperti kesalahan dalam iklan yang terlalu mengawang. Konsumen Indonesia umumnya berpikir secara sederhana. Oleh karenanya, iklan yang tidak membumi (down to earth) akan sangat sulit dipahami secara cepat oleh target pasar, akibatnya sering menimbulkan salah persepsi.

Untuk produk-produk yang intangible dan menawarkan lifestyle, mungkin iklan-iklan kreatif tidak masalah, tapi untuk mass product hal itu harus diperhitungkan benar. Atau ada pula iklan yang over promise, sementara produknya tidak sesuai dengan yang diiklankan.

Semoga kesalahan-kesalahan ini menjadi pelajaran bagi para marketers untuk lebih baik lagi melangkah kedepannya. Dan bisa dijadikan inspirasi agar terus maju dan berkembang untuk memajukan bisnis di Indonesia. (HN)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.