57% Konsumen di Asia Tenggara Mencari Produk Melalui eCommerce

Marketing.co.id – Berita Digital | Berdasarkan laporan yang dirilis Lazada menemukan bahwa 57% pembeli di wilayah di Asia Tenggara mencari produk secara langsung di pasar eCommerce, menjadikan platform eCommerce sebagai mesin pencari baru. Dimana, laporan thought leadership, Lazada Sponsored Solutions (LSS), “Transforming Southeast Asia: From Discovery to Delivery”, di rilis dalam gelaran LazMall Brands Future Forum (BFF) 2022 yang diadakan di Resorts World Sentosa – sekaligus mengukuhkan James Dong sebagai Chief Executive Officer, Lazada Group.

James Dong sebagai Chief Executive Officer, Lazada Group memaparkan, dengan penetrasi pengguna eCommerce yang diperkirakan akan mencapai 413 juta pengguna pada tahun 2025, perjalanan belanja yang lebih dinamis melihat 57% pembeli di kawasan ini mencari produk langsung di pasar eCommerce. Pergeseran dari mesin pencari yang umum digunakan ini menyoroti pentingnya solusi pemasaran eCommerce dan digitalisasi bisnis untuk tetap tangguh dan relevan di tengah kenaikan suku bunga global dan tekanan inflasi.

“Pasar eCommerce seperti Lazada telah melampaui media sosial dan mesin pencarian untuk menjadi saluran penemuan pilihan. Perubahan perilaku dan pola pikir selama dua tahun terakhir telah mendorong lebih banyak konsumen berkualitas tinggi yang mencari produk otentik berkualitas tinggi, dan pengalaman yang berkualitas, untuk datang ke LazMall,” papar dia memberikan keynote speech pada acara tersebut.

Dia menambahkan, tak ayal jika setiap merek sekarang memiliki kesempatan untuk membangun mindshare dan terhubung dengan konsumen menggunakan alat dari Lazada, untuk mempercepat pertumbuhan mereka di ruang eCommerce dan melibatkan audiens yang tepat.

James Chang, Chief Business Officer Lazada Group menambahkan, bahwa LazMall tetap menjadi penawaran utama yang akan terus dikembangkan dan diinvestasikan untuk dapat meningkatkan pengalaman, keterlibatan, dan retensi pelanggan. Industri eCommerce di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan luar biasa dari 2019 hingga 2021, didorong oleh pemakaian pembeli yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.

“Bahkan ketika konsumen melanjutkan gaya hidup pasca-pandemi mereka, Lazada tetap percaya diri karena pembeli terus membeli, dengan 8 dari 10 konsumen terus berbelanja online untuk kemudahan dan kenyamanan, meskipun pengeluaran rata-rata per pengguna lebih rendah dibandingkan dua tahun terakhir,” papar Chang.

LazMall juga melihat lonjakan pertumbuhan pembeli yang tak terduga, dan terus bergerak maju serta memusatkan upayanya dengan menarik dan mempertahankan pelanggan di luar harga dan promosi. Survei Lazada menemukan bahwa kelekatan dan retensi pelanggan kemungkinan besar terjadi dengan pilihan produk yang lebih luas, harga yang kompetitif, peningkatan kenyamanan dan pilihan yang bervariasi, serta pengalaman berbelanja yang sangat dipersonalisasi.

Laporan LSS menunjukkan bahwa penemuan yang dipimpin oleh pencarian dan rekomendasi produk membantu pembeli dalam proses pengambilan keputusan, dengan 94% pembeli menggunakan fungsi pencarian untuk menemukan produk di Lazada, dan 94% benar-benar membeli produk yang mereka temukan melalui pencarian. Selain itu, 71% pembeli membeli produk dari hasil fitur ‘Rekomendasi’ Lazada yang disesuaikan untuk pengguna.

Howard Wang, Chief Technology Officer Lazada Group menjelaskan, bahwa teknologi canggih Lazada, yang didukung oleh infrastruktur cloud Alibaba, adalah pendorong di balik penawaran yang ada di platform, mulai dari keterlibatan konsumen, pemberdayaan penjual, dan integrasi mitra. Kecerdasan data perusahaan membantu merek dan penjual menargetkan audiens dengan lebih akurat, dan meningkatkan konversi.

“Ini semakin diperkuat dengan penggunaan augmented reality (AR), yang meningkatkan hasil bisnis dan meningkatkan pengalaman merek bagi pembeli. Selain itu, teknologi AR Lazada yang memungkinkan pengguna untuk mencoba produk kecantikan secara real-time dengan hasil yang nyata, memungkinkan merek untuk memberikan pengalaman belanja virtual yang disesuaikan dan ultra-realistis. Virtual Try On (VTO) memiliki fitur kaya fungsi yang memungkinkan konsumen untuk memilih dan mencoba produk. VTO telah melihat kesuksesan yang signifikan dengan mitra merek LazMall di bidang kecantikan, berkontribusi pada peningkatan konversiyang signifikan hingga 3,1X dan peningkatan  hingga 11% dalam nilai pesanan rata-rata,” kata dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.