Cara Ciputra Menumbuhkan Budaya HSE

Marketing – Memasuki tahun kelima, PT Ciputra Residence telah menjadikan program Health, Safety & Environment  (HSE) sebagai akar budaya dalam setiap denyut pembangunannya. Selain mampu menciptakan kedisiplinan dalam mencapai target zero accident dan zero loss time injury, juga dijadikan sebagai portofolio oleh para kontraktor dan sub kontraktor dalam menghadapi persaingan global di masa depan.

Director PT Ciputra Residence, Lalitya Ciputra Sastrawinata mengatakan, program HSE PT Ciputra Residence yang merupakan pilot project telah dijadikan acuan dalam setiap pengembangan proyek Ciputra Group di Indonesia maupun mancanegara.  

“Penerapan HSE, memberikan perubahan dan juga manfaat yang sangat besar bagi kita semua. Untuk itu, HSE harus menjadi akar budaya dan menerapkannya baik dalam kehidupan pekerjaan maupun aktivitas lainnya. Kami menganggap penting akan hal tersebut, salah satunya dengan memberikan penghargaan kepada semua yang terlibat dalam pembangunan di seluruh proyek kami,” kata Lalitya dalam sambutan pembukaan acara “PT Ciputra Residence HSE Awards 2019” di Ciputra Artpreneur, Ciputra World 1, Jakarta, Rabu, 13 November 2019. 

Menurut Lalitya, gerak pembangunan di PT Ciputra Residence tidak hanya menitikberatkan kepada sustainability dengan berpedoman pada EcoCulture yang telah dibangun sejak 2011 lalu. Proses pembangunannya juga mengedepankan budaya Health, Safety and Environment (HSE), atau Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) yang terukur dalam menciptakan zero accident.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat, pada tahun 2017 angka kecelakaan kerja yang dilaporkan mencapai 123.041 kasus, sementara sepanjang 2018 mencapai 173.105 kasus dengan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 1,2 triliun. Kecelakaan kerja tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi, moril dan pencemaran lingkungan. Namun juga dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Lebih jauh lagi, kecelakaan kerja juga mempengaruhi indeks pembangunan manusia dan daya saing nasional. 

Tahun ini, lanjut Lalitya, PT Ciputra Residence melakukan Continuous Improvement dalam pekerjaan diketinggian sebagai bagian komitmen perusahaan dalam penerapan HSE. Hal ini diwujudkan dalam peningkatan standar alat pengaman dan alat kerja dalam pekerjaan diketinggian, serta penambahan training external untuk menambah pengetahuan di pekerjaan diketinggian.

“Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menekan angka kecelakaan. Kami sadar betul akan hal ini, utamanya HSE yang kita gaungkan ini untuk menumbuhkan dalam diri masing-masing mitra kontraktor untuk mengutamakan K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan). Kami terus berupaya mengingatkan sekaligus menumbuhkan budaya HSE ini lebih mengakar lagi dalam setiap gerak pembangunan yang dilaksanakan para mitra kontraktor dan sub kontraktor,” jelas Lalitya.

Associate Director PT Ciputra Residence Merry Lantani menambahkan, penerapan manajemen HSE di lingkungan PT Ciputra Residence berdampak positif terhadap prosedur kerja perusahaan, sehingga terjamin kualitas hasil kerjanya. Tidak hanya itu, beberapa mitra kontraktor baru yang menjadi kandidat dalam proses penilaian semakin bertambah dan tidak sedikit pula yang berhasil menjadi yang terbaik dalam ajang PT Ciputra Residence Health, Safety & Environment Awards tahun ini. 

“HSE merupakan hal yang wajib diterapkan kepada para kontraktor kami. Ketegasan ini sebagai bentuk kesungguhan dan tanggung jawab kami untuk menciptakan lingkungan serta kualitas kerja yang baik,” pungkas Merry.

PT Ciputra Residence HSE Awards 2019 memberikan apresiasi kepada 76 kontraktor dan sub-kontraktor. Seluruhnya telah melewati tahap penilaian sepanjang 2018-2019 untuk menjadi yang terbaik. Dasar penilaian awarding tahun ini dibagi dalam 9 kategori pemenang dan satu kategori apresiasi. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.