7 Langkah Sukses (dan Menguntungkan) Meninggalkan Bisnis (Bagian 2)

Marketing.co.id – Kebanyakan pebisnis hanya berpikir bagaimana membangun sebuah bisnis, tanpa pernah sekalipun berpikir tentang bagaimana meninggalkannya. Padahal, setiap pemilik bisnis perlu mempunyai sebuah exit strategy.

Berikut lanjutan dari tujuh langkah sukses meninggalkan bisnis :

Ketika membuat rencana, jangan terburu-buru

Maksudnya adalah, kapan pun Anda bisa meninggalkan bisnis, hanya saja diperlukan rencananya yang matang. Perencanaan tersebut mencakup pada tiga faktor utama, yaitu:

  • Mengidentifikasi siapa yang akan menjadi pembeli terbaik Anda.
  • Mengukur nilai bisnis Anda hari ini dan bandingkan dengan apa yang ingin Anda memiliki saat Anda keluar.
  • Pertimbangan waktu yang optimal untuk meninggalkan bisnis.

Tentunya, tidak ada masalah mengubah exit strategy – karena setelah semua terjadi, pasar akan berubah, demikian juga daftar pembeli potensial. Tapi fakta yang tidak berubah adalah jika Anda tidak memiliki rencana exit strategy, akhirnya seseorang atau sesuatu yang lain akan melakukannya.

Memulai proses tersebut lebih awal akan membantu Anda fokus pada perencanaan bisnis dan upaya yang diperlukan untuk melakukannya. Selain itu, Anda dapat memaksimalkan nilai dari semua aset bisnis. Hal ini akan memberikan Anda lebih banyak waktu dan persiapan yang cukup.

Bersiaplah untuk (potensi) pasar dengan cara baru.

Jika Anda memutuskan untuk menutup bisnis, pemasaran produk Anda akan melambat dan akhirnya berhenti. Jika Anda mengalihkan kendali bisnis pada seseorang, pastikan dia mengetahui apa yang selama ini cocok dengan perusahaan, dan apa yang akan mereka ubah dan coba selanjutnya.

Namun jika Anda memutuskan untuk menjualnya, Anda akan memiliki dinamika baru yang perlu dipertimbangkan. Di samping pemasaran produk dan merek bisnis, Anda akan perlu untuk berhasil memasarkan bisnis Anda.

Menyusun strategi seperti seorang pemenang.

Pasar adalah sebuah medan perang, dan pertempuran tidak pernah berakhir. Pada kenyataannya hal itulah yang membuat banyak pebisnis memutuskan untuk mundur, karena mereka mengalami “kelelahan dalam bertempur”.

Jika, meskipun Anda berniat menutup bisnis atau mewariskannya kepada anggota keluarga yang lain, maka tuntutan untuk berperang di wilayah perang ini akan berakhir. Anda hanya perlu mempertahankan apa yang telah dicapai sampai Anda meninggalkannya.

Namun, lain ceritanya bila Anda memilih untuk menjualnya. “Peperangan” yang baru menanti Anda di depan sana.

Tujuan utama dalam ‘zona perang’ baru ini adalah untuk menjual bisnis Anda dengan nilai maksimum dan terstruktur untuk meminimalkan pajak.

Strategi pertempuran Anda akan meliputi tentang bagaimana memamerkan bisnis Anda sehingga siap untuk dijual, mengembangkan kriteria memilih kandidat terbaik Anda, membuat daftar calon yang memiliki kemampuan untuk membayar, menyusun pembeli informasi yang diperlukan untuk mengevaluasi bisnis Anda , dan banyak lagi. Jelas, persiapan matang adalah kuncinya.

Kabar baiknya adalah, sebagai pemilik bisnis sukses, Anda sudah tahu bagaimana cara menyiapkan perusahaan untuk siap bertempur. Caranya dengan memastikan bisnis berjalan secara optimal dan mampu bersaing di pasar secara agresif. Sekali lagi, pastikan Anda tidak hanya memberikan perhatian ke salah satu ‘zona perang’ saja dan mengabaikan yan lain.

Gunakan pengetahuan bisnis Anda untuk bekerja.

Pengetahuan bisnis secara umum melampaui industri itu sendiri. Semakin banyak Anda tahu tentang pasar, cara kerja persaingan, memaksimalkan aset, dan lainnya, semakin akurat Anda akan mampu menghargai bisnis Anda. Anda juga akan lebih mudah untuk membenarkan penilaian aset dan kekayaan bisnis Anda secara keseluruhan.

Pada akhirnya, Anda perlu memiliki pemahaman yang solid tentang bisnis terlebih dahulu untuk diimplementasikan ke dalam perusahaan. Dengan begitu perusahaan dapat berjalan dengan baik. Setelah itu tercapai barulah Anda bisa melakukan apa yang ingin dilakukan sekarang.

Semakin Anda mendidik diri sendiri dan semakin cermat Anda merencanakannya, semakin besar kemungkinan Anda membuat exit strategy yang tepat. Ingat, keputusan dan fokus Anda saat ini akan menentukan apa yang bisnis dan Anda sendiri warisankan di masa mendatang. (www.huffingtonpost.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.