Brand Wajib Tahu! Kebiasaan Konsumen Selama Ramadan 2022

SHAREit memagikan tren aplikasi populer selama Ramadan 2022 di Indonesia

Marketing.co.id – Berita Digital | Platform online dan offline konten digital global, SHAREit Group, meluncurkan riset tren aplikasi yang paling banyak dibagikan selama bulan Ramadhan 2021 di Indonesia dalam laporan bertajuk “Plan an Impactful Ramadhan 2022”.

Riset laporan ini menunjukkan terdapat sembilan aplikasi yang paling banyak dibagikan melalui platform SHAREit, khususnya di Indonesia, yang diantaranya: aplikasi keuangan (fintech), buku dan referensi, portal berita dan majalah, aplikasi hiburan olahraga, resep makanan, aplikasi kesehatan, kebugaran (health & fitness), aplikasi chatting, dan event.

Penggunaan aplikasi tersebut terbagi ke dalam empat fase di bulan Ramadan 2022, yaitu fase seminggu sebelum Ramadan, fase minggu 1-2 Ramadan, fase minggu 3-4 Ramadan, dan fase terakhir, seminggu setelah Ramadan. Masing-masing fase menunjukkan perbedaan kebutuhan konsumen yang memengaruhi kebiasaan dalam menggunakan aplikasi tertentu.

Country Sales Director of SHAREit Group, Aat Pangestu Hadi mengungkapkan, bulan Ramadan menjadi momen peningkatan penggunaan berbagai aplikasi karena setiap individu ingin mencari yang terbaik untuk mempersiapkan kebutuhan Hari Raya dengan kerabat, teman, dan keluarga mereka.

Sehingga, momen ini juga menjadi peluang bagi brand untuk memenangkan persaingan pasar dengan mengikuti fase yang biasa terjadi di Bulan Ramadan. “Selama Ramadan, brand harus mengenali kebutuhan pelanggan mereka dan menyusun strategi untuk dapat mencapai target demografis mereka melalui marketing yang disesuaikan dan platform terpercaya. Penting juga untuk belajar dari tren perilaku pelanggan dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Berdasarkan hasil riset SHAREit, salah satu aplikasi yang paling banyak dibagikan selama bulan Ramadan yaitu aplikasi keuangan (fintech) sebesar 25% dan memuncak hingga 43% pada fase ketiga Ramadan. Hal ini disebabkan adanya lonjakan belanja dari minggu pertama hingga lebaran, serta tingginya pengajuan pinjaman untuk membiayai kebutuhan acara dan liburan menjelang Hari Raya.

Selain itu, aplikasi event juga meningkat signifikan sebesar 55% selama Ramadan, memuncak pada fase keempat dengan peningkatan 80%. Ini adalah hasil dari tren pasca-Ramadan di mana sebagian besar publik merencanakan pertemuan dengan orang-orang terdekat untuk merayakan Idul Fitri bersama dan menggunakan aplikasi event untuk mencari referensi tempat.

Sementara itu, aplikasi buku dan referensi juga meningkat sebesar 43% selama Ramadan dan mencapai puncaknya pada 67% pada fase kedua. Hal ini karena pada awal-awal fase Ramadan, masyarakat cenderung menggunakan waktu luang untuk membaca buku dan mencari referensi bacaan yang berkaitan dengan momen Ramadan.

Selain dilihat dari perilaku konsumen selama bulan Ramadan penuh, riset ini juga menunjukkan aplikasi yang banyak dibagikan pada fase tertentu, di antaranya adalah aplikasi berita dan majalah yang meningkat 43% pada fase pertama, karena adanya kebutuhan untuk mengetahui berita terbaru berkaitan dengan momentum Ramadan, serta berita-berita lainnya yang berkaitan dengan kebijakan yang diambil Pemerintah, khususnya menjelang Hari Raya.

Aplikasi olahraga juga mengalami lonjakan pada fase pertama Ramadan, yaitu sebesar 55% dan semakin meningkat pada fase kedua yang menyentuh 69%. Hal ini karena tidak sedikit masyarakat yang menghabiskan waktu luang untuk menonton acara olahraga selama bulan Ramadan.

Begitupun dengan aplikasi medis yang meningkat sebesar 25% pada fase pertama dan mencapai puncaknya pada fase ketiga yaitu 36%. Dalam hal ini, aplikasi tersebut banyak digunakan publik untuk membuat rencana makan, jadwal sahur dan buka puasa, serta memastikan ibadah puasa berjalan dengan lancar dengan kondisi yang sehat.

Sementara itu, pada fase kedua, aplikasi makanan meningkat sebesar 29% karena tingginya animo masyarakat mencari inspirasi menemukan resep baru untuk sahur dan buka puasa. Aplikasi kesehatan dan kebugaran juga mengalami peningkatan 32% di fase ketiga akibat dorongan untuk tetap bisa melakukan olahraga dengan porsi yang sesuai selama bulan puasa. Dan yang terakhir, aplikasi komunikasi meningkat 26% pada fase keempat, yang biasanya digunakan publik untuk membagikan momen favorit mereka seperti foto atau video dari waktu yang dihabiskan bersama orang terdekat.

“Dengan memahami kebiasaan konsumen selama Ramadan, setiap merek atau brand dapat meraih pasar lebih tepat sasaran. Hal ini juga tentunya sejalan dengan tingginya potensi permintaan yang cukup tinggi di bulan Ramadan,” tutur Aat.

Sebagai salah satu aplikasi berbagi, SHAREit juga memiliki banyak pengguna dan menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan oleh publik. Hal ini tentunya semakin memperkuat kehadiran SHAREit sebagai aplikasi berbagi konten yang dipercaya dan digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Ke depannya, SHAREit akan terus mengintegrasikan platform periklanan dan solusi pembayaran global guna mewujudkan loop tertutup periklanan komersial melalui solusi sistemik yang efisien untuk mempermudah merek dan pemasar (marketer) di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.