AADC 2, Film yang Telah Lama Dinanti-nanti

Film AADC tidak hanya mengingatkan para penggemar akan kisah tentang Cinta dan Rangga yang fenomenal. Sepanjang film penonton akan menikmati unsur yang bersifat timeless, seperti indahnya kisah cinta dan persahabatan maupun latar yang indah.

aadc 2

Sejak beredar kabar mengenai Ada Apa Dengan Cinta? 2 (AADC 2) bergulir pada pertengahan tahun 2015, akhirnya Miles Films pun secara resmi merilis video promosi untuk film tersebut melalui saluran Youtube. Video yang tayang pada 14 Desember 2015 menampilkan cuplikan film dan narasi berupa puisi yang dibacakan oleh Nicholas Saputra. Ya, film AADC 2 rampung digarap dan siap tayang pada 28 April 2016 mendatang. Seperti diketahui, film ini begitu fenomenal dan dinanti para penggemar yang masih penasaran bagaimana kelanjutan kisah asmara antara Cinta dan Rangga.

Sebelumnya, Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) adalah sebuah film romantis Indonesia karya Rudi Soedjarwo yang dirilis pada 7 Februari 2002, dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo. Film ini meraih sukses besar di Tanah Air dan menandai kebangkitan kembali perfilman Indonesia. Tak hanya itu, AADC pun ditayangkan di berbagai negara termasuk Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura.

Bertemakan cinta pada masa SMA, AADC menampilkan Cinta sebagai seorang pelajar. Dia merupakan langganan juara lomba puisi di sekolah yang digelar setiap tahun. Ketika juara lomba puisi tahunan akan diumumkan, seluruh siswa yakin Cinta yang akan menjadi juara. Namun, tak disangka pemenang saat itu adalah Rangga. Sebagai pengurus mading—majalah dinding—sekolah, Cinta dan teman-temannya pun mewawancarai Rangga. Tapi, Rangga adalah tipe laki-laki pendiam, penyendiri, dan dingin. Alhasil, kisah antara cinta dan persahabatan khas putih abu-abu pun bergulir.

Tak heran jika kemudian film AADC berhasil menyabet Piala Citra Festival Film Indonesia 2004. Beberapa penghargaan yang juga diraih antara lain Pemeran Utama Wanita Terbaik (Dian Sastrowardoyo), Sutradara Terbaik (Rudi Soedjarwo), Skenario (Jujur Prananto, Rako Prijanto, dan Riri Riza), serta Film Pilihan Masyarakat. Dari sisi musik, Melly Goeslaw dan Anto Hoed pun berhasil meraih penghargaan sebagai Tata Musik Terbaik.

Line dan Ada Apa Dengan Cinta? 2014

Kehebohan pun terjadi ketika Line—sebuah aplikasi pengiriman pesan instan bagi smartphone—menayangkan Ada Apa Dengan Cinta? 2014. Ini merupakan sebuah film pendek berdurasi 10 menit 24 detik berdasarkan film layar lebar AADC yang dirilis tahun 2002. Film pendek ini dibuat sebagai rangkaian promosi aplikasi Line dan diunggah oleh akun resmi Line Indonesia ke Youtube pada 6 November 2014, dan meraih lebih dari 6 juta viewers hingga Februari 2016.

Line meluncurkan AADC 2014 sebagai alat promosi fitur terbaru Line, yakni “Find Alumni”. Untuk mengampanyekan fitur tersebut, pihak Line menggandeng enam pemain AADC untuk membuat sebuah film pendek yang merangkap iklan komersial. Pada akhirnya, film pendek AADC 2014 pun menjadi viral di kalangan pengguna media sosial. Selain Youtube, film pendek ini pun tayang perdana di stasiun televisi nasional KompasTV pada 9 November 2014 setelah penayangan AADC.

Bertabur Sponsor di AADC 2

Lepas dari promosi yang telah dilakukan Line, nyatanya banyak masyarakat yang menginginkan film sekuel AADC dibuat menjadi sebuah film layar lebar seutuhnya. Jika dilihat dari respons masyarakat, ketika film pendek Ada Apa Dengan Cinta? 2014 menjadi topik teraktual di Twitter hingga meraih penonton Youtube lebih dari 2,5 juta setelah dua hari dirilis, jelas ini menunjukkan bahwa film AADC garapan Rudi Soedjarwo tersebut masih digemari masyarakat saat ini.

Mira Lesmana, Produser AADC 2, mengakui bahwa pada awalnya tidak ada niat untuk membuat sekuel salah satu film paling laris di Indonesia itu. “Kami tidak berpikir untuk membuat sekuel saat itu. Tetapi, kesuksesan AADC membuat banyak orang ingin mengetahui kelanjutan kisah Rangga dan Cinta. Bahkan, bagi sebagian orang, ending cerita AADC masih gantung. Imajinasi bahwa Rangga akan kembali pada satu purnama rupanya pun tak cukup,” ujar Mira.

Ya, penantian 14 tahun para penggemar akhirnya akan terjawab pada 28 April 2016 saat AADC 2 hadir di bioskop-bioskop Tanah Air. Seperti pada film pertamanya, AADC 2 tetap mengandalkan puisi-puisi Rangga. Hanya saja penyajiannya akan berbeda mengingat pertumbuhan karakter para permain yang semakin dewasa. “AADC itu nostalgia masa remaja. Saat ini, karakter berkembang, banyak pertanyaan tentang tantangan hidup dan apa yang terjadi dengan para pemainnya. Intinya, manusia bertumbuh dan berkembang dengan segala macam keindahan,” tambah Riri Riza, Sutradara AADC 2.

Hal menarik lainnya yang disorot pada film yang dinanti para penggemar ini, ternyata banyak dukungan dari berbagai sponsor. Hadir sebagai sponsor utama adalah Aqua dan L’Oreal, didukung juga oleh Line, Lenovo, serta partner sponsor lain yakni Magnum, Mitsubishi, Garuda Indonesia, Telkomsel, dan Fuji Film.

“Kami tidak menyangka bahwa antusiasme terhadap film AADC 2 ini sedemikian besarnya, mengingat film ini dibuat 14 tahun setelah film perdananya dirilis. Saya berterima kasih terhadap dukungan kuat dari para sponsor. Ini menandakan bahwa film Indonesia masih bisa mendapat dukungan penuh dari semua pihak,” kata Mira yang ditemui dalam acara Magnum beberapa waktu lalu.

AADC 2 dan Generasi Millennial

Tak pelak generasi milenial menjadi target market potensial film ini. Beberapa kalangan menyebut generasi milenial adalah generasi yang dilahirkan pada periode tahun 1982–2000. Generasi ini tumbuh seiring perkembangan teknologi informasi. Karena itu, teknologi informasi menjadi bagian penting dalam keseharian generasi ini.

Sebuah keputusan cerdik jika Lenovo ikut mensponsori film AADC 2. Penonton AADC mungkin sekarang berusia 30–40 tahun. Mereka ini sangat potensial menjadi penonton AADC 2, karena penasaran dengan kelanjutan kisah asmara Rangga dan Cinta. Selain itu, AADC 2 juga potensial menjaring penonton baru yang usianya lebih muda.

Menurut Fransisca Maya, Marketing Communication Head PT Lenovo Indonesia, pertimbangan Lenovo mensponsori film AADC 2 karena karakter-karakter dalam film AADC 2 mewakili target pasar Lenovo. Pertimbangan lain, film AADC 2 yang menjadi sekuel dari AADC adalah salah satu film populer di Indonesia.

“Film ini menargetkan generasi milenial, yang juga adalah target konsumen produk PC Lenovo. Maka dengan mensponsori film ini, kami berharap dapat terhubung secara lebih baik dengan target konsumen kami,” tutur Fransisca yang diwawancarai di Kantor Lenovo, Wisma Kota BNI, beberapa waktu lalu.

Lebih jauh ia mengungkapkan, Lenovo memilih pendekatan transformatif terhadap brand marketing, yang berpusat pada pelibatan pelanggan. Pendekatan ini dibangun atas dasar keyakinan bahwa para konsumen Lenovo tidak hanya ingin menjadi penonton, namun juga ingin “berdialog” secara aktif dengan merek Lenovo.

Keterlibatan Lenovo di AADC 2 diharapkan akan memperkuat campaign “Never Stand Still”. Campaign ini membidik generasi milineal berusia 18–25 tahun. Adapun produk-produk Lenovo yang bakal hadir dalam film tersebut antara lain Lenovo Flagship Store, Lenovo VIBE, dan Lenovo YOGA 900.

Seperti diungkap di atas, strategi brand marketing Lenovo berfokus pada pelibatan (engagement) dengan target pasar. Untuk bisa engage dengan target pasar, maka pesan komunikasi atau campaign harus relevan.

Agar target pasar bisa engage lebih dalam, Lenovo menggelar berbagai aktivasi merek yang relevan seperti “Ada Apa Dengan Kamu” (AADK) dan “Lenovo Unlock Your Heart”. Ada Apa Dengan Kamu digelar selama periode teaser melalui microsite http://aadc2.lenovo.com. Dalam campaign ini konsumen diajak untuk menemukan persamaan karakter mereka dengan karakter-karakter di film AADC 2. Lenovo menyediakan hadiah voucer belanja senilai Rp10 juta untuk 10 pemenang setiap minggunya.

Tidak kalah menarik yaitu program Lenovo Unlock Your Heart yang digelar secara digital dan konvensional di ritel-ritel Lenovo. Pemenang utama dari program ini akan diajak pelesir ke New York, AS, yang menjadi lokasi pengambilan gambar AADC 2.

Fransisca tidak bersedia menyebut berapa dana yang digelontorkan dalam sponsorship AADC 2 dan target return on marketing investment (ROMI) yang diharapkan. Dia hanya mengisyaratkan, berdasarkan pengalamannya mensponsori film Filosofi Kopi, sponsorship di film membantu memperkuat penetrasi pasar Lenovo dan lebih mendekatkan diri dengan konsumen.

Fisamawati, Tony Burhanudin

 

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.