ABRAPA Suplai 155 Ribu Ton Kapas ke Indonesia  

Indonesia merupakan negara pengimpor kapas Brasil terbesar keenam di dunia

Suplai 155 ribu ton kapas ke Indonesia, Brazilian Cotton Growers Association (ABRAPA) jalin kerja sama yang berfokus pada kualitas dan keberlanjutan  

Marketing.co.id – Berita Marketing | Cotton Brazil, sebuah program pengembangan pasar internasional untuk kapas Brasil tersertifikasi dari Brazilian Cotton Growers Association (ABRAPA) menyelenggarakan event Sellers Mission di Jakarta pada 29 November 2022.

Agenda event ini berfokus pada promosi kapas Brasil yang andal, berkelanjutan, dapat ditelusuri, dan berkualitas tinggi. Ditambah dengan memastikan peningkatan berbasis data, acara Sellers Mission mewakili komitmen berkelanjutan Cotton Brazil terhadap kerja sama di Indonesia.

Industri kapas global menghadapi kelangkaan pasokan, dengan pasar Asia yang terdampak mulai dari level produsen hingga penjual. Negara-negara Asia seperti Indonesia membutuhkan kapas impor untuk melengkapi kekurangan pasokan domestik. Lonjakan permintaan kapas impor berkualitas tinggi telah membuka jalan bagi kebangkitan Brasil sebagai pemain utama di industri kapas; menjadi negara produsen terbesar keempat dan eksportir kapas terbesar kedua di dunia.

Dalam empat tahun terakhir, Brasil mengalami peningkatan produksi kapas hingga lebih dari dua kali lipat, yaitu dari 1,3 juta ton pada tahun 2015/2016 menjadi sekitar 3 juta ton pada tahun 2019/2020. Hal ini terutama tercapai dengan pemanfaatan teknologi pertanian yang mutakhir dan penerapan praktik pertanian non-irigasi di lebih dari 90% lahan pertanian kapas Brasil. Selama musim panen 2021/2022, pertanian kapas Brasil telah mensuplai 155 ribu ton ke Indonesia.

Indonesia merupakan negara pengimpor kapas Brasil terbesar keenam di dunia. Hal ini tak mengejutkan mengingat pesatnya industri tekstil yang mencakup hampir 7% dari ekspor nasional; yang diperkirakan senilai US$ 11,9 miliar. Di industri tekstil ini, kapas Brasil memiliki 28% pangsa pasar, menjadikannya salah satu impor kapas terbesar di Indonesia. Persentase tersebut diperkirakan akan meningkat, dengan kerja sama yang diperkuat oleh melimpahnya kapas Brasil berkualitas tinggi.

Pasokan kapas Brasil diperkirakan tumbuh lagi tahun ini. ABRAPA memperkirakan area panen tahun ini akan mencapai lebih dari 1,6 juta hektar, meningkat 15% dibandingkan tahun lalu. Adanya peningkatan di area penanaman, ABRAPA memproyeksikan pertumbuhan hingga 20% pada 2022 dengan produksi mencapai hampir 2,5 juta ton. Angka ini menandai musim panen terbaik kedua dalam sejarah kapas Brasil.

Secara global, Brasil telah mengekspor 1,519 juta ton kapas pada periode Agustus 2021 hingga April 2022, menghasilkan pendapatan senilai US$ 2,87 miliar. Brasil memperkirakan total ekspor akan mencapai 1,8 juta ton pada siklus berikutnya, dengan perkiraan 2,2 juta ton untuk periode 2023 hingga 2024.

Tingginya volume produksi dan ekspor kapas Brasil ditunjang oleh konsistensi menjaga kualitas dan keberlanjutan. Kapas Brasil disertifikasi oleh program ABR (Responsible Brazilian Cotton) dan berlisensi Better Cotton Initiative (BCI), sebuah organisasi non-profit yang mendukung praktik pertanian dan produksi kapas berkelanjutan secara global. Untuk mendukung pengendalian kualitas di seluruh rantai pasok industri, kapas Brasil juga diawasi oleh program pengendalian kualitas ABRABA, yaitu Standard Brazil HVI (SBRHVI), yang melakukan pengujian dari mitra laboratorium pengelompokan kapas secara nasional dan menghasilkan tingkat keandalan pengujian sebesar 97%.

Selain itu, ABRAPA juga telah mengembangkan sistem identifikasi bal kapas (SAI) di mana teknologi kode QR ditempatkan pada label bal untuk menyediakan akses cepat ke data kualitas, asal, pengelompokan HVI dan sertifikasi industri sosial-lingkungan, memastikan ketertelusuran bal kapas. Diluncurkan pada akhir 2020, misi global Cotton Brazil adalah mempromosikan perdagangan kapas Brasil ke pasar internasional dan menawarkan hasil serta pasokan kapas berkualitas tinggi dan andal kepada industri tekstil global.

Selama event Sellers Mission, ada empat pilar utama yang dibahas yakni kualitas dan produksi, keberlanjutan, ketertelusuran (traceability), dan ekspor.

Presiden ABRAPA Julio Cezar Busato mengatakan, “Kami memanfaatkan teknologi terbaru pertanian untuk mengurangi dampak lingkungan yang berbahaya yang disebabkan oleh praktik pertanian kapas yang tidak berkelanjutan sebelumnya. Dengan berfokus pada empat pilar utama, kami dapat menciptakan industri kapas yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kualitas dan permintaan. Karena alasan ini, kapas Brasil merupakan impor utama bagi mitra kami di Indonesia. Kami berharap dapat terus membina hubungan kami dengan mitra kami di Indonesia – saling belajar untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi industri kapas.”

Ke depannya, program ini bertujuan untuk lebih mendorong pangsa pasar di negara-negara utama, dengan rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan pasar Asia yang terus berkembang. Melalui kemitraan strategis dan aktivasi event saat ini dan di masa mendatang, program ini akan terus mendorong kesadaran pasar akan kualitas, ketertelusuran, dan keberlanjutan kapas Brasil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.