Achmad Zaky, From Zero to Hero

Dalam kurun waktu singkat, Bukalapak.com menjadi salah satu marketplace yang diperhitungkan. Omzetnya kini mencapati 20 miliar rupiah perbulan. Bagaimana sang penggagas mengembangkan bisnisnya?

achmad zaky, founder bukalapak.comSejak kecil, Achmad Zaky – pendiri Bukalapak.com – memang sangat aktif dan menyukai hal-hal baru. Dari kebiasaannya tersebut, ia gemar mengulik sesuatu, entah itu untuk dijual atau hanya sekadar iseng-iseng saja.

Bisa dibilang, bakat bisnis pemuda asli Solo ini terlihat sejak masih SD (Sekolah dasar). Di usianya yang masih belia ia sudah memiliki sebuah perpustakaan sendiri yang kemudian disewakan ke teman-teman di sekitar rumahnya di Solo.

 “Saya sangat senang membuat sesuatu, terlebih jika itu bisa digunakan orang banyak,” ujar pemuda yang pernah menjadi duta kampus dalam Harvard National Model United Nations untuk bidang pengembangan berbasis teknologi ini.

Setelah lulus SMA, ia lantas merantau ke Kota Bandung untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Institut Teknologi Bandung (ITB) pun di pilihnya sebagai pelabuhan untuk menimba ilmu.

Pilihannya kuliah di ITB memang tidak salah. Dari sana ia bertemu dan aktif bergaul dengan komunitas atau orang-orang yang memiliki kebiasaan atau hobi yang sama, yaitu me-running sesuatu.

Selain itu, banyak sekali alumni-alumni ITB yang menjadi pengusaha dan sukses. Hal itu memotivasinya untuk menjadi seperti mereka.

Diakuinya, membangun bisnis sudah ia lakukan sejak kuliah. Namun, bisnis yang dibangunnya selalu saja kandas. “Sejak kuliah saya sudah membuat bisnis, tapi gagal terus. Mungkin karena tidak fokus dan kurang pengalaman,” ujar anak dari seorang guru ini.

Kegagalan demi kegagalan yang ia dapatkan tidak membuatnya putus asa. Ia menganggap kegagalan yang dialaminya sebagai sebuah proses pembelajaran.

Lulus kuliah, ia kembali peruntungannya dengan mengembangkan Bukalapak.com. Ia sama sekali tidak menyangka kalau bisnisnya yang ke-4 ini akan besar seperti sekarang.

Pantang Menyerah Membangun Bisnis

Ide membuat Bukalapak.com muncul ketika kuliah. Saat itu ia melihat internet akan menjadi masa depan bisnis. Ide tersebut, lantas diutarakan ke teman-temannya namun tak ada yang percaya.

“Banyak yang nggak percaya dengan ide saya. Alhamdulillah kami membuktikannya sekarang,” ucap Zaky yang mengaku terinpirasi oleh pengusaha-pengusaha sukses dunia seperti Bill Gates dan alumni ITB yang kini menjadi pengusaha sukses Indonesia.

“Saya aktif di kampus dan terlibat berbagai lomba, menang, dan dapat beasiswa. Makanya saya berani membawa hal-hal baru karena niatnya nothing to lose,” lanjut Zaky.

Menurutnya, membangun bisnis awalnya memang berat. “Untuk memulai bisnis kan kita mengajak teman-teman dan mereka orang-orang terbaik di bidangnya. Ketika bisnis tidak tumbuh, tidak menunjukkan sesuatu, mereka akan kehilangan kepercayaan pada kita,” katanya.

“Itu terjadi pada saya ketika bisnis ini sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan atau revenue, alias kas nol besar. Saya hampir frustasi/stres dibuatnya. Bersyukur di saat seperti itu, teman-teman bersedia bertahan,” kenang Zaky.

“Saya katakan pada mereka bahwa Bukalapak.com adalah misi jangka panjang. Sambil berjalan saya mencarikan mereka proyek,” lanjutnya.

Beruntung, saat itu lagi booming investasi dari luar ke perusahaan-perusahaan internet di Indonesia. “Saya juga nggak nyangka ada perusahaan Jepang yang mau investasi di Bukalapak.com. Dari situ kita mulai bangkit dan bersemangat kembali untuk membesarkan Bukalapak.com,” tutur Zaky.

Tantangan terbesar yang ia hadapi ketika membangun Bukalapak.com adalah bagaimana membangun tim di awal, karena membutuhkan visi dan passion. Baginya, tanpa dua hal tersebut bisnis pasti akan mati di jalan.

“Kita sama sekali nggak ada keyakinan, mungkin karena benar-benar dari nol. Untuk itu yang dibutuhkan adalah bagaimana meraih optimisme, dan kemantapan dalam berbisnis – membangun mental businessman,” katanya.

“Karena saya aktif, baik semasa SMA maupun di kampus, mereka tahu siapa saya. Yang paling penting adalah respect. Dari situlah mereka bersedia. Sampai saat ini teman-teman yang sudah bergabung dari awal memiliki saham di Bukalapak.com. Pertemanan, kepercayaan, itu yang selalu saya pegang hingga kini,” lanjut Zaky yang belum lama ini dikaruniai putri yang cantik.

Kini perusahaan yang dibangun dengan tanpa modal tersebut sudah menjadi salah satu marketplace yang diperhitungkan dengan omzet Rp 500 juta perhari atau sekitar Rp 20 miliar per bulan.

“Saya tidak hanya bisnis, tapi ada nilai tambah lain, yaitu memberdayakan UKM atau individu di Indonesia. Bukalapak.com merupakan platform, mereka bisa gabung, mereka bisa jualan,” ucapnya.

“Saya membayangkan Bukalapak.com seharusnya bisa lebih besar ketimbang Twitter atau Facebook karena manfaatnya. Karena menghargai nilai ekonomi yang sangat tinggi,” tambah Zaky.

Zaky percaya, suatu saat Bukalapak.com akan menjadi besar melalui jutaan entrepreneur. Bisnis online bisa menjadi solusi bagi mereka karena tidak memerlukan biaya dan market-nya juga lebih luas.

Saat ini Bukapalak.com sudah menampung lebih dari 100 ribu UKM. Tahun ini, Zaky menargetkan 200 ribu UKM yang bergabung ke Bukalapak.com.

Editor: Sekar Ayu

Foto: Techinasia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.