Advertising dan Promosi di Televisi

Pertanyaan:

Sepertinya advertising di televisi sudah tidak efektif lagi. Apakah ada alternatif lain untuk mendapatkan atensi dari masyarakat?

Jawaban:

Setiap hari konsumen dihujani oleh ratusan iklan dan pesan yang saling berlomba untuk mendapatkan perhatian. Iklan di televisi sudah kurang efekltif lagi dikarenakan meledaknya jumlah iklan yang ada, bertambahnya jumlah channel, dan berkurangnya jumlah penonton televisi pada kalangan tertentu. Akibatnya, para marketer harus mencari cara lain untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dipertimbangkan:

  1. Sponsorship. Perusahaan-perusahaan telah menempatkan merek-mereknya pada berbagai stadion, tim, dan bahkan pada atlit-atlit secara individu untuk mendapatkan publisitas.
  2. Talk Shows. Waktu pertunjukan malam hari, David Letterman mengirim seorang kru kamera untuk membeli Snickers Candy Bars dan berbicara tentang produk tersebut selama tiga kali show berturut-turut. Termasuk juga saat Mars mengirim banyak fans Snickers ke hadapan penonton.
  3. Product Placement. Pada film Die Another Day, James Bond mengendarai mobil Aston Martin, menggunakan ponsel Sony dan jam tangan Omega.  Produk-produk juga disebutkan di novel-novel. Bahkan Bulgari memberikan kontribusi pada sebuah novel misteri sehingga novel tersebut diberi judul Bulgari Connection.
  4. Street-Level Promotion. Perusahaan menyewa aktor dan aktris untuk berjalan-jalan di jalanan yang sibuk, serta mengajak orang-orang yang lewat untuk berfoto bersama mereka dengan menggunakan camera-phone yang baru.
  5. Celebrity Endorsements: Michael Jordan yang menjadi endorser Nike dapat menaikkan penjualan sepatu tersebut.
  6. Body Advertising: Anak-anak kuliah setuju untuk menempelkan logo Dunkin’ Donuts di dahi mereka selama pertandingan basket NCAA.

Pertanyaan:

Perusahaan-perusahaan menghabiskan banyak uang untuk beriklan di televisi, bahkan setelah banyak channel baru bermunculan. Apakah mereka belum sadar bahwa keefektifan iklan televisi sudah mulai menurun?

Jawaban:

Sejumlah perusahaan yang masih belum melihat perubahan yang terjadi di pasar komunikasi. Pada zaman advertising massal seperti ini, banyak terjadi pemborosan dan iklan-iklan yang silih berganti oleh beberapa orang dianggap sebagai gangguan saja. Saya menyarankan beberapa klien untuk mengurangi budget iklan televisi. Semakin sedikit orang yang menonton televisi, dan jarang ada iklan yang efektif.

Bila sebuah negara hanya memiliki sedikit stasiun televisi, radio, dan koran; maka mass marketing bisa efektif. Di negara seperti AS, yang mempunyai banyak sekali stasiun televisi dan radio, mencapai audiens yang massal bisa menjadi sangat sulit dan mahal. Contoh media yang efektif untuk meraih audiens secara masal adalah Super Bowl atau Olympics.

Dengan makin banyaknya media, audiens yang ada makin terpecah-pecah. Mereka jadi makin terfragmentasi dan tersegmentasi. Maka dari itu, para marketer harus melakukan pemasaran dengan target yang lebih sempit atau spesifik—bila perlu melakukan one-to-one marketing. Kabar baiknya, hal ini bisa mengurangi biaya yang harus dikeluarkan. Apa bagusnya mengiklankan makanan kucing di televisi nasional bila hanya 20% keluarga dari seluruh keluarga yang punya seekor kucing?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.