Agen Properti Pun Mulai Beralih ke Online

Agen Properti Pun Mulai Beralih ke Online / Gambar: www.thisismoney.co.uk
Agen Properti Pun Mulai Beralih ke Online / Gambar: www.thisismoney.co.uk

Marketingcoid – Permintaan iklan online properti kemungkinan akan meningkat di masa depan mengingat agen dan broker mulai mengalami peningkatan permintaan di pasar sekunder.

Pasar tersebut terdiri dari pengguna yang telah berusaha untuk membeli rumah yang diinginkan berdasarkan daerah dan harga yang ada.

Pasar properti sekunder dianggap lebih dinamis. Untuk daerah-daerah tertentu, pemburu properti residensial secara aktif mencari rumah dan ruang sewa dari tangan kedua, seperti di Bandung dan Alam Sutera misalnya, di mana sektor pendidikan dan bisnis diperkirakan akan meningkat.

Managing Director Lamudi Indonesia, Steven Ghoos, mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, kehadiran portal properti online menjadi solusi. Hal ini karena portal lebih nyaman, efisien dan merupakan alat berbiaya rendah untuk penjual properti dan agen untuk memasarkan real estate dengan luas jangkauan yang tidak terbatas.

“Kami ingin menjadi jembatan antara dua pihak tersebut dan menciptakan transparansi yang lebih tinggi dan efisiensi,” katanya.

Agen properti dan broker telah mengakui pemasaran online sangat efektif dalam menjembatani hubungan mereka dengan konsumen dan investor, yang mencari cara untuk menemukan informasi properti dalam waktu yang relatif singkat.

Seperti yang diutarakan Corporate Communications Manager ERA Indonesia, Angeline Vandani, portal properti online membantu agen memasarkan listing mereka karena dapat diakses dari semua bagian negara. Ini berarti, iklan online memberikan kemudahan bagi orang-orang yang tinggal di luar kota.

Vandani mengungkapkan persentase jumlah transaksi yang diperoleh ERA Indonesia datang dari offline vs pemasaran online masih 80 berbanding 20%.

Nita Andhytama, Jaringan Development Manager LJ Hooker Indonesia, menambahkan bahwa selama kuartal pertama tahun 2015, perusahaannya mencatat ada sekitar 900 unit properti yang dijual, dengan 10% masih dilakukan secara online.

Transaksi yang berasal dari online didominasi oleh listing dari Bekasi, sedangkan untuk pemasaran konvensional sebagian besar berasal dari Alam Sutera, Serpong.

“Meskipun pemasaran offline masih mendominasi preferensi sifat pasar, pemasaran online memiliki potensi yang kuat di antara agen untuk mempromosikan perumahan bagi kelas menengah dan residensial pasar sekunder,” tutur Nita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.