AIG Indonesia: Lonjakan Traveler, Pengaruhi Bisnis Asuransi

AIG Indonesia, Lonjakan Traveler, Pengaruhi Bisnis Asuransi
Lia Karmilawati, Head of Travel Insurance – Accident & Health AIG Indonesia

Jika diperhatikan, asuransi jiwa memang masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar dari total produk asuransi. Namun, melonjaknya bisnis travel – khususnya jalur penerbangan – beakangan ini turut mengangkat pertumbuhan bisnis asuransi perjalanan.

Bercermin pada kasus yang terjadi pada Air Asia dua minggu lalu, tentu mereka yang memiliki asuransi bisa langsung mengajukan klaim kecelakaan yang dialami keluarganya. Untuk asuransi perjalanan, tidak hanya kecelakaan yang dapat diklaim, tapi semua kerugian yang dialami para traveler, mulai dari ketidaknyamanan bagasi, flight delay, miss connection, kehilangan dokumen perjalanan, hingga layanan bantuan 24 jam seperti informasi pertolongan pertama hingga keberadaan kantor kedutaan di berbagai benua.

Inilah yang kemudian membuat asuransi perjalanan memiliki hubungan yang dekat dengan bisnis travel. Sehingga lonjakan yang terjadi pada bisnis travel juga memengaruhi perkembangan bisnis asuransi perjalanan.

“Ya, pertumbuhan bisnis perjalanan juga memengaruhi perkembangan travel insurance. Semua itu dipengruhi oleh meningkatnya jasa penerbangan. Selain itu, para pelancong yang ingin mengajukan visa (khususnya ke Eropa) juga diharuskan memiliki asuransi perjalanan dengan tanggungan minimum 30 ribu Euro untuk medis. Tentu ini turut membesarkan produk asuransi perjalanan,” ucap Lia Karmilawati, Head of Travel Insurance – Accident & Health AIG Indonesia.

Hasilnya, menurut Lia produk asuransi perjalanan AIG Indonesia mampu menyumbangkan sekitar 30% dari total pendapatan mereka.

Di sisi lain, banyaknya jalur distribusi yang dapat disusuri produk asuransi perjalanan juga memudahkan mereka dalam soal penjualan. Hal itu juga diakui oleh Lia, karena tidak hanya agen individu saja yang menjadi sales mereka, tapi ada juga travel agent, mitra strategies (seperti bank), juga broker.

“Kita tak pernah tahu, apa yang akan kita alami ketika dalam perjalanan. Kebanyakan orang hanya memikirkan biaya transportasi, makan, dan oleh-oleh, tapi tidak untuk biaya tak terduga yang mungkin bisa menimpa kita,” lanjut Lia menerangkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.