Alergi Pada Anak, Gejala dan Cara Mengatasinya

Si kecil sering mengalami ruam merah dan diare? Yuk, kenali alergi pada anak

Si kecil sering mengalami ruam merah dan diare? Yuk, kenali alergi pada anakMarketing.co.id – Berita Lifestyle | Kondisi polusi atau debu di kota-kota besar seperti Jakarta membuat kasus alergi pada anak meningkat atau banyak ditemukan di lapangan belakangan ini.

Alergi adalah suatu penyakit interaksi antara faktor genetik yang diturunkan dan dicetuskan oleh faktor lingkungan, seperti makanan, obat, zat-zat kimia, temperatur, suhu, kelembapan, perubahan cuaca yang mendadak, dan termasuk zat-zat yang ditemukan di polusi.

Dokter spesialis anak yang juga founder Tentang Anak dr. Mesty Ariotedjo mengatakan, masih banyak orang tua yang memiliki pertanyaan terkait alergi yang biasa terjadi pada anak-anaknya.

“Kami bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berkomitmen untuk menjangkau serta mengedukasi lebih banyak orang tua terkait kesehatan anak dan ibu, salah satunya melalui webinar,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Tentang Anak kembali menggelar webinar mingguannya untuk mengedukasi orang tua terkait alergi yang kerap terjadi pada anak. Berkolaborasi dengan Kemenkes dan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) menghadirkan narasumber Prof Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) dan dr. Imran Agus Nurali, SpKO (Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia).

Selama sesi webinar, Prof Zakiudin memaparkan beberapa poin penting terkait alergi pada anak. Menurutnya, alergi pada anak dapat dicegah dengan memperkuat barrier tubuh. Jika seseorang memiliki barrier tubuh yang kuat, maka dapat meminimalisir kesempatan terjadinya gejala alergi pada tubuh.

“Barrier yang manusia miliki termasuk pada barrier di saluran cerna, pernafasan, kulit, mata dan seluruh tubuh manusia. Walaupun barrier biasanya diturunkan secara genetik, namun terdapat banyak faktor di luar itu yang memungkinkan dapat merusak kekuatan barrier, salah satunya seperti sering mengonsumsi makanan yang dapat mengiritasi saluran cerna,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa gejala atau reaksi yang memungkinkan terjadi saat anak mengalami alergi umumnya dapat menyerang segala sistem tubuh. Namun pada usia dini, biasanya ditemukan pada saluran cerna atau usus anak dan dapat menyebabkan muntah, kram perut, kolik, sampai diare. Selain itu, yang juga sering ditemukan pada anak usia dini adalah reaksi ruam di kulit, seperti kemerahan di pipi.

Cara membedakan diare yang disebabkan oleh alergi atau infeksi adalah dengan mengevaluasi bawaan atau riwayat genetik yang diturunkan orang tuanya. Selain itu, diare yang disebabkan alergi biasanya juga disertai darah dan dapat menyebabkan dehidrasi jika didiamkan.

Begitu juga dengan ruam yang disebabkan oleh alergi dapat diidentifikasi dengan melihat letak ruamnya. Biasanya ruam yang disebabkan biang keringat itu terjadi pada area yang tertutup baju. Jika disebabkan oleh alergi, areanya bisa dimana saja dan sifatnya berulang.

Jika orang tua menemukan beberapa reaksi atau gejala alergi pada anak sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter spesialis anak agar segera dilakukan pengecekan lebih detail di laboratorium dan segera diobati.

Menurutnya, ada beberapa cara untuk dapat memperkuat barrier tubuh agar anak dapat terhindar dari penyakit alergi. Pertama, lengkapi imunisasi yang sesuai dengan usia anak. Kedua, konsumsi makanan yang sesuai usia anak sejak dini. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memperhatiakn makanan dan minuman yang dikonsumsi anak agar sesuai dengan usia dan kebutuhan tubuhnya.

Contohnya, makanan utama yang paling penting dan istimewa adalah ASI pada anak usia dini. ASI terbukti telah menjadi makanan yang paling baik karena dilengkapi antibodi yang dapat melindungi usus bayi sehingga tidak mudah terkena alergi ataupun infeksi.

Sedangkan untuk menjaga barrier kulit, orang tua dapat menjaganya dengan rutin memberikan pelembab kulit sejak anak lahir. Terutama bagi anak yang memiliki kulit cenderung kering. Untuk menjaga barrier saluran pernapasan terutama di kondisi polusi atau debu yang semakin meningkat seperti saat ini, orang tua dan anak dianjurkan tetap menggunakan masker jika perlu keluar rumah, atau menjaga anak untuk tetap berada di rumah agar terhindar dari polusi udara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.