Alfamart Andalkan Aplikasi untuk Segmen Milenial

Marketing.co.id – Di industri ritel, sebaran cabang (availability) sudah menjadi syarat mutlak jika ingin berhasil. Dapat dimaklumi jika peritel berlomba-lomba menambah gerai agar konsumen mudah menjangkaunya. Ini terlihat jelas di kategori minimarket, dimana kita bisa dengan mudah menemukan cabang Alfamart. Ibaratnya ke arah mana pun Anda melempar batu, akan jatuh tak jauh dari Alfamart.

Di era digital, rumus sukses di atas tak memadai lagi, karena sebuah ritel juga harus diperkuat dengan representasi “toko” di ranah digital. Ini juga dilakukan agar ritel tetap relevan dengan perkembangan zaman, seperti yang dilakukan Alfamart dengan inisiatif digitalnya. Chiko Maradona, Senior Manager Digital Marketing Alfamart, menjelaskan Alfamart telah menetapkan empat fase digital marketing.

Fase pertama, tahun 2003–2010 dengan visi information sharing, yang antara lain ditandai dengan pengembangan website alfamartku.com. Fase kedua, tahun 2010–2015 yaitu era Alfamart membangun channel assets seperti aplikasi Alfagift, Instagram, Twitter, LINE, dan Facebook. Pada fase ini Alfamart berupaya mengoptimalkan penggunaan social media sebagai channel utama guna menjaring pembeli potensial.

Tahun 2016–2018 merupakan fase ketiga. Pada fase ini digital marketing Alfamart diarahkan untuk mengejar conversions. Yang dilakukan antara lain meningkatkan SEO (search engine optimization), publisitas, pasang iklan berbayar, dan membuat soft content seperti kuis dan games. “Pada fase conversions, kita mendorong agar customer mau datang ke toko, tidak hanya terlibat dalam conversations di social media,” tutur Chiko.

Saat ini strategi digital marketing Alfamart telah memasuki fase keempat dengan fokus pada personalizations (one to one approach). “Sebelum memasuki fase personalizations, kita menentukan target marketnya, yaitu segmen milenial, technology-savy, dan ibu rumah tangga. Mengapa milenial? Karena mereka akan menjadi masa depan customer Alfamart,” jelas dia.

Chiko Maradona, Alfamart, PT Trijaya, Alfa
Chiko Maradona, Senior Manager Digital Marketing Alfamart. Foto: Majalah MARKETING/LL.

Tampaknya bukan pekerjaan sulit bagi Alfamart untuk melakukan personalizations, karena Alfamart memiliki basis member yang besar. Dari sini Alfamart bisa menyeleksi member mana saja yang layak terpapar program personalizations. Sebagaimana dituturkan Chiko, saat ini member Alfamart mencapai 11 juta, dimana 60% merupakan member aktif. “Kategori member aktif minimal satu kali belanja dalam sebulan terakhir,” imbuhnya.

Pada strategi personalizations, para member aktif tersebut diperlakukan berbeda, menurut minat dan perilaku belanjanya. “Kami memberikan penawaran promo yang berbeda dengan teknologi yang berbeda juga. Jadi, kami membuat kustomisasi berdasarkan kebutuhan dan minatnya,” kata Chiko memberi contoh. Hal lain yang dilakukan Alfamart di fase ke-4 digital marketing yakni melakukan kerja sama dengan prinsipal untuk memberikan promo & offering kepada targeted member.

Aplikasi Alfagift

Pada fase ke-4 digital marketing, Alfamart juga makin fokus memberdayakan aplikasi Alfagift. Aplikasi ini bisa diunduh di Playstore dan Apps Store. Dengan Alfagift konsumen antara lain bisa memiliki kartu member virtual, mengikuti loyalty program, dan berbelanja kebutuhan sehari-hari.

“Alfagift sebagai salah satu channel memang tujuannya membantu meningkatkan sales. Tapi, balik lagi need dan interest customer berbeda-beda, ada yang suka datang ke toko dan yang suka belanja melalui apps,” terang dia.

Bagi Alfamart, Alfagift bukan hanya berfungsi sebagai penghubung antara toko offline dan member untuk memberikan rewards dan benefit. Namun juga menjadi salah satu sumber data perilaku konsumennya. Dari sumber data ini, selanjutnya Alfamart bisa mendapatkan insight baru untuk menentukan strategi Alfamart berikutnya.

Alfamart menargetkan 5 juta angka unduhan Alfagift. Saat ini sudah tercapai 2 juta angka unduhan. “Ini tercapai hanya dalam waktu tiga bulan. Target 5 juta download bisa dicapai pada Maret 2020, ini hitung-hitungannya,” jelas Project Leader Alfagift ini.

Adapun strategi untuk meningkatkan akuisisi Alfagift dilakukan melalui dua cara, yakni offline dan online. Strategi offline terbagi dua, yaitu internal plan dan external plan. Internal plan antara lain para kasir toko Alfamart mengajak konsumen untuk mengunduh Alfagift dan menjadi member Alfamart saat berbelanja. External plan bentuknya antara lain kerja sama dengan mitra prinsipal atau merchant pada event-event yang melibatkan Alfagift.

Sementara online plan memanfaatkan media sosial dan kanal online lainnya untuk mendongkrak angka unduhan. Hal-hal yang dilakukan antara lain menggelar thematic campaign agar konsumen tertarik mengunduh Alfagift dan membuka peluang bagi member Alfa Group yaitu Alfamidi, Dandan, dan Lawson untuk menjadi member di Alfagift.

Setiap rencana yang sudah dijalankan mampu mengerek secara signifikan jumlah unduhan Alfagift. Terhitung dari Oktober–November 2019 terjadi peningkatan jumlah unduhan, dari awalnya hanya 382.696 menjadi 2.017.829 juta.

Artikel ini pernah dimuat di Majalah MARKETING edisi Januari 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.