Amartha Bentangkan 1 Km Sajadah Untuk Masyarakat

Amartha, perusahaan teknologi finansial penyedia layanan peer-to-peer lending untuk pengusaha mikro, menginisiasi program 1 KM Sajadah yang berlangsung selama 30 hari di bulan Ramadhan lalu. Amartha mengumpulkan donasi melalui penggalangan dana online di website amartha.com dan platform donasi Kitabisa.

Bersama para investor Amartha dan kontribusi masyarakat luas, program ini mengumpulkan total dana 69 Juta Rupiah — setara dengan 1,115 Meter Sajadah. Hasil donasi didistribusikan kepada masjid dan musholla di berbagai pelosok pedesaan Indonesia.

Rumah ibadah menjadi salah satu pusat aktivitas penduduk yang hidup di pelosok Indonesia. Dari para peminjamnya, Amartha melihat bahwa menyamankan rumah ibadah tidak hanya berdampak pada kenyamanan beribadah, namun juga mampu merekatkan kerjasama dan kolaborasi di masyarakat.

Amartha“Kalau masyarakatnya makin guyub, diharapkan semangat gotong royongnya jadi semakin baik. Tiap anggota masyarakat jadi tahu siapa dari sesamanya yang perlu dibantu.” Ungkap Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Founder Amartha.

Semangat gotong royong memang menjadi kunci sukses Amartha selama 7 tahun berjalan. Sejak 2010, perusahaan yang awalnya berbentuk Lembaga Keuangan Mikro ini menerapkan sistem kelompok pada mitra mereka (Group Lending). Pengusaha mikro bisa mendapatkan pemodalan usaha tanpa agunan, jika mereka tergabung dalam sebuah kelompok.

“Satu kelompok berisi 15 – 25 orang ibu-ibu. Mereka menyeleksi sendiri anggotanya, karena mereka tau siapa yang mereka percaya. Kelompok inilah yang akan membantu satu sama lain jika ada anggotanya yang mengalami kesulitan angsuran,”jelas Taufan lagi. Sistem tolong menolong dalam kelompok ini memberlakukan sistem tanggung-renteng atau patungan, untuk menalangi kesulitan angsuran anggotanya. Sistem ini mampu menjaga tingkat Non-Performing Loan di Amartha bertahan di 0% selama 7 tahun berturut-turut.

Hasil donasi sajadah ini akan didistribusikan selama bulan Juli 2017 di pelosok Jawa Barat (Kabupaten Bogor, Subang, dan Bandung), hingga Jawa Timur (Kab. Mojokerto). Proses pembagian sajadah dilakukan bertahap setiap minggunya, dimuali di Desa Ciseeng, Bogor pada 17 Juli 2017 lalu.

“Alhamdulillah neng pengajian di Masjid semakin nyaman, karena dulu kalau buat sholat jamaah banyak yang gak kebagian sajadah.” ujar Dedeh, pemilik warung kelontong di Desa Ciseeng.

AmarthaAmartha berkomitmen untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat piramida terbawah Indonesia, tidak hanya di sektor pelayanan keuangan namun juga di bidang lain yang berdampak meningkatkan produktivitas masyarakat. Gerakan ini menjadi langkah kecil, sebuah pemacu untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, guna menciptakan dampak sosial yang lebih luas lagi. “Mendorong inklusivitas memang tidak bisa sendiri. Amartha siap berkolaborasi.” Tutup Taufan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.