Anita Ali: I Love Marketing!

Istilah marketing telah berkembang dan terus berubah seiring berjalannya waktu. Marketing kini didasarkan atas kebutuhan untuk menyediakan benefit yang kontinu bagi pelanggan.

anita-ali-marketing-manager-pt-cerobos-indonesia-produsen-dan-pemasar-brands-di-indonesiaMarketing bisa didefinisikan sebagai proses manajemen untuk mengenali, mengantisipasi, dan memuaskan kebutuhan pelanggan secara efektif dan efisien.

Marketing jelas harus menjadi fungsi yang diperhatikan benar oleh manajemen dan tidak bisa diserahkan begitu saja kepada staf.

Marketing memerlukan koordinasi dan perencanaan agar implementasinya bisa berjalan baik dan lancar. Dengan kata lain, diperlukan manajer yang kompeten dengan skill yang sesuai guna memastikan kesuksesannya.

Tujuan dan target marketing harus dimonitor, dianalisa, diantisipasi, dan disesuaikan dengan segala perkembangan dan perubahan zaman.

Melalui penggunaan dan pengelolaan pasar serta riset marketing, suatu bisnis harusnya bisa mengenali kebutuhan pelanggan dan pada saat yang sama memastikan kebutuhan tersebut bisa terpuaskan.

Anita Ali, Marketing Manager PT Cerebos Indonesia, produsen Brand’s Saripati Ayam di Indonesia, mengatakan bahwa terjun ke dunia marketing memang sangat menantang. Bidang ini membutuhkan kreatifitas, strategi dan juga kematangan pengalaman.

“Tugas kita di marketing bukan sekadar menjual, tapi juga bagaimana mendapatkan pelanggan dan membuatnya menjadi loyal,” tutur Anita kepada Marketingcoid.

Menurut Anita, marketing itu adalah bagaimana meng-create demand, sehingga  dalam sebuah perusahaan harus ada tim marketing-nya. Marketing berbeda dengan sales, dimana sales itu hanya nge-push dan marketing itu pull. Dan, dalam sebuah bisnis harus ada ada balance antara push dan pull.

brands-saripati-ayamMeski sangat lihai dalam dunia marketing, Anita bukan lah lulusan marketing melainkan food sains. “Waktu kuliah dulu aku ambil jurusan food sains. Aku belajar marketing benar-benar otodidak. Benar-benar learning by doing,” kata perempuan yang memiliki hobi traveling ini.

Biasanya, kata Anita, lulusan food sains itu lebih ke R&D. Tapi Anita mengaku ogah jika harus kembali ke R&D. “Aku nggak mau balik ke sana (R&D) lagi, sudah terlalu jatuh cinta dengan marketing. Marketing itu dinamis, beda dengan R&D yang booring banget,” ucap Anita.

Bagi Anita, marketing itu kreatif. Di dunia marketing tidak ada yang benar dan salah. Kreatif itu tidak harus menciptakan hal baru. Misalnya dari Brand’s Saripati Ayam yang saat ini ditanganinya. Dua tahun lalu, Anita mengubah target pasarnya.

“Pas aku join, target market-nya adalah anak muda usia 18-22 tahun. Aku merasa target pasarnya tidak sesuai, karena produk ini tidak relevan bagi mereka,” jelas perempuan yang baru saja menjadi ibu ini.

Lebih lanjut Anita mengatakan bahwa skill dan kompetensi diri harus terus diasah. Untuk meningkatkan skill dan kompetensinya, Anita selalu rutin mengikuti training.

“Aku selalu mengikuti training. Kemampuan aku harus diisi terus dong, ilmu kita harus di-upgrade terus. Kita perlu update tentang apapun perubahan yang ada utamanya tentang digital, itu kita perlu tahu,” tegas Anita.

Anita bercerita bahwa ketika pertama kali dirinya terjun ke dunia marketing, media konvensional sangat perkasa. Hanya saja kini perannya kian terkikis seiring perkembangan dunia digital.

Kini, setiap merek harus memanfaatkan digital karena akan sangat membantu sekali. Pasalnya, saat ini orang lebih banyak memegang smartphone ketimbang nonton TV, baca majalah atau Koran. Perubahan konsumen sudah sangat luar biasa.

“Konsumen semakin pintar. Sekarang ini produk sudah semakin banyak, konsumen harus benar-benar pintar memilih dan marketing harus benar-benar membuat suatu produk bisa menggoda konsumen. Dulu mungkin pilihannya hanya dua, sekarang pilihannya banyak jadi kita harus benar-benar smart,” lanjut Anita.

Perempuan yang sudah berkecimpung di dunia marketing sejak 2007 ini menjelaskan bahwa perkembangan di dunia marketing sudah jauh berbeda. “Wah, pertama kali aku terjun ke dunia marketing media konvensional itu sangat perkasa (dipercaya). Kini, pelan tapi pasti dunia digital menunjukkan perannya,” kenang Anita.

Anita mengaku jika setiap merek yang di pegangnya selalu memiliki performa yang cukup baik. Brand Saripati Ayam misalnya, pertumbuhan bisnisnya selalu di atas 30% setiap tahunnya. Tahun ini Anita menargetkan angka yang sama. (YM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.