Aplikasi Pencari Rezeki, Bantu Anak Muda Pahami Konsep Rezeki

Dunia usaha memang menawarkan banyak hal yang menjanjikan. Banyak kisah sukses para pengusaha yang mulai dari nol dan harus melewati jalan panjang dan berliku sebelum akhirnya meraih kesuksesan, seperti halnya dialami Wusda Hutsa.

Dalam peluncuran buku perdananya “Aplikasi Pencari Rejeki”,  Wusda membagikan pengetahuannya selama 15  tahun bidang UKM, lengkap dengan kisah 12 kali jatuh bangun dalam membangun bisnis.

Belajar dari masa lalu dan memiliki impian untuk mempunyai kehidupan yang lebih baik. wusda tak pernah putus asa dan terus berjuang membangun usahanya. Kisah dari pemikiran dan pengalamanya tersebut kemudian dituangkan dalam tulisan blog sejak tahun 2008 lalu.

Pada tahun 2014, Wusda bertemu dengan Achi TM, seorang penulis profesional sekaligus Founder Yayasan Rumah Pena. Achi yang menulis sejak tahun 2006 telah menulis 26 novel, dan best seller terbitan Gramedia, dua diantara novelnya sudah diangkat kelayar lebar, serta menulis lebih dari 200 naskah TV.

Kemudian keduanya berkolaborasi menulis Buku Aplikasi Pencari Rejeki terbitan Mizan tersebut. “Sebagai seorang penulis profesional, Achi membantu saya merajut buku ini. Banyak bumbu cerita yang dituangkannya dalam tulisan ini, sehingga lebih hidup dan mudah dipahami pembaca,” kata Wusda.

Menurut Wusda buku ini  diperuntukkan bagi generasi muda, mulai dari 18 hingga 30 tahun supaya termotivasi untuk memupuk mimpi menjadi suatu hal yang terealisasikan.

“Buku ini bisa menjadi inspirasi bagi anak muda yang ingin menjajal dunia wirausaha  dan membutuhkan pemahaman bagaimana sebenarnya Tuhan dalam memberikan rezeki kepada umatnya,” jelasnya.

Supaya mudah dipahami oleh generasi muda Wusda dan Achi, memilih kalimat kekinian yang sedang happening. Selain itu, dalam buku setebal 198 halaman ini, banyak menggunakan analogi-analogi yang mudah untuk dipahami.

Semisal dalam tulisannya, Wusda menganalogikan hidup seperti permainan, sehingga cara kerja takdir diibaratkan aplikasi game yang telah diprogram sedemikian rupa. Segala kemungkinan dari akhir permainan telah ditetap. Pada game tersebut telah dimasukin rumus-rumus probality (algoritma kemungkinan).

Seperti halnya permainan Football Soccer, biasanya game telah mengadaptasi gaya setiap pemain yang ditampilkan, seperti Messi, CR7 ataupun Buffon. Bagaimana proses dan mekanisme permainan telah diatur sedemikian rupa oleh sang pencipta game.

“Pemain bola di video game sudah memiliki algoritma tertentu yang diciptakan oleh pembuat permainan. Tapi akhirnya yang menjalankan permainan tersebut adalah orang yang memainkan permainan itu sendiri. Begitu pula Allah SWT menciptakan manusia dengan segala algoritma kemungkinannya. Namun, kehidupan manusia ditentukan oleh dirinya sendiri,” pungkas Wusda.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.