Au Bintoro: Dari Furnitur ke Properti

Siapa tak kenal dengan Olympic? Nama ini sudah tidak asing lagi sebagai merek furniture knockdown di Indonesia. Au Bintoro, Pendiri Olympic Group membesut merek ini di tahun 1984. Dia memberi nama Olympic karena terkesan dengan Pesta Olahraga dunia, Olimpiade Moscow, tahun 1984.

Berawal dari Bogor, meja Olympic merambah Jakarta dan kota-kota besar di Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Bintoro melakukan investasi dengan memperluas lahan, membangun pabrik bermesin modern, merekrut banyak karyawan, dan memperluas varian produk. Label merek Olympic pun banyak tersemat pada produk tempat tidur, lemari hias, lemari pakaian, rak TV, kitchen set, dan produk furnitur lainnya.

Pemisahan Divisi Pabrikan (manufacturing) dan divisi Pemasaran (marketing) yang dilakukan Bintoro berhasil meningkatkan penjualan produk di pasaran. Tetapi cobaan menghampiri dengan datangnya krisis ekonomi yang melanda negara ini pada tahun 1997. Hal ini berdampak buruk pada Olympic.

Beruntung Olympic saat itu memiliki tenaga-tenaga profesional yang diakui sendiri oleh Bintoro sangat handal, sehingga bisnis Olympic masih terus berjalan hingga saat ini. Saat ini, Olympic Furniture sudah menjadi bagian hidup dari konsumen Indonesia maupun luar negeri. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya cabang Olympic di seluruh Indonesia dan terdistribusinya produk Olympic ke sekitar 100 negara.

Rambah Bisnis Properti

Saat ini Au Bintoro dikenal juga sebagai pebisnis properti. Hotel Sentul 8, Hotel Olympic International Hotel (OIH), dan apartemen Olympic Residence adalah deretan properti yang dimiliki Olympic Group. Hotel Sentul 8 sudah beroperasi sejak 3 tahun lalu. Hotel ini cukup sukses dengan tingkat okupansi menurut Bintoro mencapai 300%.

Keunikan Hotel Sentul 8 sistem tarifnya berdasarkan jam bukan hari. Tarif yang dikenakan bervariasi Rp300 ribu – Rp900 ribu. “Mengapa tarif per jam, karena orang belum tentu selama 24 jam ada di hotel. Kalau mau tidur 3 jam cukup bayar 6 jam,” jelas Bintoro yang ditemui beberapa wart usai jumpa pers Amnesti Pajak di Hotel Salak, Bogor beberapa hari lalu.

Au Bintoro, Pendiri  Olympic Group
Au Bintoro, Pendiri Olympic Group

Karena sistem sewa menggunakan jam, hotel ini banyak banyak diminati para salesman dan pengusaha yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Sentul. Tahun depan, rencananya Bintoro akan mengembangkan Hotel Sentul 8 ke Bali.

Sementara Hotel Olympic International Hotel (OIH) baru akan diluncurkan pada Oktober 2016 mendatang. Hotel yang juga berlokasi di Sentul ini memiliki 152 kamar dan dikelola oleh Premier Inn dari Inggris. “Hotel ini menelan investasi sekitar Rp132 miliar,” imbuh Bintoro.

Apartemen juga tidak luput dari garapan Bintoro. Bekerja sama dengan Hutama Karya Reality, Olympic Group sedang membangun apartemen Olympic Residence di Sentul, Bogor. Apartemen ini memiliki dua tower dengan jumlah 160 unit. Harganya sekitar Rp 350 juta per unit untuk ukuran standar. “Sekarang sedang bangun tiang pancang, dua tahun lagi selesai, baru terjual 30%,” jelas Bintoro.

Bintoro sebenarnya bukanlah pemain baru di bisnis properti. Dia sudah menggeluti bisnis ini sejak 20 tahun lalu. Proyek pertamanya kawasan industri Bogorindo di Sentul. Ke depan, Bintoro akan lebih fokus mengembangkan bisnis properti. Namun bukan berarti Olympic Group meninggalkan bisnis furnitur, karena bisnis furnitur akan diurus oleh satu satu anak Bintoro.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.