Bagaimana Ritel Optimalkan 3PL untuk Pengiriman On-Time Selama Festive Season?

Bagaimana peritel dapat memanfaatkan jasa layanan pihak ketiga secara efektif untuk mengukur ketepatan waktu pengiriman selama festive season

Soham Chokshi, CEO dan Co-Founder Shipsy

Marketing.co.id – Berita Marketing | Sebuah survei yang dilakukan oleh MiQ menjelaskan bahwa peritel kawasan Asia Tenggara dapat mengharapkan aktivitas bisnis yang lebih sibuk daripada biasanya pada musim liburan ini. Selain survei tersebut, sebuah laporan dari inMobi berjudul ‘The 2022 Indonesia Holiday Shopping Guide’ juga menvalidasi bahwa 8 dari 10 orang Indonesia berencana meningkatkan belanja hari raya mereka atau belanja yang sama seperti tahun lalu.

Menggunakan jasa pihak ketiga (3PL; Third Party Logistic) untuk mengukur volume pesanan yang meningkat akan menjadi sebuah pilihan yang jelas bagi peritel. Namun, meskipun alih daya jasa pengiriman adalah sebuah ide bagus, mengelolanya bisa menjadi tantangan yang rumit. Mari kita lihat bagaimana para peritel dapat memanfaatkan kemitraan ini sebaik-baiknya.

Pastikan Keandalan Pengiriman

Pengiriman yang tertunda, terutama selama musim puncak, menjadi perhatian besar bagi pihak penyedia eCommerce. Bermitra dengan 3PL dapat mengatasi tantangan ini secara efektif. Karena, setiap penyedia 3PL bertanggung jawab guna memenuhi beberapa SLA khusus (Service Level Agreement; Perjanjian Tingkat Layanan) untuk jenis pengiriman yang mereka tawarkan, hal ini secara signifikan mengurangi kemungkinan keterlambatan pengiriman selama periode sibuk.

Mitra layanan logistik mengurangi risiko terkait pengiriman dengan memanfaatkan jaringan mitra untuk melakukan pengiriman jika salah satu dari mereka gagal mengirimkan seperti yang diharapkan. Bisnis dapat merampingkan operasi pengiriman untuk berbagai wilayah dan jenis pengiriman melalui kerja sama dengan beberapa operator.

Hal tersebut juga memberikan fleksibilitas untuk bermitra dengan penyedia logistik dengan mengukur mereka pada parameter seperti tingkat keberhasilan upaya pertama, pengiriman tepat waktu, akurasi pengiriman, dan lain sebagainya, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis seperti layanan pengiriman dengan perlakuan khusus atau pengiriman dengan suhu yang dikontrol, dan jenis pengiriman lainnya.

Memilih Mitra Logistik yang Tepat

Hal utama yang harus dilakukan oleh bisnis apa pun adalah membidik penyedia layanan logistik terbaik untuk kebutuhan mereka. Memprioritaskan data daripada bias dan keputusan manual memberikan referensi yang lebih baik. Platform manajemen logistik cerdas berbasis teknologi AI dan otomasi memberdayakan bisnis untuk mengotomatiskan pemilihan 3PL berdasarkan biaya, kemudahan servis, jaringan distribusi, keahlian, tingkat keberhasilan pengiriman percobaan pertama, SLA pelanggan, dan lain sebagainya, serta berdasarkan beberapa parameter lain untuk dijalankan pada hari yang sama, hari berikutnya, atau jendela pemenuhan pesanan lainnya. Karena pengambilan keputusan otomatis menghilangkan dugaan dan mempercepat alokasi dan proses lainnya, sistem ini meningkatkan pengiriman dengan tepat waktu sebesar 24%.

Optimalkan Pemanfaatan Armada Sendiri dan 3PL

Mengalokasikan tugas antara 3PL dan armada sendiri dapat memakan waktu dan tenaga. Namun, mungkin ada kasus di mana pengiriman dapat dialihdayakan saat armada tetap tidak berjalan. Armada yang kurang dimanfaatkan adalah gerbang menuju peningkatan biaya operasional.

Bisnis juga dapat memprioritaskan armada mereka sendiri dan mitra logistik untuk meningkatkan efisiensi operasional. Mesin alokasi cerdas menetapkan pengiriman berdasarkan jenis pembayaran, jenis SKU (Stock Keeping Unit), nilai faktur, berat, volume pesanan, jenis kendaraan, dan hal lainnya. Alokasi berbasis kapasitas memungkinkan bisnis merencanakan perjalanan beberapa hari sebelumnya. Peritel dapat memperoleh gambaran jelas mengenai kapasitas armada mereka sendiri kedepannya berdasarkan SLA pelanggan, serta dapat meningkatkan perencanaan logistik.

Pastikan Kontrol Operasional yang Lebih Besar

Pengalihdayaan logistik ke pihak ketiga berarti bisnis kehilangan tingkat kontrol operasional tertentu. Visibilitas atas proses menjadi semakin kabur ketika mitra 3PL berkolaborasi lebih lanjut dengan penyedia logistik lain untuk melakukan pengiriman. Solusi manajemen logistik cerdas menawarkan dasbor terpadu yang memungkinkan bisnis mengelola, melacak, dan memantau operasi beberapa mitra logistik dalam satu jendela.

Standarisasi NDR untuk Menyederhanakan Pelacakan

Meskipun sistem alih daya memungkinkan bisnis menghemat waktu dan sumber daya, setiap 3PL mungkin memiliki teknologi interface sendiri, yang berkembang seiring waktu, sehingga sulit untuk melacak dan beradaptasi dengan perubahan ini, misalnya, memiliki beberapa terminologi mengenai status non-delivery reason (NDR ) atau alasan non pengiriman.

Menggabungkan beragam terminologi terkait di bawah satu subjudul dapat menyederhanakan pernyataan masalah bagi peritel. Hal ini membantu mereka untuk memahami dan memvalidasi alasan non pengiriman dengan pelanggan.

Kurangi RTO

Return to Origin terjadi karena alamat yang tidak akurat, keterlambatan pengiriman, penjadwalan yang buruk, dan tidak adanya pelanggan pada saat pengiriman. Dalam sistem ini, pelacakan secara real-time meminimalkan kejadian return to origin dalam beberapa cara. Sistem tersebut memicu peringatan kepada konsumen dengan tautan pelacakan langsung dan informasi ETA (Estimated Time of Arrival; Perkiraan Waktu Kedatangan).

Hal ini meningkatkan kemungkinan kehadiran pelanggan pada saat pengiriman dan meningkatkan tingkat pengiriman percobaan pertama. Konsumen juga dapat meminta penjadwalan ulang pengiriman sesuai keinginan mereka. Semua fitur ini meningkatkan pengalaman pelanggan sebesar 64%, mengurangi pengembalian sebesar 18%, dan menurunkan biaya logistik akibat percobaan ulang.

Komunikasi Pelanggan Terpadu

Bermitra dengan beberapa 3PL juga berisiko mengekspos pelanggan ke pembaruan pengiriman yang beragam dari berbagai sumber yang mungkin tidak menguntungkan peritel.

Alat manajemen logistik mengotomatiskan peringatan khusus mengenai kejadian penting kepada pemangku kepentingan terkait. Peringatan yang dihasilkan sistem dinamis tersebut memastikan bahwa perusahaan ritel, perusahaan logistik, pengendara, dan pelanggan akhir berada di halaman yang sama mengenai kemajuan pengiriman. Alat tersebut memberikan pengalaman komunikasi pelanggan yang terpadu dan ditandai, terlepas dari 3PL atau mitra logistik yang melakukan pengiriman jarak jauh.

Menangkap Upaya Pengiriman Palsu

Meningkatnya jumlah pengendara yang menggunakan lokasi GPS tiruan untuk menandai status pengiriman secara salah mengancam profitabilitas dan pengalaman pelanggan. Selain itu, tingkat inflasi juga telah menaikkan anggaran, memengaruhi loyalitas brand. Survei terbaru mengatakan bahwa sebesar 57% responden Indonesia telah mencoba merek baru sepanjang tahun.

Intelligent courier aggregation dashboards atau dasbor agregasi kurir cerdas menampilkan dan melacak KPI (Key Performace Indicator) pengiriman yang telah ditentukan sebelumnya. Peritel juga dapat memverifikasi upaya non-pengiriman dengan pelanggan, terutama ketika rute yang disarankan sistem dan lokasi pengemudi tidak cocok. Fitur secara otomatis memeriksa pengendara yang menggunakan lokasi GPS tiruan saat melakukan pengiriman jarak jauh. Dengan demikian, ini membantu menangkap upaya pengiriman palsu.

Kurangi Beban Tim TI

Sistem logistik otomatis memanfaatkan sistem API bawaan dan mengurangi beban bandwidth rekayasa yang diperlukan untuk mengintegrasikan operator baru. Sistem Ini juga membantu mengintegrasikan berbagai  saluran seperti portal eCommerce, portal pelanggan, ERP, dan yang lainnya, guna memastikan operasi bisnis yang lebih lancar dan pengenalan penyedia 3PL yang lebih cepat. Semua kemampuan dan fitur ini dapat membantu peritel memiliki kendali lebih besar atas operasi logistik dan menikmati musim liburan yang menguntungkan.

Artikel ini dikirim dan ditulis oleh Soham Chokshi, CEO dan Co-Founder Shipsy

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.