EVOS Esport: Bangun Tim dan Keluarga

Perputaran uang yang sangat besar pada dunia gaming membuat industri tersebut tak lagi dapat dipandang sebelah mata. Tahun ini saja, reward pada kejuaraan e-sport di Indonesia mencapai 10 miliar dan 500 miliar pada kejuaraan dunia. EVOS sebagai pioneer e-sport dengan tim revolusioner Indonesia siap bertanding di ajang bergengsi dunia.

Perkembangan dunia teknologi tidak hanya berpengaruh melalui berbagai kemudahan pada kehidupan sehari-hari, namun juga berpengaruh besar pada industri game. Melesatnya pertumbuhan game online secara global telah mendorong terbentuknya tim-tim dan kompetisi gaming baik secara internasional maupun lokal. Tak tanggung-tanggung, kompetisi gaming mampu memberikan reward hingga puluhan miliar rupiah bagi juaranya.

Salah satu organisasi eSports profesional yang saat ini tengah meniti anak tangga adalah EVOS eSports. Klub yang terbentuk sejak September 2016 itu merupakan besutan Hartman Harris, anak muda yang sedari kecil menyukai dunia gaming.

Kehadiran Evos digadang-gadang bakal memperkuat dunia e-sport di Indonesia dan membangun reputasi mereka lewat ajang kompetisi gaming profesional, antara lain DOTA 2, League of Legend, Mobile Legends dan Arena of Valor. Hal tersebut membuat EVOS menjadi pioneer dan tim revolusioner pada dunia esport.

Sampai saat ini, EVOS telah melewati tak kurang dari 14 turnamen bergengsi, salah satunya “Open Qualifiers KIEV Major” pada Maret 2017 yang pada saat itu hampir menembus kualifikasi tersebut. Alhasil, turnamen tersebut merupakan momen yang paling berkesan bagi EVOS dalam debutnya.

“Yang paling berkesan adalah 2nd – (SEA) Open Qualifiers KIEV Major – March 2017. Kami merupakan satu-satunya tim Indonesia dalam sejarah bisa menembus 3 besar di SEA open qualifiers yang MAJOR. Itu merupakan pencapaian paling jauh dalam sejarah tim Indonesia,” ungkap Hartman Harris, Co-Founder EVOS e-sports.

Berselang sebulan, EVOS kembali unjuk gigi dan berhasil menoreh kemenangan dengan membawa pulang trofi juara 3 dalam turnamen “Manila Masters Regional Qualifiers SEA” pada April 2017.

Merebut gelar juara tidaklah tanpa hambatan. Kendala terbesar EVOS saat bertarung di turnamen adalah menyiapkan mental pemain agar tetap fokus dan tidak gugup, terlebih saat melawan tim-tim besar luar negeri. Namun, mereka berhasil menaklukan hambatan tersebut, salah satunya dengan meningkatkan interval latihan dengan tim-tim besar sesering mungkin. Tidak hanya itu, saat ini EVOS juga menggandeng pelatih dari luar negeri yang sempat menjadi TOP 5 dunia. 

Prestasi gemilang yang telah diraih bukan tanpa sebab. Hartman mengaku aspek kekeluargaan merupakan kunci terbentuknya tim yang solid. Salah satu cara untuk meningkatkan kekeluargaan dalam tim antara lain dengan mengadakan aktivitas di luar latihan, seperti menonton film, olahraga dan sebagainya.

“Kita tidak hanya mendidik tim menjadi pemain profesional, tapi kita juga menjadikan EVOS sebagai ‘rumah’ di mana mereka bisa menemukan kenyamanan dan kekompakan antaranggota tim. Saya yakin, bakat dan kemampuan besar tidak berarti apa-apa jika tidak memiliki rasa kekeluargaan antar anggota,” pungkasnya.

Makna kekeluargaan ini tidak hanya dibangun antar anggota secara internal. EVOS memiliki sebuah wadah khusus untuk charity, yaitu EVOS HOPE. Di divisi ini, EVOS telah mendonasikan sebagian penghasilannya untuk orang-orang yang membutuhkan. Selain itu donasi EVOS ini juga dilakukan dengan share facebook posting yang dikalkulasikan dengan sejumlah uang.

Sementara itu, untuk projek selanjutnya, EVOS telah menilik sejumlah misi. Ke depannya, EVOS tengah membentuk tim-tim untuk bertarung di game-game  lain. Saat ini, di Indonesia mereka sudah memiliki tim Dota2, Mobile Legends, dan Arena of Valor. Sementara di Vietnam, EVOS memiliki tim League of Legends.

“Ke depanya, kami ingin masuk ke beberapa tim lain di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand dan Singapura,” jelas Hartman.

Torehan prestasi yang sudah diraih EVOS tak lepas dari peran partner-partner. Saat ini, EVOS mampu mendapatkan berbagai macam partner-partner besar, yakni Lenovo, Nvidia, Gojek dan Traveloka.

“Belum genap satu tahun setelah EVOS terbentuk, beberapa brand telah mempercayakan kami sebagai partner mereka. Tidak hanya brand yang memiliki keterkaitan erat dengan gaming dan komputer seperti Lenovo dan Nvida, brand di luar itu seperti Go Jek dan Traveloka juga telah mempercayakan kami. Ini membuktikan bahwa industri profesional gaming di Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata namun sudah dilihat sebagai potensi besar untuk merambah target market yang lebih luas lagi,” papar Hartman.

Dengan masuknya partner-partner dari perusahaan-perusahaan besar, EVOS semakin yakin dan percaya diri untuk terus memperkuat tim dan membawa nama Indonesia di ajang profesional gaming internasional.

“Melalui gaming, kami juga menjadikan EVOS sebagai inspirasi bagi pemuda Indonesia bahwa profesi gamer bisa menjadi peluang tersendiri jika memiliki keinginan kuat dan kerja keras,” tambahnya.

Pada pertengahan tahun ini, EVOS sudah membuka ‘gaming course’ bernama EVOS ARENA. Pendirian EVOS ARENA ditujukan untuk mengembangkan talenta-talenta muda dan membangun infrastruktur eSports di Indonesia. Nantinya, pemain diharapkan memiliki jenjang karir di dalam eSports walaupun tidak menjadi gamer profesional. Ini membuktikan keseriusan EVOS mengembangkan e-sport di Indonesia dan membangun profesional gaming sebagai profesi yang menjanjikan di masa mendatang.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.