Berafiliasi dengan Dunia Pendidikan

Dalam mendekatkan target marketnya di kalangan dunia pendidikan, Casio mencoba melakukan terobosan dengan menciptakan kalkulator scientific khusus Indonesia. Tak hanya itu, Casio juga berafiliasi dengan asosiasi guru untuk menggelar kompetisi Matematika Kalkulator (Mator) bagi para siswa.

Maraknya beragam merek kalkulator di pasaran membuat persaingan semakin sengit dan berat. Alhasil, pemain di bisnis ini dituntut untuk lebih cerdik dan tanggap bertindak dalam menyiasati dan memosisikan diri agar tidak tersingkir dari peta persaingan. Casio selaku merek terkenal yang memproduksi kalkulator, belakangan ini gencar melakukan berbagai terobosan untuk mempertahankan penguasaan pasar.shutterstock_131120807

Salah satunya adalah fokus berinovasi di perangkat pendukung dalam dunia pendidikan, seperti kalkulator scientific, sebuah alat yang memungkinkan guru lebih mudah menggunakan kalkulator dalam soal matematika, termasuk membantu para siswa dalam penyelesaian soal sains yang lebih analitis.

Diuraikan Arief Wicaksono P, Sr. Manager Calculator & EMI Division PT Kasindo Graha Kencana, selaku distributor resmi produk-produk Casio di Indonesia, kalkulator besutan Casio yang beredar di pasaran saat ini meliputi jenis kalkulator dagang, kalkulator standar, kalkulator printing, serta kalkulator scientific. Pertimbangan fokus pada kalkulator scientific, lantaran Casio sudah memiliki pengalaman mumpuni di bisnis ini dan tidak semua pelaku bisnis masuk ke kalkulator jenis ini.

“Dalam persaingan kami hanya menitikberatkan pada sesama merek Jepang. Penguasaan pasar Casio di pasar kalkulator secara menyeluruh sesama merek Jepang mencapai 60%, sedangkan kalkulator scientific menguasai pasar 60% dari berbagai merek di Indonesia. Harga yang dibanderol untuk kalkulator umum sekitar Rp50 ribu–Rp1 juta, sedangkan kalkulator scientific dimulai dari Rp70 ribu sampai Rp1 juta,” ungkap dia.

Dominasi Casio di pasar kalkulator, khususnya segmen pelajar dan guru, tak terlepas dari ekspansi bisnis yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, menengok ke belakang, sekitar empat tahun lalu, Casio hanya eksklusif bermitra dengan 10–20 toko grosir. Kini “keran” jaringan pemasaran dan distribusi telah dibuka dengan menunjuk 3–4 perwakilan distribusi, bahkan bisa sampai 10–15 perwakilan distribusi di beberapa kota besar di setiap provinsi. Saat ini Casio memiliki sekitar 670 dealer dan tersebar di seluruh Indonesia.

Satu lagi keunggulan Casio dalam bersaing adalah inovasi yang berorientasi pada konsumen, dengan menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sebut saja Casio tipe fx-991 ID+ yang berisi menu-menu mata pelajaran yang ada di SMA di Indonesia, disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Ide pengembangannya didapat dari masukan dan saran para pelajar, pengajar, guru, penulis, dan dosen matematika di Indonesia.

Kalkulator berbahasa Indonesia ini memiliki salah satu fungsi andalan, yaitu fungsi “cek”. Menu ini dapat mengecek atau menguji jawaban “benar/salah” atas perhitungan matematika yang dibuat siswa dalam kalkulator. “Terkadang konsumen membeli kalkulator scientific dengan harga mahal, tetapi fungsinya tidak tahu. Sebaliknya, fungsinya tahu tapi tidak terpakai. Riset untuk membuat produk baru ini membutuhkan waktu selama dua tahun,” ujar pria yang karib disapa Wicak ini.

Strategi pemasarannya pun tidak hanya memfokuskan harga melulu, tetapi lebih pada optimalisasi penggunaan produk. Alhasil, setiap pembelian kalkulator scientific, konsumen tidak hanya mendapatkan unit kalkulator. Ada nilai tambah yang ditawarkan, yakni buku panduan dan CD tutorial yang dibuat oleh guru-guru matematika, sehingga lebih mudah bagi siswa ataupun guru pemakai mengorelasikan dengan bidang studi.

Tentu saja kampanye pemasarannya juga harus selaras dengan segmen yang dibidik, yakni pelajar dan guru. Semisal, Casio mendukung kegiatan “Kompetisi Matematika Kreatif” dan “Matematika Kalkulator” untuk siswa-siswi tingkat SMA se-DKI Jakarta. “Kegiatan mensponsori Kompetisi Matematika (Komat) sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu. Namun, untuk kompetisi Mator baru ketiga kali,” ujar Wicak.

Kompetisi ini digelar sebagai ajang untuk meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal matematika dan keterampilan dengan memanfaatkan teknologi, dalam hal ini kalkulator scientific. Pemahaman terhadap konsep dasar matematika sangat diperlukan untuk menyelesaikan soal. Bila tidak, kalkulator sebagai alat bantu pun menjadi tidak optimal.

Kolaborasi pemahaman konsep dasar dan penggunaan alat bantu membuat siswa dapat mengerjakan soal lebih cepat dan tepat sehingga bisa memberikan prestasi kepada siswa itu sendiri maupun guru dan sekolah. Kompetisi ini diharapkan menjadi tren di seluruh provinsi, tidak hanya di Jakarta.

“Penggunaan kalkulator dalam proses belajar selama ini kerap dinilai negatif sebagai alat mencontek siswa saat ujian. Sejatinya kalkulator hanya sebatas alat hitung, mengenai penyelesaian soal tergantung pada pemahaman dan analisis siswa. Kami berharap di masa mendatang kalkulator bisa digunakan di ujian sekolah maupun ujian nasional yang bersifat soal analitis. Hal ini sudah diterapkan di negara-negara tentangga sejak SMP sampai perguruan tinggi,” jelasnya.

Ada misi mulia Casio dalam pengenalan kalkulator sebagai alat bantu sejak usia sekolah. Dampaknya diharapkan dapat meningkatkan kualitas siswa dalam menghadapi dunia pekerjaan, mengingat bidang IT mengalami perkembangan pesat yang memudahkan pekerjaan manusia menjadi lebih cepat, akurat, dan ekonomis. Di sini Casio mencoba memberi stimulan kepada siswa bahwa mengerjakan soal itu bukan hanya kemampuan berhitung, tetapi juga kemampuan menganalisis studi kasus.

Selain mendukung program kompetisi Mator, secara rutin Casio juga mensponsori kegiatan yang dilakukan oleh asosiasi guru matematika, baik berupa workshop dan training di beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta. Casio memilih sekitar 20–25 orang guru untuk program training for trainer. Setelah kembali ke wilayah masing-masing, mereka menyelenggarakan training ke guru-guru wilayah, kemudian diaplikasikan di setiap sekolah untuk mengajarkan ke siswa dan mengikuti kompetisi Mator. Hal ini merupakan kontribusi Casio untuk dunia pendidikan di Indonesia.

 

Moh. Agus Mahribi

2 COMMENTS

  1. Wah bagus banget nih Casio..
    Memang sepertinya target pasar dunia pendidikan kurang besar.
    Namun pesaingnya masih sangat sedikit.
    Lagipula ini sangat positif untuk memajukan pendidikan Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.