Beri Semangat Baru, Tokopedia Hadirkan 3 Pegiat UMKM Lokal Inspiratif

Marketing.co.id – Berita Digital I Bertepatan dengan HUT ke-75 RI dan Tokopedia memasuki usia ke-11, Tokopedia menghadirkan ‘Semangat Baru Talk Show’ dengan menghadirkan para pegiat UMKM berbagi kisah inspiratif menghadapi pandemi dengan teknologi. Adapun tiga pegiat UMKM lokal inspiratif yakni Omar Karim Prawiranegara, Pendiri Dua Coffee; Dewanti Amalia Artasari, Pemilik Dewa Collection Bali; Ucok Nasution, Pendiri Jakcloth dan dipandu oleh Daniel Mananta yang juga merupakan Pendiri Damn! I Love Indonesia.

Tokopedia Play Fest

Nuraini Razak, VP of Corporate Communications Tokopedia mengatakan, bahwa Tokopedia dengan konsisten memberikan panggung luas bagi para pegiat usaha lokal, salah satunya melalui Tokopedia Play Fest. Melalui ini, sekaligus ingin lebih banyak lagi masyarakat yang bangga buatan Indonesia.

“Melalui talk show ini, Tokopedia berharap semakin banyak pegiat usaha lokal yang tergerak memanfaatkan teknologi demi mempertahankan bisnis dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi, sekaligus mendorong kebanggaan masyarakat akan produk buatan Indonesia. Semakin banyak UMKM yang tergerak memanfaatkan teknologi demi mempertahankan bisnis maka turut berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi yang saat ini terdampak pandemi,” papar dia.

Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan, Tokopedia Gelar “Tokopedia Play Fest”

Diutarakan Omar Karim Prawiranegara, Pendiri Dua Coffee, bahwa penjualan online kini menjadi kunci utama di tengah pandemi ini. Bahkan, sekitar 80 persen penjualan produk Dua Coffee, seperti biji kopi hingga kopi literan, datang dari Tokopedia. Dua Coffee juga berinovasi menghadirkan produk makanan siap saji dan camilan.

“Di masa ini, bisnis kopi yang semula menawarkan experience melalui suasana kedai, sekarang harus beradaptasi dan kreatif agar tetap bertahan. Kami pun berinovasi dengan menghadirkan produk ready to drink dengan ukuran kemasan 1 liter, dengan langsung membidik segmen keluarga. Kemudian, untuk menjangkau pelanggan dan memberikan alternatif minuman selain kopi, kami meluncurkan “Petik Mangga” bertepatan dengan Ramadan lalu. Kedua inovasi tersebut berhasil meningkatkan omset Dua Coffee hingga tiga kali lipat dibanding sebelum pandemi,” papar Omar.

Baca Juga: Tips Bisnis UKM: Mendorong Penjualan Online ke Luar Negeri

Tak taggung-tanggung, mengakui bahwa penjualan datang dari e-commerce sebanyak 90%, Dua Coffee pun mampu menjangkau pelanggan lebih luas lagi. Berdiri sejak tahun 2016, bisnis yang semula hanya memiliki 4 cabang di Indonesia dan 1 cabang di Washington DC, kini berhasil melebarkan sayap dengan menggandeng para mitra yang ingin berkolaborasi. Dua Coffee pun akhirnya merilis second brand, yakni Kedua by Dua Coffee untuk menjangkau pelanggan yang tetap ingin menikmati produk berkualitas namun dengan harga terjangkau.

Hal senada pun diungkapakan Dewanti Amalia Artasari, Pemilik Dewa Collection Bali. Melalui Tokopedia, Dewa Collection Bali tetap beroperasi di situasi ini. Ia bahkan harus menambah karyawan untuk memenuhi lonjakan pesanan online di tengah pandemi, yang mencapai lebih dari 5 kali lipat. Amalia – begitu dia disapa, kini mempekerjakan lebih dari 30 pengrajin benang dan terus berharap bisa membuka lapangan pekerjaan untuk lebih banyak masyarakat.

“Dewa Collection Bali sendiri menjual berbagai produk kerajinan benang ‘makrame’. Beroperasi di Bali, tentu saja kami sangat mengandalkan para turis sebagai target market potensial. Saya pun beralih untuk berjualan secara online melalui Tokopedia dan berhasil melewati masa krisis. Adapun strategi yang saya terapkan dalam menarik minat pembeli adalah dengan memberikan penawaran harga yang menarik berupa potongan harga, cashback, hingga promosi lainnya,” papar Amalia, yang tak hanya mempekerjakan pengrajin asal Bali tapi juga pengrajin dari Nganjuk, Jawa Timur.

Sementara, bagi Ucok Nasution, Pendiri Jakcloth di masa pandemi ini, Jakcloth mengakselerasi adopsi platform digital Tokopedia untuk tetap beroperasi sekaligus mengangkat perekonomian industri fesyen lokal. Maklum saja, bisnis yang mengandalkan banyaknya pengunjung dalam bazaar offline ini, kini terkendala dengan adanya pembatasan kerumunan orang dalam satu area serta aturan jaga jarak. Tentunya, ini pun berdampak bagi sekitar 500 brand yang tergabung dalam Jakcloth.

“Bersama Tokopedia, kami menggelar bazaar online. Ada empat rangkaian series yang direncanakan, dua diantaranya sudah dilaksanakan, yakni “Jakcloth Ramadan Online Festival” dan “Indonesia Bangkit”. Melalui penjualan online, kami bisa menghasilkan dua hingga 5 kali lipat lebih tinggi saat ini,” ungkap Ucok. Meski penjualan online membuka pasar yang lebih luas, dia pun mengakui, pegiat UMKM tetap harus menerapkan strategi marketing dan komunikasi yang kreatif – misal Jakcloth pernah menggalar Gocap Day, yakni produk yang dijual seharga Rp50 ribu dalam satu periode tertentu.

Nuraini pun menambahkan, Tokopedia sebagai perusahaan teknologi buatan Indonesia ini sekarang terdiri dari lebih dari 8,6 juta penjual yang 94%-nya berskala ultra mikro, dikunjungi lebih dari 90 juta masyarakat per bulan dan menjangkau 98% kecamatan di Indonesia. “Diharapkan, hadirnya ketiga pegiat UMKM lokal inspiratif mampu memberi semangat baru bagi pegiat UMKM lain melalui pencapaian bisnis yang signifikan, meskipun di masa pandemi ini.”

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.