Bertarung di Kelas Upscale dengan 3C

Marketing.co.id – Hanya dalam waktu tiga tahun, Pullman telah berkembang hingga lebih dari 70 hotel di seluruh dunia, 24 di antaranya beroperasi di wilayah Asia Pasifik. Targetnya, menambah 36 hotel Pullman lagi di kawasan ini. Bagaimana strateginya menggarap pasar Indonesia?

Sebagai sebuah negara yang menjadi destinasi pariwisata dunia, Indonesia menjadi pasar potensial untuk industri hospitality. Data Badan Pusat Statistik Republik Indonesia menunjukkan bahwa jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia selama periode Januari hingga Desember 2011 mencapai 7,65 juta orang. Ini meningkat 9,24% dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2010.

Sedangkan pergerakan wisatawan domestik dari indikator penumpang angkutan udara domestik pada tahun 2011 juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2010. Selama Januari–September 2011 jumlah penumpang angkutan udara domestik sebanyak 32,25 juta orang, atau naik 22,7% dibanding periode yang sama tahun 2010, yakni sebanyak 31,17 juta orang.

Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua bandara, seperti bandara Hasanuddin, Makassar (28,3%), Ngurah Rai, Bali (21,3%), Soekarno-Hatta, Jakarta (15,7%), Polonia, Medan (15,7%), Juanda, Surabaya (12,0%), dan bandara-bandara lainnya (34,5%).

Di industri hospitality Indonesia sendiri, tahun 1993—sejak brand Ibis pertama kali diluncurkan—menandai juga hadirnya Accor yang merupakan operator hotel terbesar di Asia Pasifik dan di Indonesia. Tidak hanya mengelola hotel, Accor pun secara proaktif mempromosikan destinasi-destinasi wisata Indonesia.

Posisi terdepan Accor di Indonesia didukung oleh beberapa faktor, termasuk penetrasi ke Indonesia yang lebih awal, portofolio brand yang kokoh dan beragam, kemitraan yang efektif, serta infrastruktur yang signifikan.

“Selama 19 tahun Accor beroperasi di Indonesia, Accor telah membangun jaringan 46 hotel di 18 kota dan masih akan terus berkembang. Ini karena Accor memiliki target untuk mengoperasikan 100 hotel di Indonesia pada tahun 2015,” kata Adi Satria, Regional Director Sales, Marketing & Distribution, Accor Malaysia-Indonesia-Singapore, saat diwawancarai di Jakarta.

Lebih lanjut dijelaskannya, peluang pasar perjalanan bisnis di Indonesia telah berkembang secara signifikan. Hal ini menjadi katalis terhadap pertumbuhan brand hotel upscale (setara dengan bintang 5) yang berorientasi pada bisnis, seperti yang Accor bidik lewat brand Pullman.

Accor sendiri baru memperkenalkan brand Pullman di Indonesia pada Februari 2011, lewat Pullman Bali Legian Nirwana yang merupakan hotel Pullman pertama di Indonesia. Kemudian, pada November 2011, Accor membuka Pullman kedua di Indonesia—yang juga merupakan yang pertama di Jakarta—yaitu Pullman Jakarta Central Park.

Pada 19 Januari 2012 lalu, Accor secara resmi mengumumkan pengambilalihan pengelolaan operasional hotel Nikko Jakarta, sehingga kini menggunakan nama brand hotel Pullman Jakarta Indonesia.

“Pullman merupakan inti dari portofolio brand upscale Accor yang pertumbuhannya paling pesat di Asia Pasifik. Kami berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan cita-cita kami untuk mengoperasikan 100 hotel Pullman di Asia Pasifik hingga tahun 2015,” terang Adi lagi.

Di Asia Pasifik, sambungnya, berdasarkan data per Desember 2011, Accor adalah market leader dengan 483 hotel yang  berada di 16 negara dengan lebih dari 90.000 kamar.

Lantas, bagaimana dengan strategi STP (segmentasi, targeting, dan positioning) yang dikembangkan Accor saat ini dalam menggarap pasar Indonesia, khususnya untuk brand Pullman?

Secara diplomatis Adi Satria mengatakan bahwa perbedaan antara Pullman dan hotel bintang lima lainnya yang beroperasi di Indonesia terletak pada tiga konsep utama, yaitu conviviality, calm,  dan connectivity.

Conviviality adalah keramahtamahan seutuhnya, calm berarti para tamu dapat bersantai di tengah kenyamanan suasana hotel sekaligus menikmati layanan hotel yang dirancang untuk menghadirkan efisiensi bagi para pebisnis.

Sedangkan connectivity berarti hotel-hotel Pullman selalu menyediakan sistem komunikasi canggih dan mutakhir untuk mendukung agar para pebisnis tetap terhubung dengan bisnis mereka kapan pun dan di mana pun.

Ia menjelaskan, ketiga hal tersebut tercermin pada beberapa sentuhan unik yang diberikan hotel Pullman kepada para tamu, antara lain welcomer—staf hotel yang bertugas di area lobi yang akan memberikan solusi atas setiap permintaan tamu.

Ditambahkannya, di Indonesia sendiri, Accor mengoperasikan brand-brand hotel mulai dari segmen budget hotel—seperti Formule1, hingga upscale—yakni Pullman dan MGallery. Adi juga menegaskan, untuk saat ini, tidak ada hotel brand Sofitel yang berada di kelompok luxury yang beroperasi di Indonesia.

“Jadi, jelaslah bahwa Accor tidak hanya mengincar pasar premium, namun semua segmen di industri hospitality. Walaupun demikian, untuk memudahkan para mitra dan tamu hotel memilih hotel yang sesuai dengan kebutuhan mereka, Accor memiliki brand portfolio paling lengkap di antara operator hotel lainnya. Tantangan terbesar kami adalah bagaimana mengembangkan jaringan hotel kami di Indonesia untuk mencapai 100 hotel beroperasi pada tahun 2015,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.