Biaya Pendidikan Anak Semakin Mahal, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Marketing.co.id  –  Artikel Financial Services | Tentunya semua orang tua ingin anaknya mendapat pendidikan terbaik dengan fasilitas dan pengajaran unggul. Namun, tidak semua orang tua memiliki kemampuan finansial yang mapan. Salah satu penyebabnya adalah banyak orang tua yang terlambat mempersiapkan pendidikan anak-anak mereka di tengah inflasi pendidikan yang terus meningkat.

Ricky Alexander Samosir, PR Manager Qoala menyatakan “Perlu diketahui bahwa rata-rata biaya pendidikan di Indonesia naik sekitar 15% hingga 20% per tahun. Oleh karena itu, orang tua harus merencanakan pendidikan anak sedini mungkin, sehingga masa depan pendidikan anak bisa lebih terjamin. Jaminan ini juga meliputi berbagai jenis produk rencana pendidikan, termasuk tabungan, investasi, maupun proteksi pendidikan.”

Berdasarkan riset CNNIndonesia.com, untuk mendaftarkan anak di TK swasta daerah Jakarta, perlu menyiapkan dana sekitar Rp15-20 juta. Sedangkan untuk daerah sekitar Jakarta seperti Tangerang Selatan dan Depok, biaya yang diperlukan adalah sekitar Rp8-13 juta. Untuk  biaya masuk SD swasta di Jakarta dengan kurikulum nasional plus atau kurikulum berstandar nasional yang dikombinasikan dengan kurikulum internasional diperlukan sekitar Rp25-40 juta. Biaya masuk ini umumnya meliputi uang pangkal, biaya seragam, dan SPP bulan pertama.

Mahalnya biaya pendidikan anak dapat diantisipasi dengan perencanaan keuangan untuk pendidikan anak. Berikut ini adalah cara mempersiapkan pendidikan anak di masa depan menurut perusahaan insurtech, Qoala.

Baca juga: FFI Serahkan Beasiswa Pendidikan Bantu Anak Terdampak Covid-19

Menentukan instansi pendidikan

Prinsip perencanaan pendidikan sejatinya untuk memberikan akses pendidikan terbaik bagi anak, maka tidak ada salahnya untuk menentukan instansi pendidikan yang akan mereka tempuh sejak awal. Namun, orang tua juga harus tetap memberikan kebebasan bagi anak untuk memilih. Pasalnya, pendidikan yang berhasil tentu berasal dari minat dan bakat sang anak.

Asuransi Pendidikan

Menyusun anggaran pendidikan

Biaya pendidikan menjadi unsur penting dalam perencanaan keuangan. Setidaknya saat menentukan anggaran pendidikan, orang tua bisa membuat estimasi awal besaran biaya akan dikeluarkan. Dari estimasi tersebut, akan lebih mudah untuk memperkirakan pengeluaran pendidikan hingga menentukan sumber pendanaannya. Jangan lupa untuk memperkirakan kemungkinan inflasi atau perubahan biaya pendidikan di masa yang akan datang.

Menyiapkan dana pendidikan

Setelah menentukan anggaran, orang tua tentu harus menyiapkan dana pendidikan. Salah satu yang paling efektif adalah dengan membuka tabungan pendidikan anak. Dengan cara ini, orang tua lebih mudah untuk mengalokasikan biaya pendidikan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain dalam bentuk uang, orang tua juga bisa berinvestasi dalam bentuk tabungan emas, mengikuti program asuransi pendidikan, maupun mendaftar reksadana yang suatu saat bisa diambil sesuai kebutuhan.

Baca juga: Tabungan Pendidikan vs Asuransi Pendidikan, Pilih yang Mana?

Gunakan asuransi kesehatan dan jiwa untuk melindungi keuangan

Sebagai pencari nafkah, orang tua perlu memiliki asuransi kesehatan dan dilengkapi asuransi jiwa. Hal ini untuk menjamin apabila terjadi risiko kesehatan/kematian tak terduga, sehingga masa depan anak dapat terlindungi khususnya secara finansial. Besaran biaya yang diterima tentu tergantung pada jumlah uang pertanggungan, maka penting untuk memastikan uang pertanggungan bisa menjamin kebutuhan masa depan dengan maksimal. Pembayaran yang diterima juga dapat memungkinkan mereka untuk melunasi hipotek atau utang yang ada, serta mengamankan masa depan keuangan keluarga, terutama untuk keperluan biaya pendidikan anak hingga tamat.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.