Bidik Pelancong Milenial

Panorama akhirnya mereposisi TurEZ agar lebih fokus menggarap segmen milenial. Pertimbangannya, generasi ini memiliki daya beli tinggi, termasuk untuk pelesir ke luar negeri.

Generasi milenial atau gen Y merupakan kekuatan tersendiri di pasar. Generasi ini memiliki daya beli (purchasing power) yang patut diperhitungkan. Kekuatannya ditopang baik oleh kedua orang tua mereka maupun dari jerih payah bekerja, karena banyak generasi milenial yang sudah memasuki dunia kerja.

turez.id

Generasi milenial yang sudah memiliki penghasilan sendiri akan lebih leluasa membelanjakan uang mereka. Terlebih mereka yang belum punya tanggungan atau berkeluarga. Mereka punya bujet untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka, termasuk untuk berwisata ke luar negeri.

Daya beli generasi milenial untuk pelesir ke luar negeri inilah yang membuat travel agent Panorama mereposisi anak usahanya, TurEZ. Seperti dijelaskan Theresia Magdalena, General Manager PT TurEZ Indonesia Mandiri (TurEZ), TurEZ awalnya merupakan second tier product dari Panorama Tours dengan harga ekonomis.

Belakangan, seiring perkembangan teknologi, TurEZ direposisi menjadi produk yang menyasar segmen generasi milenial. “Karena mereka mulai menyukai traveling dengan rekan-rekan sebaya dan mereka mencari produk melalui online,” tutur Theresia melalui surat elektronik.

TurEZ merupakan online tour operator yang melayani korporat dan konsumen (B2B2C) dengan konsep tur low budget. TurEZ hanya menyediakan produk tur, berbeda dari e-commerce lain baik yang di dalam Panorama Group maupun di luar. “Kami tidak menjual produk component seperti tiket, hotel voucher, dan admission fee,” jelas dia.

Bicara potensi pasar, TurEZ sangat menjanjikan. Saat ini jumlah kelas menengah di Indonesia diperkirakan 45 juta orang, dimana 32,4% atau sekitar 14,5 juta orang di dalamnya merupakan gen Y, usia yang baru memasuki dunia kerja. “Inilah yang menjadi target acuan TurEZ untuk menjaring pasar menengah dengan basis generasi milenial yang cukup konsumtif dalam membeli produk leisure dan lifestyle,” ungkap Theresia.

Dia menambahkan, melancong ke luar negeri bagi segmen milenial menjadi kebutuhan yang sifatnya lifestyle. Dengan bepergian ke luar negeri mereka bisa menunjukkan siapa diri mereka, baik di dunia nyata maupun media sosial.

“Berpariwisata ke luar negeri adalah gaya hidup yang menjadi prioritas untuk gen Y, karena menunjang eksistensi dalam meng-update media sosial. Merasakan dan mengetahui langsung, bukan sekadar dari hasil browsing,” papar dia.

turez.idMengenai harga paket wisata yang lebih ekonomis, menurut Theresia karena perjalanan dilakukan saat low season dan program harian tidak setiap hari terisi tur. Sebagai misal, tur ke Bangkok dibanderol Rp4.580.000, Korea Rp6.880.000, Jepang Rp14.780.000, dan Tiongkok Rp7.580.000.

Paket yang ditawarkan di atas adalah harga all in, tanpa ada tambahan lain-lain, seperti airport tax. “TurEZ menyediakan hampir semua destinasi mancanegara. Beberapa destinasi yang menjadi favorit selama ini adalah Korea, Jepang, Bangkok, Europe Moeslem, dan China Moeslem,” jelas Theresia.

TurEZ menerapkan berbagai strategi dalam menggarap segmen milenial, mulai dari menjual produk yang sedang tren, kampanye di media sosial, menyediakan akses penjualan secara online, hingga menyediakan fasilitas pembayaran cicilan. Theresia mengatakan, kekuatan TurEZ sebagai plaform online wisata ditunjang oleh beberapa faktor, seperti fokus pada produk yang sedang tren dan harga yang lebih ekonomis. Tidak dapat dilupakan pula nama besar Panorama yang sudah malang melintang di industri travel agent.

 Saat ini, jumlah pengakses laman TurEZ.id di atas 1.000 tiap harinya. Menurut Theresia, dari jumlah tersebut yang akhirnya membeli paket tur rata-rata 1%−5% setiap harinya. Untuk merangsang pengunjung TurEZ agar berwisata, pihaknya bekerja sama dengan beberapa bank memberikan program 0% untuk transaksi cicilan 3–12 bulan.

Tahun ini, TurEZ bertekad mewujudkan target melayani 10.000 peserta grup tur. Theresia menegaskan, penetapan target tersebut bukan tanpa perhitungan, karena sejak tahun 2014 TurEZ mengalami lonjakan yang cukup mengejutkan dengan kenaikan peserta tur (by pax) sebesar 70%.

“Hal ini menjadi bahan perhatian, bahwa travelers, khususnya generasi milenial mempunyai kebutuhan traveling yang cukup tinggi. Dan jika bersama TurEZ, mereka tidak harus merogoh bujet yang besar,” katanya seraya menambahkan dirinya optismistis target tersebut dapat tercapai.

Tony Burhanudin

MM.04.2017/W

“Berpariwisata ke luar negeri adalah gaya hidup yang menjadi prioritas untuk gen Y, karena menunjang eksistensi dalam meng-update media sosial. Merasakan dan mengetahui langsung, bukan sekadar dari hasil browsing.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.